Tuesday, April 17, 2018

√ Citra Fungsi Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal, yang terletak di bab cephalad dari masing-masing ginjal (lihat gambar Kelenjar Adrenal), terdiri dari



  • Korteks

  • Medula


Korteks adrenal dan medula adrenal masing-masing mempunyai fungsi endokrin yang terpisah.


Korteks adrenal


Korteks adrenal menghasilkan



  • Glukokortikoid (terutama kortisol)

  • Mineralokortikoid (terutama aldosteron)

  • Androgen (terutama Dehidroepiandrosteron dan Androstenedion).


Glukokortikoid meningkatkan dan menghambat transkripsi gen di banyak sel dan sistem organ. Efek yang menonjol termasuk tindakan anti-inflamasi dan peningkatan glukoneogenesis hati.


Mineralokortikoid mengatur transpor elektrolit melintasi permukaan epitel, khususnya konservasi natrium ginjal dengan imbalan kalium.


Aktivitas fisiologis androgen utama adrenal terjadi sesudah konversi menjadi testosteron dan dihidrotestosteron. Fisiologi sistem hipotalamus-hipofisis-adrenokortikal dibahas lebih lanjut di daerah lain.


Medula adrenal


Medula adrenal terdiri dari sel-sel kromafin, yang mensintesis dan mengeluarkan katekolamin (terutama epinefrin dan jumlah norepinefrin yang lebih sedikit). Sel-sel kromaffin juga menghasilkan amina dan peptida bioaktif (misalnya, histamin, serotonin, kromogranin, hormon neuropeptida). Epinefrin dan norepinefrin, amina efektor utama dari sistem saraf simpatik, bertanggung jawab atas respons “darurat” (yaitu, imbas chronotropik dan inotropik pada jantung; bronkodilatasi; vasokonstrik tepi dan splanknik dengan vasodilatasi otot skeletal; imbas metabolik termasuk glikogenolisis skeletal) , lipolisis, dan pelepasan renin).


Sindrom klinis


Sebagian besar sindrom defisiensi adrenal memengaruhi output semua hormon adrenokortikal. Hipofungsi mungkin primer (kerusakan kelenjar adrenal itu sendiri, menyerupai pada penyakit Addison) atau sekunder (karena kurangnya stimulasi adrenal oleh hipofisis atau hipotalamus, meskipun beberapa hebat menyebut kerusakan hipotalamus sebagai tersier).


Hiperfungsi adrenal menyebabkan sindrom klinis yang berbeda tergantung pada hormon yang terlibat:



  • Hipersekresi glukokortikoid menyebabkan sindrom Cushing.

  • Hipersekresi aldosteron menyebabkan hipaldosteronisme.

  • Hipersekresi androgen menghasilkan virilisme adrenal.

  • Hipersekresi epinefrin dan norepinefrin menyebabkan tanda-tanda pheochromocytoma.


Sindrom ini sering mempunyai fitur yang tumpang tindih.


Hiperfungsi sanggup bersifat kompensasi, menyerupai pada hiperplasia adrenal kongenital, atau alasannya hiperplasia, adenoma, atau adenokarsinoma yang didapat.



Sumber https://infoana.comm