Wednesday, August 9, 2017

Ojol (Ojek Online)


Pendahuluan





Semakin
berkembangnya zaman, semakin canggih pula teknologi yang diciptakan. Mulai dari
teknologi komunikasi, teknologi transportasi, dsb., sehingga menimbulkan
perubahan bagi sebuah peradaban yang telah ada. Pada zaman dahulu, alat
transportasi yang pertama kali digunakan yaitu seekor binatang yang mampu
mengangkut minimal seorang manusia, menyerupai unta, kuda, sapi, kerbau, dll.
Lambat laun dengan bertambahnya era, alat transportasi tersebut berubah semakin
meningkat dan lebih gampang untuk digunakan yang mana ia diciptakan oleh orang
yang haus akan ilmu dan keefisienan sebuah alat bantu (alat transportasi) serta
tidak gampang lelah dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah ia lakukan
berulang kali demi terciptanya sebuah alat bantu transportasi yang memudahkan
dirinya juga orang lain. Dan transportasi pertama yang efisien untuk digunakan
sebagai transportasi oleh orang zaman dahulu yaitu sebuah sepeda.





Sepeda pertama
kali diciptakan oleh seorang warga Jerman yang lahir pada 29 April 1785 yang
bernama Baron Karl Drais Von Sauerbronn di Karlsruhe, Jerman. Profesi Baron
pada kala itu yaitu sebagai pengawas hutan yang mana ia membutuhkan sebuah
alat transportasi yang mempunyai mobilitas tinggi untuk menunjang kiprah dalam
pekerjaannya yang pada kesannya ia pun membuat sebuah sepeda yang memiliki
tiga roda tanpa pedal. Ia menamai sepedanya Draisienne. Akan tetapi, masa emas
Draisienne tidak berlangsung usang alasannya yaitu tidak usang sesudah adanya Draisienne
bermuncullah inovasi-inovasi sepeda terbaru dengan penemu yang berbeda pula.





Semakin berkembang dan majunya sebuah zaman, maka semakin canggih,
efektif dan efisien lah sebuah benda yang telah ada bahkan tercipta pula
hal-hal gres yang belum pernah diciptakan sebelumnya. Beberapa tahun setelah
sepeda ditemukan, terciptalah sebuah alat transportasi gres yang berjulukan sepeda
motor. Penemuan alat transportasi berjulukan sepeda motor ini pertama kali
ditemukan dan diciptakan oleh Gottlieb Daimler, seorang warga berkebangsaan
Jerman yang lahir pada 17 Maret 1834 di Schorndorf, Jerman. Titik awal sejarah
dari sebuah sepeda motor yang ia rakit yaitu ketika ia mendesain sebuah sepeda
kayu dengan empat roda, dimana terdapat dua roda komplemen dibelakangnya yang
apabila dilihat tampak menyerupai roda sepeda anak-anak. Kemudian ia memasang
sebuah mesin dengan pembakar tepat dengan kecepatan 10 km/jam dan 700-900
putaran permenit.





Di Indonesia,
adanya sepeda pertama kali ialah pada masa penjajahan Belanda. Orang-orang
Belanda membawa sepeda made in Europ (buatan Eropa) ke Indonesia sebagai
alat transportasi mereka sehari-hari. Dan pada ketika itu, selain para kolonial
Belanda, orang-orang yang mempunyai alat transportasi glamor (sepeda) tersebut
adalah para ningrat dan para penguasa. Lalu, pada tahun 1960-an, posisi
sepeda sebagai alat transportasi glamor pun tergeser dengan munculnya sebuah
alat transportasi gres berjulukan sepeda motor dan mobil.





Sepeda motor
pertama yang berada di Indonesia yaitu sepeda motor milik seseorang yang
berkebangsaan Inggris berjulukan John C. Potter pada tahun 1893. Sepeda motor yang
dimiliki oleh J.C. Potter yaitu sepeda motor keluaran pertama yang diproduksi
oleh pabrik Hildebrand und Wolfmuller di Jerman. Sepeda motor ini tidak
memiliki rantai, belum memakai persneling, magnet, aki (accu), koil,
dan kabel listrik, tetapi roda belakang motor tersebut  digerakkan eksklusif oleh kruk as (crankshaft),
sehingga diharapkan waktu 20 menit untuk menghidupkan dan menstabilkan
mesinnya.





Semakin tahun semakin
pula  bumi ini tua, pun semakin memengaruhi
tingkat kekreativitasan dan keinovatifan seorang insan yang lahir sebagai
penerus bangsa dan penerus kehidupan. Sebagai penunjang ekonomi setiap individu
sekaligus ekonomi negara, sebuah alat transportasi pun tak hanya sekedar
sebagai kendaraan pribadi milik seorang ssja yang hanya digunakan oleh individu
tersebut dalam kehidupan sehari-harinya, tetapi kendaraan tersebut
dimultifungsikan sebagai sebuah alat yang sanggup menghasilkan uang dengan cara
digunakan sebagai transportasi umum. Seperti misalnya yaitu dua kendaraan
yang sebelumnya telah dijabarkan sedikit wacana sejarahnya masing-masing,
yakni kendaraan sepeda dan sepeda motor. Agar sepeda sanggup bermanfaat bagi diri
sendiri, orang lain maupun berkhasiat bagi negara, sepeda pun sanggup digunakan
sebagai alat yang sanggup membantu tukang pos atau tukang pengantar koran dalam
mengerjakan pekerjaannya sehari-hari. Sedangkan sepeda motor sanggup digunakan untuk
menjadi alat transportasi umum dengan cara sang pemilik motor menjadi tukang
atau driver ojek pangkalan yang mengantarkan penumpangnya ke tempat
tujuan dan menghasilkan upah yang sanggup menjadi komplemen rezeki baginya dan
keluarganya.





Berbicara
mengenai transportasi umum yang berkaitan dengan kendaraan yang mempunyai roda
berjumlah dua, di dunia dan di setiap negara terdapat alat transportasi umum
yang beroda dua, menyerupai di Indonesia terdapat ojek pangkalan dan delman, di
Jepang terdapat Jinrikisha yang merupakan sebuah becak beroda dua (mirip dengan
gerobak) dengan pengemudinya menarik becak tersebut dan berlari, dsb. Tak
sedikit orang yang bekerja sebagai driver dari transportasi umum
tersebut demi kelangsungan hidupnya. Akan tetapi, lambat laun zaman pun semakin
canggih dan modern yang menyebabkan pekerjaan yang mereka tekuni serasa
berada diujung tanduk. Seperti halnya ojek pangkalan yang dahulunya ia hanya
duduk di sebuah tempat pangkalan ojek untuk menunggu konsumen (penumpang) yang
membutuhkan jasanya, sekarang bersaing dengan sebuah jasa yang sama, hanya saja
perbedaannya yaitu cara mendapat jasanya yaitu apabila ojek pangkalan cara
mendapatkan jasanya harus tiba eksklusif dan face to face antara driver
dan penumpangnya, sedangkan jasa yang satunya yaitu sebuah jasa yang merupakan
alat transportasi beroda dua yang cara mengakses atau mendapat jasanya adalah
dengan memakai sebuah aplikasi yang harus did0wnl0ad terlebih dahulu
dalam sebuah handphone, dan jasa tersebut berjulukan ojek online.





Beberapa ojek
via online yang sedang viral dan booming yaitu Gojek dan Grab.
Gojek yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi via online
melalui sebuah aplikasi yang terdapat dalam handphone. Perusahaan
tersebut didirikan pada tahun 2011 di Jakarta oleh seorang warga negara
Indonesia lulusan Harvard Bussiness School yang berjulukan Nadiem Makarim. Latar
belakang terciptanya jasa transportasi tersebutadalah hasil dari pengalamannya
pada ketika menyewa jasa ojek yang mana ia sering  mendapatkan tarif  ‘tembak’ dari sang driver ojek
dikarenakan ia mempunyai paras orang Arab, sehingga ia dikira sebagai orang luar
negeri atau non-Indonesia. Ia ingin menjelaskan dan memberi pengertian pada
para driver ojek mengenai siapa dirinya yang sesungguhnya yaitu ia merupakan
salah satu dari mereka, yaitu warga negara Indonesia. Ia pun mendekati,
merangkul dan mengakrabkan diri dengan para driver, sehingga ia pun
mengetahui keluh kesah mereka, terutama mengenai tarif yang tak niscaya yang
didapatnya dalam sehari. Mengetahui hal tersebut, Nadiem pun berinisiatif dan berinovasi
membentuk, membangun dan membuat sebuah lapangan pekerjaan yang efektif dan
efisien dengan upah yang lebih baik dari upah para driver ojek yang ia
kenal. Sehingga, ia pun membangun perusahaan Gojek dengan jumlah 20 member saja
pada awalnya dan pada ketika ini telah mencapai 50.000 member dan di
berbagai tempat penjuru Indonesia dengan majemuk jasa, menyerupai Go-Send
(pengiriman barang), Go-Ride (transportasi motor), Go-Food (pesan makanan), Go-Car
(tansportasi mobil, dan masih banyak lagi.





Sedangkan Grab
adalah jasa transportasi online yang tidak jauh dari Gojek. Grab
didirikan oleh Anthony Tan, seorang warga negara Malaysia lulusan Harvard
Bussiness School, pada tahun 2011 dengan jasa pertamanya yaitu Grab Taxi. Ia
berasal dari keluarga pebisnis, maka tidak heran apabila didalam dirinya
terdapat skill dan darah seorang pebisnis yang ia sanggup dari
keluarganya. Ia pun semenjak kecil telah mempunyai impian ingin menjadi pebisnis
sukses menyerupai ibu dan orang tuanya. Awal kali ia tercetus sebuah pemikiran
untuk mendirikan layanan jasa transportasi online Grab yaitu ketika
temannya berkunjung ke Malaysia dan sempat kesulitan mencari serta memesan
sebuah taksi di Malaysia. Tak usang sesudah itu, temannya pun menyebarkan keluhan
padanya dengan melontarkan sebuah pertanyaan sekaligus pernyataan yang
diselipkan sebuah semangat untuk berinovasi pada Anthony dengan berkata bahwa
mengapa sistem taksi yang ada di Malaysia itu buruk? Sedangkan kakek buyut
Anthony yaitu supir taksi, kakeknya merupakan pengusaha sukses dalam bidang transportasi,
maka seharusnya Anthony bisa melaksanakan sesuatu. Dan dari ucapan itulah, ia pun
berinovasi mendirikan sebuah jasa layanan transportasi via online. Dan
saat ini telah terjumlah sebanyak 220 juta member yang bergabung dalam
perusahaan Grab se-ASEAN.





Dari antusias
masyarakat yang bergabung dan menjadi member ojek online yang
diciptakan oleh Nadiem maupun Anthony, kami sebagai penulis artikel memunculkan
sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan hal tersebut, yakni bagaimana respon
masyarakat yang menjadi konsumen jasa tersebut terhadap adanya jasa ojek online
yang sedang marak di Indonesia?. Dengan munculnya pertanyaan tersebut, kami pun
berinisiatif untuk melaksanakan penelitian terhadap hal tersebut.





Metode Penelitian





Dalam penelitian ini,
kami memakai metode yang berdasarkan kami lebih akurat dan mudah, baik cara
pembuatannya maupun pemakaiannya, serta mendukung penelitian semoga sanggup berjalan
dengan sistematis. Metode tersebut yaitu metode kualitatif yang mana dilakukan
melalui penyebaran angket/kuesioner dengan memakai google formulir yang
kami sebarkan kepada masyarakat yang sebahagian besar yaitu kalangan mahasiswa,
baik itu dalam kampus maupun luar kampus. Dalam google formulir yang telah disebarkan
secara online tersebut, pengguna (baik pemilik akun maupun pengisi kuesioner)
dapat melihat secara eksklusif ringkasan balasan dari diri mereka sendiri
maupun balasan dari orang lain yang telah mengisinya.





Adapun poin-poin
yang terdapat dalam kuesioner yang kami sebarkan adalah:





  1. Apakah anda pernah memakai jasa ojek online?
  2. Seberapa sering anda memakai ojek online?
  3. Mengapa anda memakai jasa tersebut?
  4. Apa balasan anda mengenai ojek online di Indonesia?




4 poin data kuesioner
tersebut kami kumpulkan menjadi sebuah kajian dan materi diskusi untuk dijadikan
sebuah penelitian terhadap balasan masyarakat mengenai suatu hal yang sedang berada
di sekitar mereka dan sedang marak-maraknya ketika ini.





Hasil dan Pembahasan





Dari penelitian
yang telah kami lakukan tersebut, hasilnya cukup positif. Sebanyak 64 responden
yang menanggapi kuesioner, secara umum dikuasai dari mereka menanggapi adanya ojek online
tersebut dengan sangat baik dikarenakan berbanding lurus dengan kebutuhan
mereka sehari-hari.





Kebanyakan responden kami adalah
segolongan masyarakat dari kalangan mahasiswa baik pria maupun perempuan. Sekitar
90% dari mereka menyampaikan bahwa mereka pernah memakai jasa transportasi
ojek online. Mereka beropini bahwa transportasi ojek via online
di Indonesia sangat bermanfaat bagi mereka karena:





  1. Mudah diakses dan lebih praktis
    dalam penggunannya,
  2. Dalam bertransportasi cukup
    membantu masyarakat sekitar, khususnya bagi disabiltas dan orang-orang yang
    tergesa-gesa yang membutuhkan fast transportation (transportasi yang
    cepat),
  3. Dapat menghemat tenaga semoga tidak
    lelah dalam berkendara dengan cukup mengakses lewat handphone masing-masing
    dan memesannya,
  4. Mengurangi angka pengangguran yang
    ada di Indonesia dikarenakan untuk menjadi driver tidak memandang usia
    ataupun tingkat pendidikan, yang terpenting mempunyai motor, Surat Tanda Nomor
    Kendaraan (STNK), dan Surat Izin Mengemudi (SIM).




Akan tetapi, beberapa dari mereka pun
ada yang beropini negatif, seperti:





  1. Adanya jasa tersebut menimbulkan
    kerugian bagi transportasi-transportasi yang telah ada sebelumnya, seperti
    bemo, bus, dan ojek pangkalan,
  2. Ojek online semakin lama
    semakin naik harganya,
  3. Terkadang jasa tersebut
    disalahgunakan dengan adanya sebuah penipuan,
  4. Tidak sanggup dijadikan sebagai
    lowongan pekerjaan bagi orang-orang yang lajut usia (lansia) dan gagap
    teknologi (gaptek).




Kesimpulan dan Saran





Mayoritas
responden yang kami wawancarai via internet melalui kuesioner yang telah kami
bagikan menyampaikan bahwa mereka pernah bahkan sering memakai jasa ojek online
terutama pada ketika berada dalam kondisi atau keadaan yang mendesak. Tanggapan
yang diberikan oleh para responden terbagi menjadi dua, yakni balasan yang
positif dan balasan negatif. Adapun tanggapan-tanggapan positif tersebut
adalah ojek online merupakan transportasi yang efisien dan efektif,
mudah diakses bagi siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan membuka lowongan
pekerjaan bagi para pengangguran. Sedangkan balasan negatifnya yaitu harga
atau tarif transportasi online ini semakin meningkat, merugikan
transportasi yang telah ada sebelumnya, adanya sebuah penipuan, dan tak semua
orang sanggup menjadikannya sebagai pekerjaan, menyerupai orang yang telah lanjut
usia dan gagap teknologi.





Saran kami
terhadap para konsumen transportasi ojek online yaitu kita sebagai rakyat
yang hidup dalam lingkungan sebuah masyarakat tidak sanggup memprediksi kapan
nilai mata uang akan naik dan kapan nilai mata uang akan turun, sehingga tidak
heran apabila tiba-tiba tarif transportasi meningkat yang mungkin itu adalah
ciri-ciri nilai mata uang sedang naik. Tidak hanya itu, apabila tarif
transportasi meningkat, sebaiknya kita tidak dengan gampang menjudge atau
mengeluh karenanya alasannya yaitu sesungguhnya kita tidak mengetahui latar belakang
ekonomi para driver yang sedang mencari nafkah tersebut bagi
keluarganya. Anggaplah kenaikan tarif yang ada yaitu sebagai sebuah kesempatan
bagi kita untuk beramal dan menyebarkan dengan sesama yang sedang berjuang dan
membutuhkan.





Selain itu,
sering dan mungkin banyak dari kita yang mengharapkan sanggup membayar tarif jasa
tersebut dengan sebuah promo yang berlaku dalam aplikasi jasa tersebut,
sehingga tarif yang kita bayar pada driver tersebut lebih murah dari
tarif yang sesungguhnya atau bahkan sampai tarif tersebut bernilai 0 yang
sangat menguntungkan kita sebagai konsumen semoga tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk membayar jasa yang telah diberikan tersebut. Akan tetapi, apakah kita
pernah berpikir dan mencoba mencicipi sebuah perasaan dari sudut pandang yang
berbeda dari yang biasanya, yakni dari sudut pandang sang driver? Coba
bayangkan diri kita berada di posisinya. Ia yang berusaha, berjuang dan
berkorban selama berjam-jam melawan rasa ngantuk, rasa penat, menahan diri dari
teriknya panas matahari, dan melawan dinginnya guyuran hujan yang turun demi
melangsungkan dan melanjutkan kehidupan bersama keluarga kecil yang telah ia
bangun yang membuatnya memikul rasa tanggung jawab yang besar terhadap hidup
dan matinya keluarga yang ia cintai, tetapi semua itu sia-sia dan tak
menghasilkan sepeser uang pun yang sanggup ia berikan pada istri tercintanya
untuk membeli materi masakan pokok untuk keesokan harinya. Ingatlah komitmen Tuhan
bahwa apabila kita menyebarkan satu pada orang lain, maka Ia akan memberi kita 700
kali lipat. Pun dalam sebuah pepatah menyampaikan bahwa gugur satu tumbuh seribu,
yang berarti bahwa apabila kita memberi satu, maka yang akan kita dapatkan
adalah seribu. Sehingga, jangan ragu untuk saling berbagi, terutama pada
orang-orang yang membutuhkan.





Dan apabila
terdapat salah kata dalam artikel ini, kami selaku penulis artikel memohon maaf
dikarenakan kami masih dalam tahap pembelajaran dalam membuat sebuah artikel. Kami
pun mengharapkan kritik dan saran yang baik bagi kami semoga kami dapat
memperbaiki atau membuat artikel dengan lebih baik lagi di kemudian hari nanti.





Referensi





http://balemoto.blogspot.com/2013/05/sejarah-asal-mula-sepeda-motor-di.html?m=1    03-06-2019 , 13:46





http://m.suara.com/bisnis/2016/03/22/155901/driver-grab-di-asia-tenggara-sudah-capai-220-juta-orang  03-06-2019 , 23:05





http://orisinal.id/2017/12/kisah-sukses-pendiri-aplikasi-grab-anthony-tan/ 03-06-2019 ,
22:32





http://www.nusakini.com/news/transportasi-umum-khas-dari-berbagai-negara  03-06-2019 , 19:51





https://ktabankdbsjakarta.blogspot.com/2018/01/perbedaan-gojek-dan-grab-sejarah-dan.html?m=1 03-06-2019 ,
22:26





https://m.wartaekonomi.co.id/berita70095/terungkap-ini-alasan-nadiem-makarim-dirikan-gojek.html  03-06-2019 , 21:12





https://www.kaskus.co.id/thread/5933cbf4582b2ec56a8b456a/sejarah-transportasi-online-di-indonesia  03-06-2019 , 09:54





https://www.kompasiana.com/luvhly-iit/55004569a333113772510418/motor-tokoh-sejarah-perkembangannya  03-06-2019 , 11:30





https://www.liputan6.com/bisnis/read/3582132/cerita-nadiem-makarim-bangun-go-jek-dar-nol-hingga-raih-sukses  03-06-2019 , 22:52





https://www.malangtimes.com/baca/32264/20181017/134600/sejarah-penemuan-sepeda-dan-perkembangannya-di-indonesia 03-06-2019 ,
10.36





by Muzdalifa, Zahrotul Aliyah



Sumber aciknadzirah.blogspot.com