Kekurangan Android Murni (Android Stock) - Sistem operasi Android Stock alias Android murni kerap menjadi pilihan untuk pengguna Android yang ingin tampilan smartphone-nya sederhana.
Maklum, sistem operasi Android Stock memang merupakan tampilan dasar dari Android yang tidak dipoles oleh vendor smartphone. Namun, di balik kelebihannya, Android Stock ternyata mempunyai sejumlah kekurangan. Apa saja? Berikut blogotech sajikan 3 kekurangan OS Android Stock:
Namun, smartphone yang menjalankan Android Stock tidak dapat diubah temanya. Bahkan, Google juga tidak menawarkan opsi untuk jenis ikon atau ukurannya, ataupun opsi untuk menampilkan jumlah aplikasi (per baris atau kolom) sesuai kehendak pengguna.
Sayangnya, agak sulit menampilkan persentase baterai pada smartphone yang menjalankan Android Stock, lantaran pengaturan ini tidak pribadi tersedia di sajian Settings.
Meski begitu, pengguna dapat tetap menampilkannya dengan langkah yang cukup rumit. Pertama, gulirkan notifikasi ke bawah, tekan gambar Gear (Settings) agak usang sampai muncul goresan pena "Congrats, System UI has been adding".
Selanjutnya, kau dapat menentukan opsi "Sistem UI Tuner" kemudian pilih "Status Bar" dan masuk ke opsi "Battery." Pada sajian tersebut kau dapat menentukan untuk menampilkan persentase baterai di Home.
Sebagai contoh, fitur Split Screen dan Picture in Picture sebelumnya sudah dapat dipakai pada smartphone Samsung dan LG beberapa tahun lalu. Sementara, kedua fitur ini gres hadir di Android Oreo dan Nougat.
Meski begitu, bagi mereka yang menginginkan tampilan smartphone yang simple dan higienis Android Stock merupakan pilihan yang dapat dipertimbangkan.
Sumber : Liputan6
Maklum, sistem operasi Android Stock memang merupakan tampilan dasar dari Android yang tidak dipoles oleh vendor smartphone. Namun, di balik kelebihannya, Android Stock ternyata mempunyai sejumlah kekurangan. Apa saja? Berikut blogotech sajikan 3 kekurangan OS Android Stock:
1. Minim Kustomisasi
Memiliki smartphone Android berarti dapat mengustomisasi tampilan yang berbeda tiap pengguna. Pengguna Android dapat mengatur tampilan smartphone sesuai keinginan, terutama dengan hadirnya pilihan tema yang diberikan oleh vendor.Namun, smartphone yang menjalankan Android Stock tidak dapat diubah temanya. Bahkan, Google juga tidak menawarkan opsi untuk jenis ikon atau ukurannya, ataupun opsi untuk menampilkan jumlah aplikasi (per baris atau kolom) sesuai kehendak pengguna.
2. Persentase Baterai
Pengguna smartphone niscaya tidak bahagia jikalau perangkat mereka mulai kehabisan daya. Untuk itu, banyak pengguna yang bahagia menampilkan persentase baterai di layar Home biar dapat mengetahui berapa persen sisa baterai mereka. Dengan begitu, pengguna dapat menghemat baterai hanya untuk hal-hal penting.Sayangnya, agak sulit menampilkan persentase baterai pada smartphone yang menjalankan Android Stock, lantaran pengaturan ini tidak pribadi tersedia di sajian Settings.
Meski begitu, pengguna dapat tetap menampilkannya dengan langkah yang cukup rumit. Pertama, gulirkan notifikasi ke bawah, tekan gambar Gear (Settings) agak usang sampai muncul goresan pena "Congrats, System UI has been adding".
Selanjutnya, kau dapat menentukan opsi "Sistem UI Tuner" kemudian pilih "Status Bar" dan masuk ke opsi "Battery." Pada sajian tersebut kau dapat menentukan untuk menampilkan persentase baterai di Home.
3. Fitur Kurang Beragam
Seperti disebutkan sebelumnya, tampilan Android Stock memang sederhana dan ringkas. Sayangnya, fitur yang dihadirkan terkadang kalah bermacam-macam ketimbang Android modifikasi vendor smartphone.Sebagai contoh, fitur Split Screen dan Picture in Picture sebelumnya sudah dapat dipakai pada smartphone Samsung dan LG beberapa tahun lalu. Sementara, kedua fitur ini gres hadir di Android Oreo dan Nougat.
Meski begitu, bagi mereka yang menginginkan tampilan smartphone yang simple dan higienis Android Stock merupakan pilihan yang dapat dipertimbangkan.
Sumber : Liputan6
Sumber http://www.blogotech.net