Monday, January 15, 2018

√ Dari Hutan Mangrove Wanatirta Hingga Pekan Raya Lampu Kaliurang

Saat liburan itu enaknya main kan ya? Tentu sih, kalo berdasarkan saya hehe. Mumpung saya masih libur kuliah, sesudah natal biasanya ndak punya aktivitas ngapa-ngapain (re: gabut pol polan), berhubung juga belum ada temen yang ngajakin reunian, main-main atau sekedar ngopi. Jadilah saya dan mbak sepupu saya main sendiri hahaaa. Sebelumnya sempet resah sih mau main kemana dan kesudahannya kami memutuskan untuk main ke Yogyakarta! Yeay! (saya sebenernya bosen lo gais, kok ya di Jogja sih, kan hidup mati saya udah Jogja ini *eaaa* eh bukan deng, saya kuliah udah di Jogja, jadi bosen gitu. Cuma kalo diajak main kesitu ya mau-mau aja haha, ABAIKAN!)

Kami berangkat dari Sragen sekitar jam 10, ya menyerupai biasa kami motoran gitu. Pengen ngerasain jadi anak jalanan rasanya gimana wkwk. Kami nyampe Jogja atau lebih tepatnya hingga kosan saya sekitar jam 1 (lama ya? Yaiyalah, namanya lagi masa liburan dimana-mana macet banget. Untung kami dapat nyelip-nyelip gitu pas naik motor macem belut jadinya dapat cepetan dikit sampainya.)

Pertama kali yang kami datangi yaitu obyek wisata hutan mangrove wanatirta, Kulonprogo, Yogyakarta. Untuk mencapai lokasi wisata ini bergotong-royong dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 1,5 jam dari Sleman atau Kota Yogyakarta. Karena kami sempat nyasar hingga jalan pantai selatan (liat aja di gmaps, jalan itu merupakan jalan aspal yang berada di pinggir pantai selatan, samping-sampingan gitu posisinya). Setelah kejadian nyasar itu barulah 2 jam kemudian kami hingga di hutan mangrove wanatirta. Kalian tahu? Sebenernya tempat kami nyasar itu lokasinya sebelahan sama obyek wisata mangrove ini, soalnya perjalanan kami dari lokasi kami nyasar sampe hutan mangrove wanatirta itu Cuma sekitar 8 menitan ndak hingga 10 menit. Dan ternyata oh tenyata, kami nyasar di Pantai Congot gais :’)

Pantai Congot itu merupakan salah satu pantai berpasir hitam dimana posisinya berada di paling ujung barat Provinsi Daerah spesial Yogyakarta. Pantai Congot sama Pantai Glagah itu sebelahan gais. Buat temen-temen Teknik Geologi UGM niscaya udah ndak abnormal lagi kan sama Pantai Glagah? Wkwk tujuan fieldtrip utama buat mempelajari pasir besinya sih.
Oke kembali ke topik!

1. Hutan Mangrove Wanatirta, Kulonprogo DIY

Apasih hutan mangrove wanatirta itu?

Hutan mangrove Wanatirta ini secara keseluruhan dipenuhi oleh tanaman bakau atau biasa kita sebut mangrove (ya terang lah). Mangrove sendiri mempunyai banyak manfaat antara lain sebagai tempat berlindungnya ikan, sebagai penahan gelombang air maritim agar ndak eksklusif menghantam tempat pesisir pantai, akarnya juga dapat dijadikan sebagai materi dasar kerajinan tangan berupa anyaman. Latar belakangnya sih sebagai ya sebagai peredam gelombang air laut, namun sesudah beberapa waktu muncul pandangan gres untuk dijadikan obyek wisata bertajuk ekowisata. Dan pada akhirnya, terbentuklah obyek wisata hutan mangrove wanatirta ini.

Apa aja sih isinya?

selain hutan mangrove ini, juga ada obyek wisata lainnya menyerupai jembatan api-api yang katanya pada waktu sun set pemandangannya manis banget. Tapi, alasannya yaitu waktu yang kami miliki terbatas, jadi gres dapat mengunjungi hutan mangrove wanatirta ini saja.

Untuk Hutan Mangrove Wanatirta ini sendiri mempunyai 2 bab wisata sih berdasarkan penglihatan saya, pertama hutan mangrove yang berada di pinggir pantai dan juga goa mangrove yang letaknya sedikit lebih di tempat daratan. Untuk hutan mangrove yang lokasinya di pesisir ini, ada jembatan yang memudahkan pengunjung untuk melihat ke segala sisi dari hutan mangrove ini. Jalan dan akomodasi yang ada disini berbahan dasar bamboo yang dibuat oleh warga sekitar, perlu perawatan secara rutin sih berdasarkan saya kalo materi dasarnya alami gitu soalnya waktu itu sudah ada beberapa jembatan yang putus atau rusak mungkin alasannya yaitu lapuk atau alasannya yaitu beban yang berat (?).
Berapa harga tiket masuknya?

Harga tiket masuknya per orang baik bawah umur maupun pandai balig cukup akal Rp 5.000 dan parkir sepeda motor Rp. 2.000. murah kan? Ya cukup sih berdasarkan saya.

2.  Kaliurang Light Festival

Obyek wisata ini berlokasi di Kawasan Wisata Kaliurang, tepatnya di tempat Gardu Pandang Merapi. Perjalanan dari Kota Yogyakarta sekitar 45 menit hingga 1 jam, tergantung kecepatan masing-masing pengendara sih hehe. Oiya, obyek wisata ini biasanya hanya ada menjelang simpulan tahun hingga tahun gres (sekitar pertengahan Desember – Januari awal), dan di malam pergantian tahun biasanya ada penyalaan kembang api disana, seru pokoknya. Di sana juga ada kids arena atau semacam tempat bermain gitu isinya ya tempat mandi bola, arena ice scatting dan ada yang lainnya tapi saya lupa hehe.

Sesuai dengan namanya Kaliurang Light Festival (Festival Lampu Kaliurang), obyek wisata ini isinya lampu-lampu yang dibalut dengan bahan-bahan tertentu yang kedap air (?) beberapa sih, dan beberapa dibuat menyerupai bunga, payung, terowongan, bunga, kupu-kupu, lebah, dan ada juga yang bentuknya menyerupai cula badak. Obyek wisata ini semacam taman yang isinya lampu-lampu warna-warni dengan bentuk yang macem-macem gitu lah. Dan di puncak atau tepatnya di lokasi gardu pandang itu sendiri kita dapat melihat keindahan lampu-lampu kota Yogyakarta loo, indah banget menyerupai intan yang tersebar di atas kain bludru hitam (apasih wkwk).

Harga tiket masuknya sekitar Rp 25.000 untuk parkirnya sekitar Rp 2.000 (kalo ndak salah lo ya hehe).
Udah sih, itu aja perjalanan yang saya dan mbak saya lalui selama 1 hari di Jogja. Kalo ditanya senang? Ya jawabnya bahagia tapi bosen, iya bosen, soalnya tidurnya di kosan sendiri hehe.



Sumber http://moonlightrocks.blogspot.com