Tuesday, September 26, 2017

√ Memahami Philosopfi Kehidupan Sebuah Kepompong

Semua tahu kalau hidup memang penuh dengan segala perjuangan. lantaran usaha merupakan modal awal yang harus dilalui untuk mencapai sebuah impian yang dicita-citakan. sehingga manuasi yang tergolong mahir adlah para insan yang bisa melihat sebuah peluang dari sebuah kesempitan, maksdunya yaitu mereka yang bisa membuat atau melihat sebuah peluang dalam sebuah rintangan. Makanya banyak orang menyebutkan Jika anda ingin berhasil dimasa depan dan menjadi insan sukses maka anda harus melalui segala proses yang terkadang sangat menyakitkan untuk dirasakan. kalau anda tidak siap dengan tantangan itu semua, maka bersikaplah anda untuk tidak terdidik menjadi anak manja yang hanya selalu ingin dibantu dan dilayani oleh kedua orang renta kita. Karena pada hakikatnya hal tersebut sangat tidak baik untuk mendidik kita terutama dalam membentuk contoh pikir dan abjad kita dalam menjalani kerasnya kehidupan dimasa yang akan datang.
Semua tahu kalau hidup memang penuh dengan segala usaha √ Memahami Philosopfi Kehidupan Sebuah Kepompong
Memahami Philosopfi Kehidupan Sebuah Kepompong
Pada artikel ini aku akan menceritakan sebuah kisah yang sungguh-sungguh inspiratif untuk direnukan. Pada hakikatnya dongeng ini berasal dari buku yang menarik yang aku beli, namun gres kini sempat aku bacakan padahal aku membelinya diwaktu yang lalu. Judul buku tersebut adalah,? setengah isi dan setengah kosong? Hasil buah karya dari proteksi marpaung.

(Baca  Yang Bukan Segalanya)

(Baca Memahami Philosofi Kehidupan Pohon Bambu)

Berikut ini yaitu kutipannya ceritanya:
pada suatu hari, salah seorang anak sedang asik bermain dan secara tiba-tiba menemukan kepompong kupu-kupu yang bertengger pada sebuah dahan pohon yang agak rendah. Lalu anak tersebut mengambil kepompong yang menempel tersebut tersebut dan ia melihat ibarat ada lubang kecil pada kepompong tersebut. Anak itu mengamati lubang kecil tersebut dengan secama dan ia tertenggu lantaran ia melihat ada seekor kupu-kupu yang sedang berusaha untuk sanggup keluar dan membebaskan dirinya melalui lubang kecil tersebut. Lalu kemudaan ia melihat tiba-tiba kupu-kupu itu berhenti untuk mencoba, kelihatannya kupu-kupu tersebut sudah berusaha dengan semampunya namun kelihatanya perjuangannya sia-sia untuk sanggup keluar melwati lubang kecil yang berada di ujung kempompongnya.

Melihat fenomena tersebut, anak tersebut merasa iba dan mengambil inisiatif untuk sanggup membantu kupu-kupu supaya sanggup keluar dari kepompongnya tersebut. Lalu beliau pun mengambil sebuah gunting dan berusaha membuka tubuh kepompong itu dengan gunting supaya kupu-kupu tersebut sanggup keluar dan terbang di dunia lepas dengan bantuanya.
Ketika kepompong tersebut terbuka, kupu-kupu tadi keluar dengan sangat mudah. Tetapi apa yang terjadi, kupupu itu masih mempunyai tubuh yang gembung dan sangat kecil. Kelihatan dengan terang kalau sayapnya masih berkerut. Meihat hal tersebut, Anak itu mulai mengamatinya lagi dengan secama dengan harapan semoga sayap kupu-kupu tadi berkembang dan  bisa terbang untuk menuju bunga-bunga yang indah yang ada di taman taman bunga ditempat mereka.

Harapan hanya tinggal harapan, lantaran apa yang menjadi penantian anak tersebut tak kunjung tiba. Kupu-kupu tadi hanya bisa menghabiskan sisa hidupnya dengan hanya merangkak-rangkak di-sekitarnya dengan mempunyai tubuh gembung dan sayap yang belum tepat (masih berkerut). Akhirnya Kupu-kupu itu tidak bisa untuk terbang seumur hidupnya.

Ternyata si anak tadi belum mengerti kalau kupu-kupu harus berjuang sendiri untuk untuk membebaskan dirinya dari kepompong bukan dengan melalui proteksi pihak lain. Lubang kecil tadi yang harus dilaluinya akan memaksa cairan yang menempel pada tubuh tubuh kupu-kupu untuk masuk ke dalam sayap sehingga untuk membatu beliau supaya siap terbang dan memperoleh kebebasan di dunia lepas.


Sumber http://www.pondok-belajar.com/