Assalammualaikum, Selamat tiba di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas wacana pelajaran Geografi yaitu Tentang “Pengertian Urbanisasi“. Berikut dibawah ini penjelasannya:
Daftar Isi
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di tempat perkotaan.
Pengertian Urbanisasi Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat tiga pengertian berdasarkan para andal mengenai urbanisasi, antara lain:
Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia
Urbanisasi merupakan suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di tempat perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi sanggup diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah.
Menurut Dr. PJM Nas
Urbanisasi merupakan suatu proses pembentukan kota, suatu proses yang digerakkan oleh perubahan struktural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah yang dulu merupakan tempat pedesaan dengan struktur mata pencaharian yang agraris maupun sifat kehidupan masyarakatnya lambat laun atau melalui proses yang mendadak memperoleh sifat kehidupan kota.
Menurut Dilihat Segi Geografis
Urbanisasi merupakan sebuah kota yang bersifat integral, dan yang mempunyai efek atau merupakan unsur yang lebih banyak didominasi dalam sistem keruangan yang lebih luas tanpa mengabaikan adanya jalinan yang bersahabat antara aspek politik, sosial dan aspek ekonomi dengan wilayah sekitarnya.
Faktor Penyebab Urbanisasi
Faktor penyebab adanya urbanisasi yakni alasannya yakni adanya faktor utama yang klasik yaitu kemiskinan di tempat pedesaan. Faktor utama ini melahirkan dua faktor penyebab adanya urbanisasi, antara lain:
Faktor Penarik
Alasan orang desa melaksanakan migrasi atau pindah ke kota didasarkan atas beberapa alasan, antara lain:
- Lahan pertanian yang semakin sempit
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
- Menganggur alasannya yakni tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
- Terbatasnya sarana dan prasarana di desa, contohnya sarana hiburan yang belum memadai
- Diusir dari desa asal, sehingga ke kota menjadi tujuan.
- Memiliki cita-cita besar lengan berkuasa menjadi orang kaya, alasannya yakni tingkat upah di kota lebih tinggi
- Melanjutkan sekolah, alasannya yakni di desa akomodasi atau mutunya kurang
- Pengaruh dongeng orang, bahwa hidup di kota simpel cari pekerjaan, atau mudahnya membuka perjuangan kecil-kecilan
- Kebebasan langsung lebih luas
- Lebih longgar Adat atau agama
Faktor Pendorong
Di sisi lain kota mempunyai daya tarik, di pihak lain keadaan tingkat hidup di desa umumnya mempercepat proses urbanisasi tersebut, hal ini menjadi faktor pendorong timbulnya urbanisasi. Faktor pendorong yang dimaksud, antara lain:
- Keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis (tidak mengalami perubahan yang sangat lambat). Hal ini bisa terjadi alasannya yakni adat istiadat yang masih besar lengan berkuasa atau pun efek agama.
- Keadaan kemiskinan desa yang seolah-olah abadi
- Lapangan kerja yang hampir tidak ada alasannya yakni sebagian besar hidup penduduknya hanya bergantung dari hasil pertanian
- Pendapatan yang rendah yang di desa
- Keamanan yang kurang
- Fasilitas pendidikan sekolah atau pun akademi tinggi yang kurang berkualitas
Dampak Urbanisasi
Berikut ini terdapat beberapa dampak terjadinya urbanisasi, antara lain:
Dampak Positif
Pandangan yang positif terhadap urbanisasi, melihat urbanisasi sebagai perjuangan pembangunan yang menyeluruh, tidak terbatas dalam pagar manajemen kota. Selain itu kota dianggap sebagai “agen modernisasi dan perubahan”. Mereka melihat kota sebagai suatu tempat pemusatan modal, keahlian, daya kreasi dan segala macam akomodasi yang mutlak diharapkan bagi pembanguna.
Tanggapan lain yakni bahwa kita mustahil membayangkan bagaimana pertumbuhan dan keadaan Jakarta kini ini dan juga pusat-pusat industri di dunia lainnya bisa tercapai kalau seandainya tidak ada urbanisasi.
Dampak Positif Terhadap Desa
Antara lain:
- Tingkat pengangguran di desa berkurang
- Arus isu desa meningkat sehingga pengetahuan penduduk desa semakin bertambah
- Terbukanya jalur transportasi desa kota sanggup meningkatkan pendapatan petani alasannya yakni hasil panen sanggup dijual ke luar daerah
- Produktivitas desa semakin meningkat dengan tekhnologi sempurna guna
- Tingkat kepadatan penduduk di desa berkurang
- Meningkatnya kesejahteraan penduduk yang melaksanakan urbanisasi apabila berhasil di kota
- Meningkatnya kesejahteraan keluarga yang ditinggalkan
- Masyarakat desa sanggup mengadopsi budaya dari kota (yang baik)
- Tingkat upah di pedesaan meningkat
Dampak Negatif
Berikut ini terdapat beberapa dampak negatif urbanisasi, antara lain:
- Semakin minimnya lahan kosong di tempat perkotaan. Pertambahan penduduk kota yang begitu pesat, sudah sulit diikuti kemampuan daya dukung kotanya. Saat ini, lahan kosong di tempat perkotaan sangat jarang ditemui. ruang untuk tempat tinggal, ruang untuk kelancaran kemudian lintas kendaraan, dan tempat parkir sudah sangat minim. Bahkan, lahan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) pun sudah tidak ada lagi. Lahan kosong yang terdapat di tempat perkotaan telah banyak dimanfaatkan oleh para urban sebagai lahan pemukiman, perdagangan, dan perindustrian yang legal maupun ilegal. Bangunan-bangunan yang didirikan untuk perdagangan maupun perindustrian umumnya dimiliki oleh warga pendatang. Selain itu, para urban yang tidak mempunyai tempat tinggal biasanya memakai lahan kosong sebagai pemukiman liar mereka. hal ini menimbulkan semakin minimnya lahan kosong di tempat perkotaan.
- Menambah polusi di tempat perkotaan. Masyarakat yang melaksanakan urbanisasi baik dengan tujuan mencari pekerjaan maupun untuk memperoleh pendidikan, umumnya mempunyai kendaraan. Pertambahan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat yang membanjiri kota yang terus menerus, menimbulkan aneka macam polusi atau pemcemaran menyerupai polusi udara dan kebisingan atau polusi bunyi bagi pendengaran manusia. Ekologi di tempat kota tidak lagi terdapat keseimbangan yang sanggup menjaga keharmonisan lingkungan perkotaan.
- Penyebab peristiwa alam. Para urban yang tidak mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal biasanya memakai lahan kosong di pusat kota maupun di tempat pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mendirikan bangunan liar baik untuk pemukiman maupun lahan berdagang mereka. Hal ini tentunya akan menciptakan lingkungan tersebut yang seharusnya bermanfaat untuk menyerap air hujan justru menjadi penyebab terjadinya banjir. Daerah Aliran Sungai sudah tidak bisa menampung air hujan lagi.
- Pencemaran yang bersifat sosial dan ekonomi. Kepergian penduduk desa ke kota untuk mengadu nasib tidaklah menjadi problem apabila masyarakat mempunyai keterampilan tertentu yang dibutuhkan di kota. Namun, kenyataanya banyak diantara mereka yang tiba ke kota tanpa mempunyai keterampilan kecuali bertani. Oleh alasannya yakni itu, sulit bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Mereka terpaksa bekerja sebagai buruh harian, penjaga malam, pembantu rumah tangga, tukang becak, problem pedagang kaki lima dan pekerjaan lain yang sejenis. Hal ini akhitnya akan meningkatkan jumlah pengangguran di kota yang menimbulkan kemiskinan dan pada kesudahannya untuk sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya, orang – orang akan nekat melaksanakan tindak kejahatan menyerupai mencuri, merampok bahkan membunuh. Ada juga masyarakat yang gagal memperoleh pekerjaan sejenis itu menjadi tunakarya, tunawisma, dan tunasusila.
- Penyebab kemacetan kemudian lintas. Padatnya penduduk di kota menimbulkan kemacetan dimana-mana, ditambah lagi arus urbanisasi yang makin bertambah. Para urban yang tidak mempunyai tempat tinggal maupun pekerjaan banyak mendirikan pemukiman liar di sekitar jalan, sehingga kota yang awalnya sudah macet bertambah macet. Selain itu tidak sedikit para urban mempunyai kendaraan sehingga menambah volum kendaraan di setiap ruas jalan di kota.
- Merusak tata kota. Apalagi para migran tersebut kebanyakan yakni kaum miskin yang tidak bisa untuk membangun atau membeli perumahan yang layak bagi mereka sendiri. Akibatnya timbul perkampungan kumuh dan liar di tanah – tanah pemerintah. Tata kota suatu tempat tujuan urban bisa mengalami perubahan dengan banyaknya urbanisasi. Urban yang mendirikan pemukiman liar di pusat kota serta gelandangan-gelandangan di jalan-jalan bisa merusak sarana dan prasarana yang telah ada, contohnya trotoar yang seharusnya dipakai oleh pedestrian justru dipakai sebagai tempat tinggal oleh para urban. Hal ini menimbulkan trotoar tersebut menjadi kotor dan rusak sehingga tidak berfungsi lagi.
Dampak Negatif Terhadap Desa
Antara lain:
- Makin terbatasnya jumlah buruh tani
- Menurunnya produktivitas sector pertanian yang menjadi acuan hidup sebagian besar masyarakat desa
- Hilangnya tenaga muda sebagai tenaga potensial bagi pembangunan di desanya
- Terjadinya perubahan relasi dalam keluarga menyerupai relasi anak-ayah yang menjadi renggang
- Timbulnya pendidikan anak yang matriakat. Artinya pendidiakn belum dewasa diperoleh dari ibu saja, alasannya yakni yang meninggalkan desa biasanya kaum lelaki. Pendidikan di sini maksudnya proses sosialisasi
- Juga terjadi krisis moral di kalangan masyarakat yang bersangkutan. Karena masuknya budaya kota yang kurang baik, menyerupai mabuk-mabukan, pergaulan bebas dan lain sebagainya. Penduduk mulai terpengaruh oleh budaya abnormal yang sanggup melunturkan budaya tradisiona
- Perkembangan desa berjalan lambat. Hal ini dikarenakan desa kekurangan tenaga kerja. Biasanya, orang-orang muda yang pindah ke kota yakni mereka yang berpendidikan dan sangat dibutuhkan potensinya untuk membangun desa.
Upaya Penanggulangan Urbanisasi
Berikut ini terdapat 10 upaya untuk penanggulangan urbanisasi, antara lain:
- Mempersulit peraturan proses perpindahan desa ke kota
- Meningkatkan pelaksanaan siskamling semoga masyarakat desa merasa lebih terjamin keamanannya.
- Pembangunan sarana yang sanggup meningkatkan perekonomian masyarakat desa, menyerupai KUD dan pembangunan sarana irigasi.
- Menggalakkan jadwal keluarga berencana untuk menekan laju pertumbuhan penduduk desa.
- Peningkatan akomodasi kehidupan masyarakat desa, menyerupai sarana angkutan, kesehatan, jalan, pendidikan dan lain sebagainya.
- Menerapkan system desentrlisasi dalam pelaksanaan pembangunan. Kegiatan pembangunan tidak hanya berpusat di kot saja, malinkan tersebar di tempat – tempat lainnya. Sehingga masyarakat desa yang mencari pekerjaan tidah harus dating ke kota.
- Memperlancar arus kemudian lintas yang menghubungkan desa dan kota. Sehingga orang desa yang bekerja di kota tidak usah menetap di kota (Nglaju).
- Desentralisasi industry.
- Peningkatan masyarakat desa dengan melaksanakan intensifikasi pertanian dalam pengembanagna industri kecil.
- Membangun jaringan listrik di wilayah pedesaan dan lain sebagainya.
Cara Mengatasi Masalah Urbanisasi
Berikut ini terdapat 6 cara mengatasi problem urbanisasi, antara lain:
- Intensifikasi pertanian
- Mengurangi atau membatasi tingkat pertambahan penduduk lewat pembatasan kelahiran, yaitu jadwal Keluarga Berencana
- Memperluas dan menyebarkan lapangan kerja dan tingkat pendapatan di pedesaan
- Program pelaksanaan transmigrasi
- Penyebaran pembangunan fungsional di seluruh wilayah
- Pengembangan teknologi menengah bagi masyarakat desa
- Pemberdayaan potensi utama desa
- Perlu santunan politik dari pemerintah, diantaranya adanya kebijakan menyerupai reformasi tanah
Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Geografi Tentang Pengertian Urbanisasi, Faktor, Dampak, Upaya dan Cara Mengatasi
Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!
Baca Artikel Lainnya:
Sumber aciknadzirah.blogspot.com