Thursday, March 8, 2018

√ Latar Belakang Gerakan Non Blok

Assalammualaikum, Selamat tiba di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas perihal pelajaran Sejarah yaitu Tentang “Gerakan Non Blok“. Berikut dibawah ini penjelasannya:


 Disini Ibu Guru akan membahas perihal pelajaran  √ Latar Belakang Gerakan Non Blok



Latar Belakang Berdirinya Gerakan Non Blok


Gerakan Non Blok yaitu organisasi negara-negara yang tidak memihak Blok Barat maupun Blok Timur. Berdirinya Gerakan Non Blok dilatarbelakangi oleh hal-hal sebagai berikut.



  • Diilhami Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955) di mana negara-negara yang pernah dijajah perlu menggalang solidaritas untuk melenyapkan segala bentuk kolonialisme.

  • Adanya krisis Kuba pada tahun 1961 di mana Uni Soviet membangun pangkalan peluru kendali secara besar-besaran di Kuba hal ini menjadikan Amerika Serikat merasa terancam sehingga suasana menjadi tegang. Ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur ini mendorong terbentuknya GNB.




Berikut yang memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok, antara lain:



  1. Presiden Soekarno dari Indonesia,

  2. Presiden Gamal Abdul Nasser dari Republik Persatuan Arab-Mesir,

  3. Perdana Menteri Pandith Jawaharlal Nehru dari India,

  4. Presiden Josep Broz Tito dari Yugoslavia, dan

  5. Presiden Kwame Nkrumah dari Ghana.




Tujuan Gerakan Non Blok


Gerakan Non Blok didirikan yaitu bertujuan untuk meredakan ketegangan dunia sebagai akhir kontradiksi antara Blok Barat dan Blok Timur, dan dikhawatirkan akan pecahnya peperangan antara Blok-blok tersebut dan menyebabkan musibah bagi negara-negara yang lain.




Pelaksanaan KTT Gerakan Non Blok


Berikut ini terdapat beberapa pelaksanaan KTT gerakan non blok, antara lain:



  1. KTT I GNB (1-6 September 1961) di Beograd, Yugoslavia, Pelaksanaan KTT I GNB ini didorong oleh adanya krisis Kuba. Konferensi ini dihadiri oleh 25 negara dan menghasilkan Deklarasi Beograd yang pada dasarnya menyerukan untuk menghentikan perang cuek dan mendamaikan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

  2. Keputusan KTT I GNB ini melalui Presiden Soekarno dan Presiden Medibo Keita (dari Mali) disampaikan kepada Presiden F. Kennedy (Presiden Amerika Serikat). Sedangkan PM Nehru (India) dan Presiden Kwame Nkrumah (Ghana) memberikan kepada PM. Kruschev (Perdana Menteri Uni Soviet).

  3. KTT II GNB (5-10 Oktober 1964) di Kairo Mesir. Pada KTT II GNB ini diikuti oleh 47 Negara penerima serta 10 peninjau lainnya antara lain Sekretaris Jenderal Organisasi Persatuan Afrika dan Liga Arab. Masalah perkembangan dan kerjasama ekonomi juga menerima perhatian pada KTT II GNB ini.

  4. KTT III GNB (8-10 September 1970) di Lusaka, Zambia. Negara penerima yang hadir ada 53 negara. Hasil terpenting KTT kali ini yaitu perlunya upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran negara berkembang.

  5. KTT IV GNB (5-9 September 1973) di Algiers, Aljazair. KTT IV GNB ini membahas perihal peningkatan kerjasama dan saling pengertian antara negara-negara yang sedang berkembang serta berusaha meredakan ketegangan di Timur Tengah pergolakan di Rhodesia, dan bagian-bagian Afrika lainnya.

  6. KTT V GNB (16-19 September 1976) di Kolombo, Srilangka pada KTT V GNB ini membahas perihal evakuasi dunia dari bahaya perang nuklir dan berusaha memajukan negara-negara Non Blok.

  7. KTT VI GNB (3-9 September 1979) di Havana, Kuba. KTT bertujuan memperjuangkan pemberian ekonomi bagi negara-negara Non Blok dan menggiatkan tugas PBB dalam tata ekonomi dunia baru.

  8. KTT VII GNB (7-12 Maret 1983) di New Delhi, India. KTT menghasilkan permintaan dilaksanakannya demokrasi tata ekonomi yakni dihapuskannya proteksionesme oleh negara maju.

  9. KTT VIII GNB (1-6 September 1986) di Harane, Zimbabue. KTT kali ini menghasilkan permintaan dihapuskannya politik Apartheid di Afrika Selatan serta membahas sengketa Irak-Iran.

  10. KTT IX (4-7 September 1989) di Beograd, Yugoslavia. KTT yang dihadiri oleh 102 negara ini berhasil membahas kolaborasi Selatan-Selatan (antarnegara berkembang).

  11. KTT X GNB (1-6 September 1992) di Jakarta, Indonesia. KTT yang dihadiri oleh 108 negara ini berhasil merumuskan “Pesan Jakarta” (Jakarta Message) antara lain berusaha menggalang kolaborasi Selatan-Selatan dan Utara-Selatan.

  12. KTT XI GNB (16-22 Oktober 1995) di Cartagena, Kolombia. KTT ini dihadiri oleh 113 negara yang bertujuan memperjuangkan restrukturisasi dan demokratisasi di PBB.

  13. KTT XII GNB (1-6 September 1998) di Durban, Afrika Selatan. KTT ini dihadiri oleh 113 negara, bertujuan memperjuangkan demokratisasi dalam kekerabatan internasional.

  14. KTT XIII GNB (Februari 2003) di Kuala Lumpur, Malaysia.

  15. KTT XIV GNB (2006) di Havana, Kuba.




Pengaruh Gerakan Non Blok


Berikut ini terdapat beberapa imbas akhir dari gerakan non blok, antara lain:



  • Pernyataan dari kedua negara adidaya (Amerika Serikat dan Uni Soviet) untuk mengurangi senjata-senjata nuklirnya.

  • Gencatan senjata antara Irak dan Iran.

  • Usaha penyelesaian sengketa di Kamboja secara damai.

  • Penarikan pasukan Uni Soviet dari Afganistan.

  • Meningkatkan kekerabatan kolaborasi di bidang ekonomi antar anggota Gerakan Non Blok dan negara-negara maju di luar Gerakan Non Blok.




Peranan Indonesia dalam Gerakan Non Blok


Berikut ini terdapat beberapa peranan indonesia dalam gerakan non blok, antara lain:



  1. Ikut serta memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok dengan menandatangani Deklarasi Beograd sebagai hasil Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok I pada tanggal 1-6 September 1961.

  2. Indonesia sebagai daerah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok X yang berlangsung pada tanggal 1-6 September 1992 di Jakarta.




Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Sejarah Tentang Latar Belakang Gerakan Non Blok, Tujuan, Pelaksanaan dan Pengaruh


Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!




Baca Artikel Lainnya:




Sumber aciknadzirah.blogspot.com