Assalammualaikum, Selamat tiba di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas ihwal pelajaran Sosiologi yaitu Tentang “Kelompok Sosial“. Berikut dibawah ini penjelasannya:

Daftar Isi
Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan kumpulan orang yang mempunyai kesadaran bersamaakan keanggotaan dan saling berinteraksi. Interaksi yang terjalin dalam kelompok sosial bersifat intensif. Adanya kesamaan atau homogenitas dalam masyarakat menjadi latar belakang terbentuknya kelompok sosial.
Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat enam (6) pengertian kelompok sosial berdasarkan para ahli, antara lain:
1. Menurut Soerjono Soekanto
Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan insan yang hidup bersama sebab adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
2. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Kelompok sosial merupakan kumpulan insan yang mempunyai kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
3. Menurut Merton
Kelompok sosial merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah mapan.
4. Menurut Johnson
Kelompok merupakan dua atau lebih orang yang saling berinteraksi dengan cara-cara yang terpola, dan dikenali sebagai sebuah kelompok oleh mereka sendiri dan oleh orang lain.
5. Menurut Stark
Kelompok sosial merupakan sebuah kelompok yang meliputi dua atau lebih orang yang memelihara pola-pola hubungan yang stabil atau tetap selama rentang waktu tertentu.
6. Menurut Muzafer Sherif
Kelompok sosial merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
Syarat Kelompok Sosial
Menurut Soerjono Soekanto ada beberapa syarat tertentu biar suatu perkumpulan sanggup dikatakan sebagai kelompok sosial, antara lain:
- Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa ia merupakan penggalan dari kelompok yang bersangkutan.
- Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
- Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antar mereka bertambah erat. Faktor-faktor tersebut antara lain nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain. Mempunyai musuh yang sama sanggup juga menjadi faktor pengikat suatu kelompok sosial.
- Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
- Bersistem dan berproses.
Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Berikut ini terdapat lima ciri-ciri kelompok sosial, antara lain:
- Sebagai kesatuan yang aktual dan sanggup dibedakan dari kelompok atau kesatuan insan yang lain
- Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya mempunyai status dan kiprah tertentu. Kelangusngan hidup kelompok tersebut tergantung pada ketangguhan para anggotanya dalam melakukan peranannya.
- Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan di antara para anggotanya.
- Memiliki kepentingan bersama.
- Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya.
Macam-Macam Kelompok Sosial
Berikut ini terdapat beberapa macam-amcam kelompok sosial, antara lain:
1. Kelompok Statistik
Kelompok statistik merupakan kelompok yang tidak merupakan organisasi, tidak ada hubungan sosial antara anggota dan tidak ada kesadaran jenis. Kelompok ini hanya ada dalam arti analitis dan merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial. contoh dari kelompok ini contohnya yaitu pengelompokan sejumlah penduduk berdasarkan usia dengan interval yang tertentu.
Ciri-ciri kelompok statistik, antara lain:
- Tidak direncanakan, tidak disengaja, tetapi tidak berarti sangat mendadak atau secara spontan, melainkan sudah terebntuk dengan sendirinya.
- Tidak terhimpun dan tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
- Tidak ada interaksi dan komunikasi secara terus menenrus
- Tidak ada kesadaran berkelompok
- kehadirannya konstan
2. Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok kemasyarakatan merupakan suatu kelompok yang mempunyai kesadaran akan persamaan di antara mereka. Dalam kelompok ini belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota, dan juga belum ada organisasi. Dalam kelompok ini dijumpai adanya persamaan kepentingan pribadi tetapi bukan kepentingan bersama. Misalnya hasil sensus penduduk yang mengatakan jumlah perempuan dengan pria.
Pengelompokan ini menghasilkan kelompok kemasyarakatan sebab baik pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikelompokan terdapat kesadaran akan jenis kelamin mereka masing-masing tetapi tidak ada organisasi yang mengikat seluruh perempuan atau laki-laki yang dikelompokkan itu, dan diantara seluruh anggota masing-masing kelompok pun tidak dijumpai hubungan sosial.
Ciri-ciri kelompok kemasyarakatan, antara lain:
- tidak direncanakan, tidak disengaja, terbentuk dengan sendirinya
- kemungkinan terhimpun dalam suatu wadah tertentu
- kemungkinan terjadi interaksi maupun komunikasi
- kemungkinan terjadi kesadaran kelompok
- kehadirannya konstan
3. Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran dan jenis hubungan satu sama lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contohnya yaitu kelompok teman, kerabat dan sebagainya.
4. Kelompok Asosiasi
Kelompok asosiasi merupakan suatu kelompok dimana para anggotanya mempunyai kesdaran jenis, dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama (common interest). Dalam kelompok ini di anatar para anggota sanggup dijumpai adanya hubungan sosial, adanya kontak dan komunikasi, juga danya ikatan organisasi formal. Contoh kelompok ini contohnya Negara RI, OSIS, Gerakan Pramuka dan lain-lain.
Ciri-ciri kelompok asosiasi, antara lain:
- direncanakan atau sengaja dibentuk
- terorganisir secara aktual dalam suatu wadah
- ada interaksi serta komunikasi secara terus menenrus
- ada kesadaran kelompok yang kuat
- kehadirannya konstan
Klasifikasi Kelompok Sosial
Berikut ini terdapat beberapa penjabaran kelompok sosial, antara lain:
1. Paguyuban (Gemeinschaft)
Paguyuban atau gemeinschaft merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya mempunyai ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Kelompok paguyuban mempunyai ciri terdapat ikatan batin yang berpengaruh antar anggota dan hubungan antar anggota bersifat informal.
Ciri-Ciri paguyuban, antara lain:
- Intimate, artinya hubungan menyeluruh yang mesra.
- Private, artinya hubungan bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang.
- Exclusive, artinya hubungan hanya untuk kelompok tidak untuk kelompok lain.
2. Patembayan (Gesellschaft)
Patembayan merupakan ikatan untuk jangka waktu yang relatif singkat, yang bersifat formal dan mekanis. Keanggotaan kelompok patembayan didasari oleh perhitungan yang rasional. 1katan dalam kelompok relatif longgar, tetapi serba kompetitif atau adanya persaingan dan sanggup keluar dari anggota kelompok. Contohnya ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik atau industri.
Ciri-Ciri masyarakat petembayan, antara lain:
- Hubungan antar anggota bersifat formal
- Memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
- Memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
- Lebih didasarkan pada kenyataan sosial
Faktor Pembentukan Kelompok Sosial
Berikut ini terdapat dua faktor pembentukan kelompok sosial, antara lain:
1. Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak sanggup diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok acara sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin bersahabat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.
Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk acara bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
2. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka bekerjasama dengan orang yang mempunyai kesamaan dengan dirinya.
Kesamaan yang dimaksud yaitu kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam menentukan calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
Bentuk-Bentuk Kelompok Sosial
Berikut ini terdapat beberapa bentuk-bentuk kelompol sosial, antara lain:
1. In group and out group (kelompok dalam dan kelompok luar)
Kelompok dalam terdiri dari sejumlah orang yang dalam kehadirannya menciptakan sesorang merasa harmonis menyerupai berada di daerah sendiri. Keluarga, agama, ras dan etnik merupakan contoh in-group.
Kelompok luar terdiri dari sejumlah orang dimana masing-masing tersebut merasa kurang mempunyai kepentingan yang sama, bahkan ada kemungkinan orang-orang ini tidak merasa sebagai anggota kelompok. Contoh: agama lain, suku lain, dan partai politik lain.
2. Primary group and Secondary group (kelompok primer dan kelompok sekunder)
Kelompok primer dicirikan oleh adanya kontak yang bersifat langsung, intim, tatap muka diantara para anggota, ikatan perasaan yang kuat, ikatan kasih sayang yang tetap, bertahan dan kuat. Hubungan diantara para anggota keluarga merupakan contoh kelompok primer.
Kelompok sekunder mempunyai ciri-ciri sedikit sekali ikatan perasaan diantara para anggota dan hampir tidak ada hubungan tatap muka diantara para anggota. Contoh: kelompok dalam ketentaraan.
3. Gemeinschaft dan Gesellschaft
Gemeinschaft ditandai dengan ikatan-ikatan yang dekat, intim dan interpersoanal. Contohnya yaitu hubungan anak dan ibu dalam sebuah keluarga.
Gesellschaft ditandai oleh persaingan kepentingan pribadi, efisensi, kemajuan dan spesialisasi. Interaksi antara karyawan dalam suatu kantor merupakan contoh gesellschaft.
4. Formal group and Informal group (kelompok formal dan kelompok informal)
Kelompok formal yaitu kelompok-kelompok yang sengaja diciptakan dan didasarkan pada aturan-aturan yang tegas. Aturan-aturan tersebut dimaksudkan sebagai sarana untuk mengatur hubungan antar anggotanya dalam setiap perjuangan mencapai tujuan. Contoh yaitu instansi pemerintah dan perguruan tinggi tinggi.
Kelompok informal yaitu kelompok-kelompok yang terbentuk sebab kuantitas pertemuan yang cukup tinggi dan berulang-ulang. Setiap pertemuan dilakukan atas dasar kepentingan dan pengalaman masing-masing yang relatif sama.
5. Reference group (kelompok acuan)
Kelompok teladan yaitu model bagi seseorang untuk menciptakan keputusan dan penilaian ihwal dirinya, terutama mengevaluasi kelakuan penampilan fisik dan nilai-nilai ihwal diri. Perilaku belum dewasa muda menirukan gaya hidup dan model rambut penyanyi hip-hop merupakan contoh dari sikap belum dewasa dalam kelompok acuan.
6. Ocupation group (kelompok okupasional)
Kelompok okupasional yaitu adalah kelompok yang muncul sebab semakin memudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompokm ini timbul sebab anggotanya mempunyai pekerjaan yang sejenis. Contohnya yaitu kelompom profesi menyerupai asosiasi sarjana farmasi, Ikatan Dokter Gigi Indonesia, dan lain-lain.
7. Volunter group (kelompok volunter)
Adalah kelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama, namun tidak mendapat atensi dari masyarakat. Melalui kelompok ini dibutuhkan akan sanggup memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Contohnya yaitu organisasi-organisasi bernafaskan budaya atau agama menyerupai Front Pembela Islam atau yang biasa disebut FPI.
Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Sosiologi Tentang Pengertian Kelompok Sosial, Ciri, Macam, Klasifikasi, Faktor dan Bentuk
Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!
Baca Artikel Lainnya:
Sumber aciknadzirah.blogspot.com