Tuesday, June 27, 2017

√ Pengertian Pendekatan Taktik Model Dan Metode Dalam Pembelajaran

A. Pengertian Pendekatan 
Dalam melaksanakan proses acara belajar, seorang pendidik diharuskan mengetahui/memahami perihal kosep pendekatan pembelajaran, model dan methode dalam melaksanakan acara pembelajaran di depan kelas. Jika seorang pendidik menguasa dengan baik perihal keseluruhan konsep di atas, maka terang para pendidik tersebut sanggup melakasanakn pembelajaran dengan gampang baik dari segi pembuatan rancangan pembelajaran, ataupun pelaksanaan dari proses pembelajaran tersebut. Secara sederhana, Pendekatan pembelajaran sanggup diartikan sebagai dasar pijakan atau sudut pandang seorang pendidik  terhadap proses acara pembelajaran yang disajikan, yang didasarkan pada pandangan perihal terjadinya suatu proses yang masih bersifat sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari konsep dasar kurikulum, maka sanggup kita golongkan jikalau model dasar dari kurikum itu terdapat tiga orientasi, yaitu: 

 Dalam melaksanakan proses acara berguru √ Pengertian Pendekatan Strategi Model dan Metode dalam Pembelajaran
Pengertian Pendekatan, strategi, model dan metode dalam Pembelajaran

(1) student centered approach yaitu kurikulum pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa dan 
(2) subject centered approach, yaitu pendekatan kurikulum yang berpusat pada materi ajar. 
(3) Teacher centered approach, yaitu kurikulum pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach)

Dari jenis orientasi kurikulum di atas maka ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran untuk menompang orientasi kurikulum tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun jenis pendekatan pembelajaran yang sangat populer/dikenal sampaumur ini adalah: 


a. Pendekatan Expository
Pendekatan expository menekankan pada penyampaian informasi perihal sumber berguru kepada penerima didik. Dengan Jenis pendekatan ini, sumber berguru mempunya peranan yang penting dalam memberikan materi ataupun informasi hingga tuntas kepada penerima didik. Jenis Pendekatan expository ini akan sangat sempurna untuk dipakai untuk meteri latih yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep, prinsip dasar dan informasi informasi yang gampang di ases (dipahami)oleh penerima didik. Jenis Pendekatan ini juga sempurna diterapakan untuk kelas yang mempunyai jumlah penerima didik yang banyak. Jenis pendekatan ini digolongkan pada Teacher centered approach dan subject centered approach. Jenis Pendekatan expository lebih berpusat kepada sumber latih di dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Adapun ciri-ciri pendekatan expository ini yaitu : (1) dominasi sumber berguru sangat kentara dalam pelaksanaan pembelajaran, (2) meteri ajara/bahan latih terdiri atas konsep-konsep dasar atau informasi-informasi  yang gres bagi penerima didik, (3) jenis materi yang dipakai lebih cenderung bersifat informatif, dan (4) keterbatasan dalam penggunaan media atapun sarana belajaran. 

b. Pendekatan Inquiry 
dari istilah katanya ‘Inquiry’ mempunyai kesamaan konsep dengan istilah discovery, problem solving dan reflective thinking. Semua istilah ini sama dalam penerapannya yaitu untuk memperlihatkan kesempatan kepada penerima didik semoga sanggup berguru melalui acara pengajuan permasalahan secara sistematis sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan penerima didik. Kegiatan pembelajaran pendekatan inquiry memakai sumber berguru yang memperlihatkan kesempatan kepada penerima didik untuk mencari dan menemukannya sendiri untuk merampungkan pembelajaran tersebut dengan memakai aneka macam pendekatan masalah, dengan kata lain materi yang disampaikan tidak tuntas seratus persen namun diharapkan partisipasi dari penerima didik untuk merampungkan pembelajaran tersebut. Bruner menyatakan bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini yaitu hasil berguru lebih gampang diingat dan ditransfer oleh penerima didik. Pengetahuan dan kecakapan penerima didik yang bersangkutan sanggup menumbuhkan motif intrinsik alasannya yaitu penerima didik merasa puas atas penemuannya sendiri. Jenis sanggup dikelompokkan pada jenis pembelaran student centered

c. Pendekatan Saintifik 
dari segi kata maka sanggup dipastikan jikalau Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintifik dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diharapkan yaitu yang memungkinkan dibudayakannya kecakapan berpikir saintifik, dikembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif penerima didik. Model pembelajaran yang dibutuhkan yaitu yang bisa menghasilkan kemampuan untuk berguru (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting yaitu bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan perilaku itu diperoleh penerima didik (Zamroni: 2000; & Semiawan:1998). 

Sesuai dengan karakteristik bahasa sebagai alat komunikasi, pembelajaran bahasa tidak hanya mempelajari ilmu bahasa yang terkait dengan gramatika, tata cara membaca atau menulis saja, tetapi harus merefleksikan kompetensi perilaku berbahasa yang santun, cara berpikir ilmiah, dan keterampilan berbahasa yang komunikatif baik mulut maupun tulisan, baik aktif maupun pasif melalui keterampilan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mengeksplorasi data atau mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 

B. Strategi Pembelajaran 
Strategi dalam acara pembelajaran diartikan sebagai cara dalam rangka pencapaian tujuan. secara sederhana sanggup diartikan taktik merupakan suatu acara pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa semoga tujuan pembelajaran tercapai. Dalam pengertian luas sebagaimana dikemukakan Newman dan Logan (Makmun, 2003), taktik pembelajaran berkaitan dengan empat unsur taktik dari setiap usaha, yaitu: 

a. Mengidentifikasi dan memutuskan spesifikasi dan kualifikasi hasil dan sasaran yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya. 
b. Mempertimbangkan dan menentukan jalan pendekatan utama yang paling efektif untuk mencapai sasaran. 
c. Mempertimbangkan dan memutuskan langkah-langkah yang akan dtempuh semenjak titik awal hingga dengan sasaran. 
d. Mempertimbangkan dan memutuskan patokan untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan usaha.

Dalam perkembangannya, taktik pembelajaran yang mengintegrasikan elemen pembelajaran, menyerupai pengembangan perencanaan pembelajaran, teknik dan taktik pembelajaran, media dan sumber belajar, dan penerapan penilaian yang multi-domain, ini dikenal sebagai model pembelajaran. 

C. Model Pembelajaran 
intinya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal hingga simpulan yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan taktik pembelajaran. Implementasi dari pembelajaran pencapaian konsep bertujuan semoga penerima didik terlatih dalam membangun sekaligus berbagi konsep sendiri dalam kerangka berpikirnya berdasarkan realita yang dialami. Tujuannya untuk berbagi kemampuan berpikir induktif sekaligus analisis konsep. Kelebihan dari cara ini yaitu bahwa penerima didik memperoleh pemahaman atas konsep secara lebih mendalam alasannya yaitu dibuat oleh diri sendiri berdasarkan realita yang dialami. Kelemahannya yaitu adanya kesulitan dalam memutuskan konsep mana yang paling benar alasannya yaitu pemahaman konsep di sini sama banyaknya dengan jumlah siswa yang belajar. 

Langkah-langkah untuk mengimplementasikan pembelajaran pencapaian konsep, yaitu: 
Persiapan 
a. Memilih dan mendefinisikan konsep-konsep yang terkait dengan topik kajian. 
b. Memilih atribut-atribut atau ciri-ciri khusus sebagai parameter suatu konsep. 
c. Mengembangkan contoh-contoh positif atau “ya” dan negatif atau “tidak” dari suatu konsep. 

D. Metode Pembelajaran 
Metode sanggup dikatagorikan sebagai langkah operasional dari taktik pembelajaran. secara sederhana metode sanggup diartikan sebagai cara yang dipakai untuk mengimplementasikan planning yang sudah disusun dalam bentuk acara konkret dan simpel untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Makara perlu diperhatikan bahwa dalam mencapai tujuan belajar, seorang pendidik harus memakai metode pembelajaran yang sesuai dengan taktik yang akan diterapkan kerana itu merupakan tuntunan dari materi ajarar yang akan disampaikan. Ketepatan penggunaan suatu metode memperlihatkan fungsionalnya taktik dalam acara pembelajaran. 

Istilah metode sanggup dipakai dalam aneka macam bidang kehidupan. Secara umum berdasarkan kamus Purwadarminta (1976), metode yaitu cara yang telah diatur dan dipertimbangkan dengan baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode yaitu cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu acara guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memperoleh sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut, pengertian metode merupakan suatu cara dalam rangka mencapai tujuan. Kegiatan pembelajaran tidak sanggup dipisahkan dari interaksi antarasumber berguru dengan penerima didik sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diharapkan aneka macam cara dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut sanggup berupa interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk masing-masing jenis interaksi tersebut diharapkan aneka macam metode yang sempurna sehingga tujuan simpulan dari pembelajaran sanggup tercapai.

Perlu dipahami bergotong-royong metode yang dipakai dalam pembelajaran bukan saja berperan sebagai cara memberikan materi saja alasannya yaitu meteri latih yang dipakai mempunyai kiprah cakupan yang luas, bukan hanya sebagai penyampai informasi akan tetapi jiga berperandalam mengelola acara pembelajaran dalam mencapai ketuntasan dari acara pemeblajaran tersebut. Secara sederhana, Metode pembelajaran sanggup diartikan sebagai cara yang pendidik gunakan untuk mengimplementasikan planning pembelajaran yang sudah disiapkan dalam bentuk acara yang konkret dan simpel dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Makara Berdasarkan hal tersebut, kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup antara lain: 
  1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang dipakai sumber berguru dalam rangka memperlihatkan dorongan kepada penerima didik untuk terus mau belajar. 
  2. Pengungkapan tumbuhnya minat berguru yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan untuk menumbuhkan minat berguru penerima didik yang didasarkan pada kebutuhannya. 
  3. Penyampaian materi belajar, yaitu cara yang dipakai sumber berguru dalam memberikan materi dalam acara pembelajaran. 
  4. Penciptaan iklim berguru yang kondusif, yaitu cara untuk membuat suasana berguru yang menyenangkan bagi warga berguru untuk belajar. 
  5. Penumbuhan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas penerima didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 
  6. Penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.
  7. Penemuan kelemahan hasil belajar, cara untuk mencari pemecahan problem yang dihadapi dalam acara pembelajaran. 

Dari citra diatas sanggup kita pahami jikalau Strategi pembelajaran bersifat konseptual sehingga untuk mengimplementasikannya dipakai aneka macam jenis metode pembelajaran. Dengan kata lain, taktik merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode yaitu “a way in achieving something” (Jaya, 2008). Jadi, metode pembelajaran sanggup diartikan sebagai cara yang dipakai untuk mengimplementasikan planning yang sudah disusun dalam bentuk acara konkret dan simpel untuk mencapai tujuan oembelajaran yang dikendaki.

Sumber http://www.pondok-belajar.com/