Sistem Periodik Unsur – Mata pelajaran yang termasuk dalam Ilmu Pengetahuan Alam memang seringkali dianggap sulit dipahami. Namun bekerjsama untuk memahaminya kau hanya membutuhkan ketekunan saja.
Salah satunya yaitu mata pelajaran kimia. Dalam mata pelajaran ilmu kimia kita memang mempelajari banyak hal. Salah satunya yaitu sistem periodik unsur.
Namun apakah kau sudah mengerti mengenai pembahasan sistem periodik unsur di sekolah? Jika belum, mungkin isu berikut ini bisa membantu kau untuk lebih memahami sistem periodik unsur.
Daftar Isi Konten
Definisi Sistem Periodik Unsur
Sistem periodik unsur ialah suatu susunan unsur-unsur yang didasarkan pada urutan nomor atom serta kemiripan sifat yang dimiliki oleh unsur tersebut. Dikatakan periodik sebab terdapat contoh sifat unsur yang ibarat dalam susunan tersebut.
Pengertian sistem periodik unsur yang lainnya menyampaikan bahwa sistem periodik unsur ialah suatu susunan unsur-unsur kimia yang didasarkan pada nomor atom. Pada awalnya sistem periodik unsur ditemukan pada pertengahan kala ke 19 oleh Dmitri Mendeleev yang merupakan spesialis kimia yang mempunyai kebangsaan Rusia.
Menginjak dekade kedua pada kala ke 20 ternyata urutan unsur di sistem periodik yang didasarkan nomor atom yang setara dengan muatan listrik positif inti atom belum sanggup diketahui.
Ada juga yang menyampaikan SPU atau Sistem Periodik Unsur merupakan sebuah tabel yang mengelompokkan unsur-unsur kimia menurut adanya kenaikan nomor atom serta konfigurasi elektronnya. Pengelompokan unsur-unsur kimia ini mempunyai tujuan untuk memprediksi sifat-sifat yang dimiliki sebuah unsur kimia.
Tabel Sistem Periodik Unsur
style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-5072032675768050"
data-ad-slot="7868733699">
Format tabel periodik:
***
Masing-masing unsur terdapat dalam satu kotak yang berisi nomor atom, simbol unsur, dan nomor massa. Kotak-kotak selanjutnya berurut berasal dari kiri ke kanan menurut kenaikan nomor atom.
Kotak-kotak selanjutnya tersusun membentuk barisan horizontal (periode) dan barisan vertikal (golongan). Setiap periode diberi nomor berasal dari 1 hingga 7.
***
Setiap golongan diberi nomor berasal dari 1 hingga 8 bersama aksara A atau B. Pada proses IUPAC baru, setiap golongan diberi nomor berasal dari 1 hingga 18 tanpa aksara A atau B. Unsur-unsur dalam satu golongan yang ibarat pada tabel periodik sanggup punyai kemiripan sifat.
***
Unsur-unsur golongan 1A−8A (golongan 1−2, 13−18) merupakan unsur golongan utama. Unsur-unsur golongan 1B−8B (golongan 3−12) merupakan unsur logam transisi. Dua deret unsur di anggota bawah, yakni lanthanida dan aktinida, disebut unsur logam transisi dalam.
Sifat-Sifat Yang Terdapat Pada Sistem Periodik Unsur
1. Sifat Logam
Seperti yang kita tahu bahwa unsur logam mempunyai beberapa sifat. Di antara beberapa sifat itu salah satunya alah konduktor. Konduktor yaitu sebutan bagi sifat logam yang bisa menghantarkan panas dan listrik dengan baik.
Selain itu konduktor juga digambarkan sebagai sifat logam yang sanggup ditempa, mempunyai titik leleh yang relatif lebih tinggi dan ductile. Bukan hanya itu saja, konduktor juga digambarkan sebagai sifat logam yang mempunyai kecenderungan untuk melepaskan elektron bila berhadapan dengan unsur non logam.
Sedangkan unsur non logam tentunya mempunyai sifat yang berlawanan dengan unsur logam. Ya, unsur non logam mempunyai sifat nonkonduktor. Artinya unsur non logam tidak sanggup menghantarkan listrik dan panas dengan baik bahkan sama sekali tidak mempunyai kemampuan tersebut.
Selain itu unsur non logam juga mempunyai sifat tidak sanggup ditempa, sanggup ringkih atau getas dan mendapatkan elektron dari unsur logam secara dominan.
2. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom yaitu setengah berasal dari jarak pada dua inti berasal dari dua atom logam yang sejajar atau didalam sebuah molekul diatomik. Dalam satu golongan, berasal dari atas ke bawah, jari-jari atom condong makin besar, sebagaimana pertambahan kulit elektron. Dalam satu periode, berasal dari kiri ke kanan, jari-jari atom condong makin kecil, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif.
3. Energi Ionisasi
Energi ionisasi yaitu energi yang diharapkan oleh sebuah atom atau ion didalam fase gas untuk melewatkan sebuah elektronnya. Dalam satu golongan, berasal dari atas ke bawah, energi ionisasi pertama cenderung semakin kecil.
Sebagaimana jarak berasal dari inti ke elektron terluar jadi tambah sehingga tarikan elektron terluar oleh inti berkurang. Dalam satu periode, berasal dari kiri ke kanan, energi ionisasi pertama cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan muatan inti efisien sehingga tarikan oleh inti bertambah.
4. Jari-Jari Ion
Jari-jari ion yaitu jari-jari dari kation atau anion yang dihitung menurut jarak antara dua inti kation dan anion dalam kristal ionik. Kation (ion bermuatan positif) terbentuk dari pelepasan elektron dari kulit terluar atom netral supaya tolakan antar elektron berkurang.
Tarikan elektron oleh inti lebih kuat, dan jari-jari dari kation lebih kecil dari atom netralnya. Anion (ion bermuatan negatif) terbentuk dari penangkapan elektron pada atom netral supaya tolakan antar elektron makin tambah dan jari-jari dari anion lebih besar dari atom netralnya.
Dalam satu golongan pada proses periodik unsur, dari atas ke bawah, jari-jari ion bermuatan ibarat cenderung tambah besar, sebagaimana bertambahnya kulit elektron.
Dalam periode, pada formasi ion isoelektronik (spesi-spesi bersama dengan kuantitas elektron ibarat dan konfigurasi elektron sama, ibarat O2-, F–, Na+, Mg2+, dan Al3+ bersama dengan 10 elektron), tambah besar muatan kation maka tambah kecil jari-jari ion, tapi tambah besar muatan anion maka tambah besar jari-jari ion.
5. Afinitas Elektron
Afinitas elektron yaitu kuantitas perubahan energi ketika sebuah atom atau ion didalam fase gas mendapatkan sebuah elektron. Jika kuantitas perubahan energi bertanda positif, berjalan absorpsi energi, tetapi bila bertanda negatif, berjalan pelepasan energi.
Semakin negatif nilai afinitas elektron, jadi besar kecenderungan atom atau ion mendapatkan elektron (afinitas pada elektron jadi besar). Dalam satu golongan pada tabel periodik unsur, dari atas ke bawah, afinitas elektron condong jadi kecil, bersama banyak pengecualian.
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, hingga golongan 7A, afinitas elektron condong jadi besar, bersama banyak pengecualian.
6. Elektronegativitas
Elektronegativitas yaitu ukuran kebolehan suatu atom didalam sebuah molekul (keadaan berikatan) untuk menarik elektron kepadanya. Semakin besar elektronegativitas, makin usang simpel atom selanjutnya menarik elektron kepadanya sendiri.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, elektronegativitas cenderung makin usang kecil. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, elektronegativitas cenderung makin usang besar.
Nah, diatas merupakan sedikit pembahasan mengenai sistem periodik unsur beserta klarifikasi pada tabel periodik unsur kimia, supaya bermanfaat dan bisa menambah wawasan pengetahuan anda.
Sumber https://infoana.comm