Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang sebelumnya berjulukan Departemen Pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud) dan Pernah berjulukan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mempunyai lambang yang biasanya lebih dikenal dengan sebutan lambang tut wuri handayani.
Sumber http://ktsp-sd.blogspot.com Beredar di kalangan instansi maupun masyarakat, terdapat beberapa jenis lambang tut wuri handayani tersebut, meskipun pada prinsipnya sama, akan tetapi beberapa lambang tersebut mempunyai perbedaan pada beberapa bagian. Masyarakat awam menganggap ah itu sama saja, padahal setiap garis, gambar dan warna pada lambang tersebut mempunyai aturan, arti dan makna tersendiri yang tidak bisa dirubah.
Yang benar, Lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0398/M/1977 tanggal 6 September 1977 dengan uraian lambang sebagai berikut:
Yang benar, Lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0398/M/1977 tanggal 6 September 1977 dengan uraian lambang sebagai berikut:
1.BIDANG SEGI LIMA (Biru Muda).
Menggambarkan alam kehidupan Pancasila.
2.SEMBOYAN TUT WURI HANDAYANI.
Digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melakukan sistem pendidikannya. Pencantuman semboyan ini bearti melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.
3.BELENCONG MENYALA BERMOTIF GARUDA.
Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong menciptakan pertunjukan menjadi hidup. Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memperlihatkan citra sifat dinamis, gagah perkasa, bisa dan berani sanggup bangun diatas kaki sendiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: “Satu kata dengan perbuatan Pancasilais”
4. BUKU.
Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang sanggup bermanfaat bagi kehidupan manusia.
5. WARNA.
Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, higienis tanpa pamrih. Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti dedikasi yang tak kunjung putus dengan mempunyai pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup pancasila).