Friday, January 20, 2017

√ Budidaya Pembenihan Ikan Mas

Kali ini alamtani akan mengulas mengenai budidaya pembenihan ikan mas. Untuk mengetahui budidaya pembesaran, silahkan baca artikel panduan lengkap budidaya ikan mas. Terdapat dua segmen perjuangan budidaya ikan mas, yakni pembesaran dan pembenihan. Sebagian besar petani pembesaran membeli benih ikan dari petani lain.


Memilih calon indukan


Pemilihan calon indukan merupakan hal vital bagi perjuangan budidaya pembenihan ikan mas. Sukses tidaknya hasil pembenihan ditentukan oleh kualitas indukan ikan. Indukan yang dipilih harus dari keturunan yang unggul.


Untuk menyeleksi calon indukan sebaiknya dilakukan dikala ikan masih berukuran 100-200 gram. Calon indukan jantan dan betina dipilih menurut ciri-ciri sebagai berikut:



  • Umur indukan betina tidak kurang dari 1,5-2 tahun dengan berat minimal 2 kg per ekor. Untuk indukan jantan umurnya tidak kurang dari 8 bulan dengan berat minimal 0,5 kg per ekor.

  • Secara morfologis bentuk tubuh mulus, tidak cacat, sirip-siripnya tidak rusak. Ikan mas yang baik untuk indukan kepalanya lebih kecil dari badannya. Insangnya bersih, tidak ada bintik-bintik putih. Lensa matanya tampak jernih.Sisik di kedua sisi badannya simetris, tidak ada lekukan dan patahan. Warna sisik cerah, sisik yang kusam mengambarkan ikan terlalu tua. Sisik tersusun rapi dan ukurannya relatif besar. Ekornya baik dan kuat. Panjang ekornya lebih besar dibanding dengan lebarnya.

  • Calon indukan harus berasal dari keturunan yang berbeda, baik jantan maupun betina. Supaya tidak terjadi inbreeding yang menurunkan kualitas benih ikan.


Memelihara indukan


Pemeliharaan indukan jantan dan betina harus terpisah, masing-masing indukan menempati bak yang berbeda. Kedalaman air bak berkisar 60-80 cm. Sumber pengairan untuk kedua bak tersebut harus pararel. Apabila di susun seri sebaiknya bak indukan jantan diletakkan sehabis bak indukan betina.


Hal tersebut dilakukan semoga tidak terjadi perkawinan tak disengaja. Karena jika indukan jantan melepaskan spermanya dan terbawa masuk ke bak betina, bukan mustahil akan terjadi pemijahan tak disengaja.


Kali ini alamtani akan mengulas mengenai budidaya pembenihan ikan mas √ Budidaya pembenihan ikan mas

Cara membedakan indukan jantan dan betina. (Gambar: Gusrina)


Indukan ikan mas membutuhkan luasan bak 5 m2 per kg bobot tubuh. Artinya, jika kita mempunyai indukan seberat 5 kg dibutuhkan minimal bak seluas 25 m2. Dan, jika kita mempunyai 2 indukan maka dibutuhkan luasan bak sebesar 50 m2. Kapasitas bak sanggup bertambah jika kualitas air dan sirkulasinya lebih baik. Suhu air ideal berkisar 25-30oC.


Indukan harus diberikan pakan yang sehat dan bergizi. Pakan utama sanggup berupa pelet yang kandungan proteinnya 30-35%. Makanan embel-embel lain yang diberikan yaitu dedak jagung atau menir. Jangan menawarkan pakan yang kandungan lemaknya tinggi.


Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh indukan ikan mas sekitar 2-4% dari berat tubuhnya per hari. Frekuensi pemberian pakan sehari dua kali, setiap pagi dan sore. Indukan yang telah dikawinkan sanggup melaksanakan perkawinan lagi sehabis diistirahatkan di bak indukan selama 2-3 bulan.


Pemijahan ikan mas


Dalam perjuangan budidaya pembenihan ikan mas, terdapat dua tipe pemijahan, yakni pemijahan alami dan buatan. Pada pemijahan alami proses perkawinan dan pembuahan sel telur oleh sperma dilakukan sendiri oleh si ikan. Sedangkan dalam pemijahan buatan dibutuhkan santunan insan ibarat penyuntikan dengan hipofisa, penyuntikan hormon dan pembuahan in vitro.


Pemijahan ikan mas sanggup dilakukan dengan dua cara di atas. Namun mengingat ikan mas gampang memijah, pemijahan buatan jarang diterapkan untuk ikan mas. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pemijahan ikan mas silahkan baca artikel sebelumnya ihwal cara pemijahan ikan mas.


Pendederan benih


Pendederan yaitu suatu tahapan penumbuhan benih dalam budidaya pembenihan ikan mas. Benih ikan mempunyai sifat-sifat tertentu sesuai dengan perkembangan umurnya. Setiap tingkatan umur membutuhkan perlakuan yang berbeda. Oleh alasannya yaitu itu, pembesaran benih ikan dilakukan melalui beberapa tahap pendederan.


a. Pendederan I


Pendederan pertama dilakukan pada larva yang telah berumur 7 hari. Larva dipindahkan ke bak pendederan dari bak penetasan telur. Pendederan sanggup dilakukan di kolam yang biasa dipakai untuk budidaya pembesaran.


Seperti biasa, bak tanah harus dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu lakukan pengeringan, penjemuran, pengapuran, pemupukan dan penggenangan air. Lebih detailnya lihat persiapan bak tanah untuk budidaya ikan.


Kepadatan tebar untuk pendederan pertama yaitu 100-200 ekor/m2. Kedalaman air bak diatur sekitar 60 cm. Sirkulasi air jangan terlalu deras alasannya yaitu benih masih kecil. Masukan dan keluaran air diberi saringan halus. Tujuannya semoga hama ibarat kodok dan kecebong tidak masuk ke dalam bak dan bersaing dengan benih ikan.


Pelepasan benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya yaitu benih beserta wadahnya, ember atau baskom, dimasukkan ke dalam kolam. Kemudian miringkan wadah tersebut sehingga benih sanggup berenang keluar dari wadah. Biarkan benih keluar sendiri, jangan dipaksa. Penebaran ibarat ini berkhasiat semoga benih sanggup beradaptasi dengan lingkungan bak yang baru.


Pakan yang dibutuhkan untuk pendederan tahap pertama yaitu biota air yanng ditumbuhkan dalam kolam. Pakan tersebut cukup untuk benih yang masih kecil. Sebagai embel-embel sanggup diberikan pelet halus. Lama pemeliharaan pendederan pertama sekitar 4 minggu. Dealam tempo tersebut akan dihasilkan benih ikan berukuran 2-3 cm.


b. Pendederan II


Secara teknis pendederan kedua sanggup dilakukan di bak yang sama, tidak perlu pindah. Perbedaan antara pendederan pertama dan kedua yaitu padat tebar ikan. Padat penebaran benih ikan untuk pendederan kedua sekitar 50-75 ekor/m2. Jadi, mau tidak mau ikan dari pendederan pertama harus dipindahkan sebagian ke bak lain semoga padat tebarnya sesuai.


Pendederan kedua berlangsung sama dengan yang pertama yaitu 4 minggu. Benih yang dihasilkan dari pendederan kedua berukuran sekitar 3-5 cm.


c. Pendederan III


Jenis bak yang dibutuhkan untuk pendederan ke tiga sama dengan pendederan sebelumnya. Padat tebar untuk pendederan ke empat yaitu sekitar 25-30 ekor/m2. Pendederan ke tiga menghasilkan benih berukuran 5-8 cm.


d. Pendederan IV


Pendederan ke tiga berlangsung selama 4 ahad juga. Kepadatan tebar pendederan ke tiga sekitar 3-5 ekor/m2. Benih yang dihasilkan berukuran sekitar 8-12 cm, dengan bobot tubuh 80-100 gram per ekor. Ikan sebesar ini sudah cukup berpengaruh untuk budidaya pembesaran.


Panen pembenihan ikan mas


Lama waktu yang dibutuhkan untuk proses pembenihan ikan mas, mulai dari ikan dipijahkan sampai pendederan ke empat sekitar 4,5 bulan. Selanjutnya, benih ikan dijual ke petani pembesaran. Kebutuhan benih untuk budidaya pembesaran biasanya berukuran 100 gram per ekor.


—–

Referensi



  1. Budi Santoso. 1993. Petunjuk teknis budidaya ikan mas. Kanisius, Yogyakarta.

  2. Gusrina. 2008. Budidaya ikan. Buku didik kelas X SMK. Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.




Sumber aciknadzirah.blogspot.com