Wednesday, June 28, 2017

√ Jenis Jenis Evaluasi Dalam Pembelajaran

Pada hakikatnya sebuah Penilaian itu dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemajuan hasil berguru penerima didik, mendiagnosa kesulitan berguru mereka, memperlihatkan umpan balik dan melaksanakan perbaikan pada proses pembelajaran yang disajikan di dalam kelas, disamping juga dipakai sebagai materi penilaian kenaikan kelas. Disamping itu fungsi lain dari penilaian pembelajaran yaitu untuk meningkatkan motivasi berguru penerima didik melalui rangsangan untuk mengenal dan memahami diri dalam melaksanakan perjuangan usaha perbaikan berguru mereka, (Surapranata dan Hatta, 2005: 94). 

 Pada hakikatnya sebuah Penilaian itu dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemajuan hasil  √ Jenis Jenis Penilaian Dalam Pembelajaran
Jenis Jenis Penilaian Dalam Pembelajaran

Untuk tingkat pendidikan menengah, penilaian (penilaian) ini bisa dipakai sebagai konsep pijakan dasar mereka dalam melanjutkan pendidikan mereka kejenjang pendidikan tinggi/pendidikan tinggi (universitas)

Jenis jenis Penilaian
1. Penilaian Tulis (Tertulis)
Penilaian tertulis yaitu penilaian yang hanya mengunakan test soal dan lembaran tanggapan dalam mengukur penguasaan materi ajar. Jenis penilaian ini biasanya diadakan dalam waktu yang telah ditentukan dan terbatas dalam kondisi tertentu. Adapun jenis jenis alat penilaian tertulis yang dipakai yaitu essai, alat penilaian pilihan ganda, dan menjodohkan kalimat, kesemuaan alat penilaian ini sesungguhnya hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Alat pilihan ganda sanggup dipakai untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda memiliki kelemahan, yaitu siswa tidak membuatkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya mengira tanggapan yang benar. Mengapa jenis penilaian ini tidak membuatkan konsep berpikir penerima didik?, alasannya alasannya jenis pilihan ganda hanya menciptakan penerima didik lebih cenderung untuk tidak berguru memahami pelajaran akan tetapi mereka lebih cenderung menghafalkan soal dan jawabannya saja. Jenis Alat penilaian ini sesungguhnya agak kurang mendukung untuk menggambarkan kemampuan siswa yang sesungguhnya alasannya kurang efektif dalam mengukur kosep pengetahuan penerima didik.


Esai yaitu jenis alat penilaian yang yang lebih mengarahkan penerima didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasan dari konsep ilmu yang sudah mereka pelajari sebelumnya. Dalam jenis penilaian ini, penerima didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan mereka dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-kata yang mereka berdiri sendiri. Salah satu kelebihan dari jenis alat penilaian ini yaitu pendidik (guru) sanggup menilai banyak sekali aspek  kemampuan, seperti  kemampuan dalam mengemukakan pendapat, kemampuan dalam berpikir logis/kritis, dan kemampuan untuk menarik kesimpulan. Adapun yang menjadi kelemahan dari jenis penilaian essai ini yaitu soal yang disediakan terkadang kurang sanggup mencakupi semua materi yang diajarkan alasannya terbatas. 

2. Penilaian Unjuk Kerja (Performance)
Pada dokumen kurikulum tercantum banyak hasil berguru yang menggambarkan proses, kegiatan, atau unjuk kerja. Untuk menilai hasil berguru tersebut diharapkan pengamatan terhadap siswa saat melakukannya. Jenis Penilaian unjuk kerja yaitu jenis penilaian yang menurut hasil pengamatan terhadap acara penerima didik. Penilaian dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku, ataupun interaksi antar siswa. Cara penilaian ini lebih autentik daripada tes tertulis alasannya apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Alasannya alasannya Semakin sering pendidik mengamati unjuk kerja penerima didik, maka semakin valid hasil penilaian yang dihasilkan. Jenis Penilaian ini lebih sempurna dipakai untuk menilai kemampuan penerima didik menyerupai dalam berpidato, membaca puisi, dan melaksanakan diskusi saat dalam proses pembelajaran, melaksanakan pemecahan problem secara kelompok, keterlibabatan penerima didik secara aktif (partisipasi) saat berdiskusi, menari, memainkan alat musik, dan melaksanakan acara banyak sekali cabang olahraga, menggunakan peralatan laboratorium, dan mengoperasikan suatu alat peraga contohnya peralatan laboratorium.

Dalam melaksanakan Pengamatan unjuk kerja, sebaiknya penilaiannya dilakukan dalam banyak sekali konteks sebelum tetapkan tingkat pencapaian penerima didik. Sebagai referensi kecil, saat pendidik melaksanakan penilaian kemampuan berbicara penerima didik, untuk mendapat penilaian yang utuh maka perlu dilakukan pengamatan berbicara yang beragam, seperti: berpidato, bercerita, diskusi dalam kelompok kecil, dan melaksanakan wawancara. Dengan demikian, citra kemampuan siswa akan lebih terpadu.

Jika anda menggunakan jenis penilaian ini, maka hal yang harus anda perhatikan yaitu bagaimana cara mengamati dan memberi skor dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja penerima didik. Untuk mendapat hasil penilaian yang valid, sebaiknya dalam melaksanakan penilaian ini harus dilakukan lebih dari satu orang agar faktor subjektivitas sanggup diperkecil sebagai hasilnya maka hasil penilaian lebih akurat dan tepat. Jenis instrumen penilaian unjuk kerja sanggup dilakukan dengan menggunakan list/daftar cek (ya – tidak) atau skala rentang (sangat manis – manis – kurang bagus  – tidak bagus) redaksi katanya terserah pada pendidik. Jika penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek (ya dan tidak/benar/salah), penerima didik mendapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu sanggup diamati oleh penilai. Namun jikalau penguasaan kemampuan penerima didik tidak sanggup diamati oleh penilai, maka penerima didik tersebut tidak akan memperoleh nilai. Adapun kelemahan dari cara penilaian ini yaitu penilai hanya dibatasi oleh dua pilihan saja, yaitu benar/salah, sanggup diamati/tidak sanggup diamati. Dengan demikian nilai tengah tidak ada. Namun akan beda Jika pendidik menggunakan Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala rentang, jenis penilaian kerja yang menggunakan rentang masih memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi yang disajikan, alasannya katagori penilaian ini mengunakan pilihan penilaian lebih dari dua pilihan.

3. Penilaian Produk
Jenis yang ketiga yaitu Penilaian hasil kerja. Jenis penilaian ini meliputi penilaian terhadap kemampuan penerima didik dalam menciptakan produk-produk teknologi dan seni, misalnya: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung), barang barang terbuat dari kayu, keramik, logam  dan plastik. Dalam melaksanakan penilaian ini, pendidik tidak hanya melihat hasil jadinya saja akan tetapi juga menilai segala tahapan dan proses yang dilakukan dalam pembuatan produk tersebut. sebagai Contoh, penilaian kemampuan penerima didik dalam menggunakan banyak sekali teknik dalam menggambar, penilaian kemampuan penerima didik dalam menggunakan peralatan dengan aman, penilaian kemampuan penerima didik dalam memperabukan kue, penilaian kemampuan penerima didik dalam meracik cita rasa yang enak, dan berpenampilan menarik. 

Jenis jenis tahapan tahapan Pengembangan produk.
Tahapan tahapan Pengembangan produk meliputi tiga tahap
1. Pada tahap persiapan, mencakupi: menilai kemampuan penerima didik merencanakan, menggali, dan membuatkan gagasan, dan mendesain produk.
2. Pada tahap pembuatan (produk), mencakupi: menilai kemampuan penerima didik menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Pada tahap penilaian (appraisal), mencakupi: penilaian kemampuan penerima didik menciptakan produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.

Dalam penilaian produk ini, penilaian ini biasanya menggunakan cara holistik atau analitik. Cara holistik yaitu cara penilaian yang menurut pada kesan secara keseluruhan dari produk yang dihasilkan, dan penilaian ini biasanya dilakukan pada tahap appraisal. 

Cara analitik yaitu cara penilaian yang menurut aspek-aspek produk yang berbeda, dan penilaian ini biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan yang dilakukan. Contoh penilaian untuk produk teknologi pada tahap perencanaan termasuk kriteria yang berkaitan dengan desain dan pemilihan materi pada tahap produksi termasuk kriteria yang berkaitan dengan aplikasi proses dan kemampuan dalam memperagakan/menggunakan alat dan pada tahap appraisal dengan mengaitkan dengan pencapaian tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran tersebut.

4. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan karya (hasil kerja) seorang siswa dalam satu periode. Kumpulan karya ini menggambarkan taraf kemampuan/ kompetensi yang telah dicapai seorang siswa. Hal penting yang menjadi ciri portofolio yaitu karya tersebut sanggup diperbaiki jikalau siswa menghendakinya. Oleh alasannya itu penilaian portofolio ini sanggup membuktikan perkembangan kemajuan berguru penerima didik. Adapun Perkembangan yang dihasilkan dalam Portofolio tersebut tidak sanggup digambarkan/diamati dengan hasil pengujian. Kumpulan karya siswa itu merupakan refleksi perkembangan banyak sekali kompetensi. Di samping itu, kumpulan karya yang berkelanjutan lebih memperkuat kekerabatan pembelajaran dan penilaian.

Oleh alasannya itu, saat pendidik melaksanakan proses Pengumpulan dan penilaian karya penerima didik secara terus-menerus, maka sebaiknya penilaian ini dijadikan sebagai titik pokok dalam acara pengajaran, dengan alasan alasannya penilaian merupakan pecahan dari proses pengembangan pembelajaran yang dilakukan. Karya tersebut harus selalu diberi tanggal sehingga sanggup terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu. Dan satu hal yang harus diperhatikan oleh pendidik, mereka harus menggunakan penilaian portofolio tersebut sebagai pecahan integral dari proses pembelajaran yang mereka lakukan. Portofolio sanggup dipakai untuk menilai perkembangan siswa dalam ilmu-ilmu sosial, menyerupai menganalisis masalah-masalah sosial, bahasa, menyerupai menulis karangan, dan matematika, menyerupai pemecahan problem matematika. Bagi pendidik yang berprofesi sebagai guru bahasa asing, mereka sanggup menggunakan portofolio berbentuk audio untuk membantu siswa membuatkan keterampilan berbicara penerima didik. Contohnya rekaman cara penerima didik berbicara dalam bahasa ajaib tersebut dikumpulkan secara terus menerus dalam waktu tertentu sanggup dimasukkan dalam portofolio berbicara.

Sumber http://www.pondok-belajar.com/