Assalammualaikum, Selamat tiba di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas perihal pelajaran Sejarah yaitu Tentang “Peninggalan Kerajaan Kediri“. Berikut dibawah ini penjelasannya:

Kehidupan politik pada penggalan awal di Kerajaan Kediri ditandai dengan perang saudara antara Samarawijaya yang berkuasa di panjalu dan panji Garasakan yang berkuasa di jenggala. Mereka tidak sanggup hidup berdaampingan. Pada tahun 1052 M terjadi peperangan kudeta di antara kedua belah pihak. Pada tahap pertama panji Garasakan sanggup mengalahkan Samarawijaya, sehinga Garasakan berkuasa.
Daftar Isi
Peninggalan Kerajaan Kediri
Salah satu bentuk peninggalan sejarah Kerajaan Kediri yakni berupa prasasti, candi dan kitab, terdiri atas:
A. Prasasti Peninggalan Kerajaan Kediri
Berikut ini terdapat beberapa prasasti peninggalan kerajaan kediri, sebagai berikut:
Prasasti Kamulan

Prasasti Kamulan ditemukan di Desa Kamulan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Prasasti ini dibentuk pada tahun 1116 Saka (1194 M) tepat pada masa kepemimpinan Raja Kertajaya. Isi prasasti tersebut yakni keterangan berdirinya Kabupaten Trenggalek, yaitu pada Rabu Kliwon, tanggal 31 Agustus 1194.
Prasasti Galunggung

Prasasti Galunggung ditemukan di Rejotangan, Tulung Agung. Prasasti yang mempunyai dimensi 160x80x75 cm ini bertuliskan huruf Jawa Kuno dengan total 20 baris, kendati begitu abjad yang terpahat dalam prasasti tersebut sudah sangat sulit dibaca. Hanya penggalan tahunnya saja yang masih sanggup diketahui, yaitu bertuliskan tahun 1123 Saka.
Prasasti Jaring

Prasasti Jaring yakni prasasti yang dibentuk pada tanggal 19 November 1181. Isi dari prasasti ini yakni keterangan perihal pengabulan keinginan penduduk dukuh Jaring melalui senapatinya, Sarwajala. Keinginan tersebut berupa suatu impian yang belum diwujudkan raja sebelumnya. Dalam prasasti Jaring, diketahui bahwa para pejabat kediri memilki gelar atau sebutan memakai nama hewan, mirip Lembu Agra, Menjangan Puguh, dan Macan Kuning.
Prasasti Panumbangan

Prasasti Panumbang yakni prasasti peninggalan kerajaan Kediri yang dibentuk oleh 2 Agustus 1120. Prasasti ini dikeluarkan oleh Maharaja Bameswara. Isinya yakni berupa penetapan desa Panumbang menjadi sima swatantra (desa bebas pajak).
Prasasti Talan

Prasasti Talan ditemukan di Desa Gurit, Blitar, Jawa Timur. Prasasti yang dibentuk pada tahun 1058 Saka (1136 Masehi) ini, berisi perihal penetapan masuknya Desa Talan ke dalam wilayah Panumbang yang bebas pajak. Prasasti ini dilengkapi dengan pahatan Garudhamukalanca, pahatan berbentuk badan insan bersayap dengan kepala Garuda.
Prasasti Sirah Keting

Prasasti ini berisikan perihal derma penghargaan yang berupa tanah dari Jayawarsa kepada rakyat desa alasannya yakni rakyat desa ini telah dianggap mempunyai jasa.
Prasasti di Tulungagung dan Kertosono

Kedua prasasti ini berisi perihal persoalan keagamaan. Kedua prasasti ini berasal dari Raja Kameshwara.
Prasasti Ngantang

Prasasti ini berisi perihal derma hadiah berupa tanah nan dibebaskan dari pajak oleh Jayabaya. Prasasti ini ditujukan buat rakyat Desa Ngantang alasannya yakni telah mengabdi buat Kemajuan Kediri.
Prasasti Padelegan

Ukuran prasasti peninggalan Padelegan yakni tebal 18 cm, lebar atas 81 cm, puncak kurawal 145 cm dan lebar bawah 70 cm. Bahasa yang dipakai dalam prasasti Padelegan ialah bahasa Jawa Kuno. Diperkiraan prasasti peninggalan sejarah Kerajaan Kediri ini dibentuk pada tahun 1038 Saka atau lebih tepatnya tanggal 11 Januari 1117 Masehi. Pembuatan prasasti Padelegan ditujukan sebagai kebaktian Desa Padelegan dimasa itu kepada pemerintahan Raja Kamesywara.
Prasasti Ceker

Prasasti ini berisi perihal anugerah raja nan diberikan kepada penduduk Desa Ceker alasannya yakni telah mengabdi buat kemajuan Kediri.
B. Candi Peninggalan Kerajaan Kediri
Berikut ini terdapat beberapa candi peninggalan kerajaan kediri, terdiri atas:
Candi Penataran
Salah satu candi peninggalan sejarah kerajaan Kediri yang hingga dikala ini sanggup kita temukan ialah Penataran. Candi ini letaknya berada di lereng Gunung Kelud penggalan Barat Daya, tepatnya di utara Kota Blitar. Candi penataran ialah candi termegah di Jawa Timur. Dari prasasti yang ditemukan di lokasi penggalian candi, diketahui bahwa candi ini dibangun dikala masa kepemerintahan Raja Srengga hingga kepemerintahan Raja Wikramawardhana atau sekitar periode ke 12 hingga 14 Masehi.
Candi Tondowongso
Candi peninggalan Kerajaan Kediri selanjutnya ialah Candi Tondowongso. Candi ditemukan di Desa Gayam, Kec. Gurah, Kediri-Jawa Timur pada tahun 2007. Berdasarkan gaya dan bentuk arca yang ditemukan di sekitar candi, diketahui bahwa candi ini dibangun pada periode ke 9, tepat pada masa awal perpindahan pusat politik dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Kendati dianggap sebagai penemuan sejarah terbesar di periode modern, kondisi candi Tondowongso dan kompleks di sekitarnya hingga kini masih memprihatinkan dan belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Candi Gurah
Selanjutnya ialah Candi Gurah. Candi ini ditemukan di Kec. Gurah, Kediri Jawa Timur. Candi peninggalan Kediri selanjutnya ditemukan di Kecamatan Kediri, Jawa Timur pada tahun 1957. Letak candi Gurah berada persis 2 km dari situs candi Tondowongso. Dari pondasinya, diketahui bahwa candi ini berukuran 9 meter x 9 meter.
Candi Mirigambar
Candi Mirigambar ialah candi peninggalan Kerajaan Kediri yang ditemukan di lapangan desa Mirigambar, Kec. Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur. Candi ini diperkirakan dibangun pada tahun 1214 hingga 1310 Saka. Strukturnya terbuat dari batu bata merah, mirip halnya kebanyakan candi-candi yang ada di Jawa Timur. Seorang petinggi desa Mirigambar pada 1965 melindungi candi ini dari aksi ikonoklastik sehingga hingga kini candi ini masih sanggup kita temukan.
Candi Tuban
Berbeda dengan nasib Candi Mirigambar, candi Tuban kini telah luluh lantah dan hanya tersisa pondasinya saja. Candi yang berjarak 500 meter dari letak Candi Mirigambar ini dikala ini telah ditimbun kembali oleh tanah alasannya ialah sudah tidak dimungkinkan lagi untuk dibangun.
C. Kitab Peninggalan Kerajaan Kediri
Berikut ini terdapat beberapa kitab peningalan kerajaan kediri, terdiri atas:
Kitab Baratayuda
Kitab Baratayudha ditulis zaman Jayabaya, untuk menunjukkan citra terjadinya perang saudara antara panjalu melawan Jenggala. Perang saudara itu digambarkan dengan perang antara kurawa dengan pandawa yang masing-masing merupakan keturunan Barata.
Kitab Kresyana
Kitab Kresnayana ditulis oleh Mpu Triguna pada zaman Raja Jayaswara. Isinya mengenai perkawinan antara Kresna dan Dewi Rukmini.
Kitab Smaradahana
Kitab Smaradahana ditulis pada zaman Raja Kameswari oleh Mpu Darmaja. Isinya menceritakan perihal seepasang suami istri Smara dan Rati yang menarik hati Dewa Syiwa yang sedang bertapa. Smara dan Rail kena ketuk dan mati terbakar oleh kedua suami istri itu dihidupkan lagi dan bermetamorfosis sebagai Kameswara dan permasaisurinya.
Kitab Lubadka
Kitab Lubadka ditulis oleh Mpu Tanakung pada zaman Raja Kameswara. Isinya perihal seorang pemburu berjulukan lubadka. Ia sudah banyak membunuh. Pada suatu terhadap Syiwa, sehingga rohnya yang semestinya neraka, menjadi surga.
Kitab Hariwangsa
Pengarang kitab Hariwangsa yakni Mpu Panuluh. Hariwangsa sendiri mempunyai arti garis keturunan atau silsilah dari sang Hari atau keturunan Wisnu. Tetapi kitab ini mempunyai nama Hariwangsa yang sebagian orang menganggapnya kurang cocok. Hal ini dikarenakan didalamnya terdapat sebagian kecil dari ceritanya. Pembuatan dari kitab peninggalan sejarah Kerajaan Kediri ini dilakukan pada tahun 1135 sampai 1157 Masehi atau pada masa pemimpinan Prabu Jayabaya.
Kitab Gatotkacasraya
Pengarang kitab Gatotkacasraya yakni Mpu Panuluh. Isi dari kitab Gatotkacasraya berupa kisah pendekar yang menyatukan putra Arjuna (Abimanyu) dengan Siti Sundhari. Pahlawan tersebut berjulukan Gatotkaca.
Kitab Sumarasantaka
Pengarang kitab Sumarasantaka yakni Empu Monaguna. Isi dari kitab peninggalan sejarah Kerajaan Kediri ialah kutukan harini. Kutukan Harini yakni kisah seorang bidadari berjulukan Harini yang menciptakan kesalahan dan kemudian dikutuk menjadi insan sehingga sambil menunggu kutukan itu hilang sendirinya, Harini sementara harus tinggal di bumi.
Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Sejarah Tentang 22 Peninggalan Kerajaan Kediri (Prasasti, Candi, Kitab) & Gambar
Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!
Baca Artikel Lainnya:
- 9 Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Beserta Gambarnya
- Faktor Pusat Pertumbuhan: Pengertian, Fungsi dan Teori
- 4 Pembagian Zaman Praaksara Berdasarkan Ilmu Geologi
- Fungsi Strategi Pemasaran: Pengertian, Tujuan dan Jenisnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com