KATA PENGANTAR
Penyusun dengan bahagia hati mendapatkan koreksi dan teguran dari pembaca untuk kelengkapan dan perbaikan makalah ini.
Untuk itu penyusun memberikan maaf dan ucapan terima kasih . Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penyusun sanggup menuntaskan laporan prakyek ini. Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga menjadi lebih baik. Dan biar makalah ini sanggup bermanfaat bagi para pembaca. Penyusun menyadari bahwa disana-sini dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruannya
Medan, 01 februari 2016
Penulis
Daftar isi
Kata Pengantar ........................................................................ 1
Daftar Isi...................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan........................................................................................ 3
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 3
1.2. fokus survei ............................................................................... 4
1.3. Tujuan ..................................................................... 4
1.4. manfaat ................................................................... 4
Bab II kajian teori/konsep.............................................................................. 5
2.1. kapasitas anutan fluida.................................................. 6
Bab III kajian teori/konsep............................................................................. 7
3.1 kawasan dan waktu ....................................................... 7
3.2.teknik survey …………………………………………...................... 7
3.3. alat dan materi ……………………………………........................ 7
3,4. Validasi data …………………………………………...................... 7
BAB IV HASIL SURVEY DAN PEMBAHASAN .................................................... 8
4.1. hasil survey ..................................................................................... 8
4.2. analisis dan pembahasan................................................................. 11
DOKUMENTASI............................................................................. 12
KESIMPULAN….………………………………………………........................... 15
SARAN …………………………………………………………….......................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam suatu pengelolaan sumber daya air dengan perancangan bangunan air diharapkan suatu isu yang menandakan jumlah air yang akan masuk ke bangunan tersebut dalam satuan waktu yang dikenal sebagai debit aliran.Informasi mengenai besarnya debit anutan sungai membantu dalam merancang bangunan dengan memperhatikan besarnya debit puncak ( banjir) yang diharapkan untuk perancangan bangunan pengendalian banjir dan juga dilihat dari data debit minimum yang diharapkan untuk pemanfaatan air terutama pada demam isu kemarau.
Sehingga dengan adanya data debit tersebut pengendalian air baik dalam keadaan berlebih atau kurang sudah sanggup diperhitungkan sebagai perjuangan untuk mengurangi pengaruh banjir pada ketika debit maksimum dan kekeringan atau defisit air pada ketika demam isu kemarau panjang.Oleh alasannya itu, dalam praktikum ini mencar ilmu melaksanakan pengukuran debit parit untuk mendapatkan isu besarnya air yang mengalir pada suatu parit pada ketika waktu tertentu.
1.2. Fokus survei
Digambar ini kami melaksanakan analisis dan melaksanakan pratikum untuk mengetahui debit anutan air pada anutan parit tersebut. Lokasi kawasan fokus survei kami yaitu di parit di akrab pemukiman warga. Alasan kami melaksanakan fokus survei di lokasi ini yaitu alasannya jarak nya yang dekat, dan sanggup mempermudah kami melaksanakan survei wacana anutan fluida.

Gambar lokasi survei
1.3. TUJUAN SURVEI
1. Mengetahui cara dalam melaksanakan pengukuran aliran
2. Mengetahui seberapa kecepatan anutan pada parit tersebut
I.4 MANFAAT SURVEI
1. Dapat mengetahui kedalaman air terhadap kecepatan anutan air dengan materi uji benda yang sanggup mengapung di air .
2. Dapat mengetahui kecepatan anutan air
3. Dapat dijadikan sebagai sumber isu terkait pemahaman mengenai fluida dalam mengukur anutan air.
BAB II
Kajian teori/konsep
2.1 Kecepatan dan Kapasitas Aliran Fluida
Penentuan kecepatan di sejumlah titik pada suatu penampang memungkinkan untuk membantu dalam memilih besarnya kapasitas anutan sehingga pengukuran kecepatan merupakan fase yang sangat penting dalam menganalisa suatu anutan fluida.
Kecepatan sanggup diperoleh dengan melaksanakan pengukuran terhadap waktu yang dibutuhkan suatu partikel yang dikenali untuk bergerak sepanjang jarak yang telah ditentukan. Besarnya kecepatan anutan fluida pada suatu pipa mendekati nol pada dinding pipa dan mencapai maksimum pada tengah-tengah pipa.
Kecepatan biasanya sudah cukup untuk menempatkan kekeliruan yang tidak serius dalam anutan fluida sehingga penggunaan kecepatan sesungguhnya yaitu pada penampang aliran. Bentuk kecepatan yang dipakai pada anutan fluida umumnya memperlihatkan kecepatan yang bekerjsama bila tidak ada keterangan lain yang disebutkan.
Besarnya kecepatan akan menghipnotis besarnya fluida yang mengalir
dalam suatu pipa. Jumlah dari anutan fluida mungkin dinyatakan sebagai volume,
berat atau massa fluida dengan masing-masing laju anutan ditunjukkan sebagai laju
aliran volume (m3/s), laju anutan berat (N/s) dan laju anutan massa (kg/s).
Kapasitas anutan (Q) untuk fluida yang incompressible, berdasarkan [1] yaitu :
Q = A .v
Dimana :Q = laju anutan fluida (m3/s)
A = luas penampang anutan (m2)
v = kecepatan rata-rata anutan fluida (m/s)
Laju anutan berat fluida (W), berdasarkan [2] dirumuskan sebagai :
W = γ. A . v
Dimana : W = laju anutan berat fluida (N/s)
γ = berat jenis fluida (N/m3)
Laju anutan fluida massa (M), berdasarkan [3] dinyatakan sebagai :
M = ρ. A . v
Dimana : M = laju anutan massa fluida (kg/s)
ρ= massa jenis fluida (kg/m3)
BAB III
Metode Survey
3.1 Tempat dan Waktu
Lokasi kawasan malukaukan pratikum berada di jl. Perjuangan, dilakukan pada siang hari sekitar jam 12.30 WIB
3.2 Teknik Survey
Teknik survey: lapangan
3.3 Alat dan Bahan
Alat dan materi yang dipakai dalam praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. meteran
2. Stopwatch
3. Pensil
4. Kertas
5. Benda yang sanggup terapung/steropom
3.4 VALIDASI DTA
Tabel data dilapangan
No | Panjang | Lebar | Tinggi/kedalaman | kecepatan |
Titik 1 | 1m | 1,2 m | 40 cm | 10 s |
Titik 2 | 1m | 1,2 m | 45 cm | 10 s |
Titik 3 | 1m | 1,2 m | 35 cm | 12 s |
Titik 4 | 1m | 1,2 m | 35 cm | 9 s |
BAB IV
Hasil Survey dan Pembahasan
4.1 Hasil Survey
Berdasarkan hasil survey kami sanggup di lapangan, berikut ini lah data yang yang kami sanggup dilapangan.
Tabel data dilapangan
No | Panjang | Lebar | Tinggi/kedalaman | kecepatan |
Titik 1 | 1m | 1,2 m | 0,4 m | 10 s |
Titik 2 | 1m | 1,2 m | 0,45 m | 10 s |
Titik 3 | 1m | 1,2 m | 0,35 m | 12 s |
Titik 4 | 1m | 1,2 m | 0,35 m | 9 s |
Perhitungan:
1. Perhitungan Luas Penampang
Tabel perhitungan luas penampang
No | lebar | kedalaman | Luas penampang |
Titik 1 | 1,2 m | 0,4 m | 0,48 m |
Titik 2 | 1,2 m | 0,45 m | 0,54 m |
Titik 3 | 1,2 m | 0,35 m | 0,42 m |
Titik 4 | 1,2 m | 0,35 m | 0,42 m |
Rata-rata | 0,456 m |
Luas penampang (A) merupakan hasil perkalian antara Lebar rata-rata (L) saluran/aliran dengan Kedalaman rata-rata (H) saluran/aliran air.
A = L rata-rata x H rata-rata
dimana :
A = Luas Penampang (m2)
L rata-rata = Lebar rata-rata (meter)
H rata-rata = Kedalaman rata-rata (meter)
2. Perhitungan Kecepatan Aliran
Tabel Perhitungan Kecepatan
Pengulangan | Waktu Pengukuran (s) |
Pengukuran 1 | 10 s |
Pengukuran 2 | 10 s |
Pengukuran 3 | 12 s |
Pengukuran 4 | 9 s |
Jumlah | 41 s |
Rata-rata | 10,25 s |
Kecepatan (v) yaitu hasil pembagian antara panjang saluran/aliran (P) dibagi dengan waktu rata-rata (T rata-rata).
P
V = ------------
T rata-rata
4 m
= ------------
10,25 s
V = 0,3902439 m/detik
dimana :
V = Kecepatan (meter/detik)
P = Panjang terusan (meter)
T rata-rata = Waktu rata-rata (detik)
3. Perhitungan Debit Air
Debit air (Q) merupakan hasil perkalian antara luas penampang(A) saluran/aliran dengan kecepatan(v) anutan air.
| Q = A.V |
dimana:
Q = Debit anutan (m3/detik)
A = Luas penampan gsaluran (m2)
V = Kecepatan anutan air (m/detik)
Jadi, hasil perhitungan debit air dari data yang di sanggup yaitu:
Diketahui: 

V = 0,3902439 m/detik
Ditanya : Q = ..?
Jawab:
Q = A x V
= 0,456
X 0,3902439 m/detik

= 0,17795 m3/detik
4.2 Analisis dan Pembahasan
Pengukuran anutan air di parit/selokan yang kami lakukan ketika pratikum di lapangan hanya memakai metode floating method. kami menerima luas penampang rata-rata yaitu 0,456 m2 dan rata-rata kecepatannya yaitu 0,3902439 meter/detik. Setelah mendapatkan data ketika pratikum dilapangan kami juga telah menganalisis semua data tersebut dan mengkajinya dan melaksanakan pengukuran dengan rumus untuk mencari debit air(Q). Hasil dari pengukuran yang kami sanggup memakai rumus yaitu debit air(Q) = 0,17795 m3/detik.
Dalam hasil tersebut tentunya masih ada kesalahan yang kami lakukan dalam mengukur dan mendapatkan hasil tersebut. .Dalam prakteknya di lapangan banyak factor-faktor yang menjadikan ketidakakuratan dalam perhitungan debit anutan parit/selokan.
Dokumentasi






Kesimpulan
Berdasarkan hasil data yang kami sanggup ketika dilapangan kami mendapatkan hasil dimana:
Øluas penampang rata-rata yaitu 0,456 m2
Ø rata-rata kecepatannya yaitu 0,3902439 meter/detik, dan
Ødebit air(Q) = 0,17795 m3/detik
Dalam melaksanakan pengukuran debit air parit tersebut tentu masih ada kesalahan atau ketidak akuratan kami dalam melaksanakan pengukuran.
Saran
Dalam melaksanakan pengukuran anutan air terlebih dahulu memilih kawasan atau lokasi yang terjangkau dan menyediakan alat-alat untuk melaksanakan pengukuran debit air di selokan. Agar menghindari terjadinya kesalahan atau ketidakakurat dalam melaksanakan pengukuran debit air deselokan yaitu harus memperhatikan hal-hal yang sanggup menghambat jalannya pengukuran debit air dan mengikuti mekanisme dalam melaksanakan pengukuran debit air.
Sumber http://webmakalahku.blogspot.com