EKONOMI MAKRO
TUGAS MODUL 1
1. Dengan memakai data perekonomian nasional Indonesia (tahun 1990-2009), uraikan perihal kinerja perekonomian Indonesia, menyerupai nilai:
1) Produk Domestik Bruto (GDB) dari:
· Sisi pengeluaran
2) Produk Nasional Bruto (GNP)
Baik dengan harga berlaku maupun harga konstan.
Uraikan pula darimana nilai dari masing-masing perhitungan pendapatan tersebut di atas diperoleh.
Jawab:
1) Produk Domestik Bruto (GDB) dari :
· Sisi produksi
1. Harga berlaku
Dari tabel ditunjukkan pendapatan nasional Indonesia yang dihitung dengan cara produksi untuk tahun 1990 hingga 2009. Nilai pendapatan nasional yang diperoleh dinamakan Produk Domesti Bruto berdasarkan harga pasar. Ini berarati didalam menilai produksi yang tercipta di tiap-tiap sector, bukan saja dihitung pembayaran kepada faktor-faktor produksi yang dipakai tetapi juga pajak tak eksklusif yang dibayar oleh tiap-tiap sektor.
Kalau diperhatikan nilai-nilai produk domestic bruto dari tahun 1990 hingga 2009 tersebut ialah positif bahwa kenaikan nilainya sangat besar sekali. Produk domestic bruto Pada tahun 1990 sebesar 210,866, pada tahun 1995 sebesar 454,514, pada tahun 2000 sebesar 1,389,770, pada tahun 2005 sebesar 2,774,281 dan pada tahun 2009 sebesar 5,613,442. produk domestic bruto pada tahun 2000 telah melebihi lima kali lipat dari nilainya pada tahun 1990, dan pada tahun 2009 telah menjadi dua lima kali lipat daripada nilainya dalam tahun 1990. Kenaikan nilai produk domestic bruto yang sangat tinggi tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan harga-harga yang cukup tinggi diantara tahun-tahun tersebut. GDP diperoleh dari penjumlahan Mining, Manufacturing, Electricity, gas, and water, Construction, Trade, Transport and communications, Finance b , Public administration and Others.
2. Harga konstan
Constant prices jika diperhatikan nilai-nilai produk domestic bruto dari tahun 1990 hingga 2009 tersebut terjadi kenaikan nilai secara signifikan, tetapi tidak begitu besar menyerupai GDP harga berlaku. Produk domestic bruto Pada tahun 1990 sebesar 263,262 pada tahun 1995 sebesar 383,792 pada tahun 2000 sebesar 1,389,770 pada tahun 2005 sebesar 1,750,815 dan pada tahun 2009 sebesar 2,176,976 . produk domestic bruto hun 2000 pada telah melebihi enam kali lipat dari nilainya pada tahun 1990, dan pada tahun 2009 telah menjadi sepuluh kali lipat daripada nilainya dalam tahun 1990. Kenaikan nilai produk domestic bruto pada harga konstan tidak terlalu tinggi kenaikannya menyerupai pada harga berlaku yang kenaikannya begitu tinggi pada tahun 2009 dari nilainya pada tahun 1990 yaitu 5,613,442. Produk domestic bruto diperoleh dari penjumlahan Mining, Manufacturing, Electricity, gas, and water, Construction, Trade, Transport and communications, Finance b, Public administration and Others.
· Sisi pengeluaran
1. Harga berlaku
Nilai-nilai produk domestic bruto berdasarkan harga berlaku di lihat dari sisi pengeluaran pada tahun 1990 hingga 2009 terjadi kenaikan secara signifikan. Dimana pada tahun 1990 sebesar 210,866, pada tahun 1995 sebesar 454,514, pada tahun 2000 sebesar 1,389,770, pada tahun 2005 sebesar 2,774,281.1 dan pada tahun 2009 sebesar 5.613441.7. dilihat dari besarnya kenaikan yang terjadi pada tahun 1990 hingga 2009 disebabkan tingkat konsumsi, investasi, pembelian pemerintah dan ekpor neto semakin tinggi, sehingga menimbulkan kenaikan dua delapan kali lipat pada tahun 2009 daripada nilainya pada tahun 1990.
2. Harga konstan
Nilai-nilai produk domestic bruto berdasarkan harga konstan di liat dari sisi pengeluaran pada tahun 1990 hingga 2009 terjadi kenaikan secara signifikan. Dimana pada tahun 1990 sebesar 263,262 pada tahun 1995 sebesar 383,792 pada tahun 2000 sebesar 1,389,770 pada tahun 2005 sebesar 1,750,815 dan pada tahun 2009 sebesar 2,176,976 dilihat dari besarnya kenaikan yang terjadi pada tahun 1990 hingga 2009 disebabkan tingkat konsumsi, investasi, pembelian pemerintah dan ekpor neto semakin tinggi, sehingga menimbulkan kenaikan dua delapan kali lipat pada tahun 2009 daripada nilainya pada tahun 1990.
2) Produk nasional bruto (GNP)
Di Indonesia angka-angka yang diperoleh dari perhitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran dikemukakan secara menyerupai yang ditunjukkan dalam table. Dapat dilihat bahwa dari perhitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran, dengan sekaligus sanggup diketahui produk domestic bruto, produk nasional bruto dan pendapatan nasional. Yang terlebih dahulu diperoleh ialah produk domestic bruto. Dengan demikian cara yang yang dipakai sedikit berbeda dengan cara yang dipakai di Negara-negara maju. Di Amerika serikat, contohnya pendapatan Negara yang dihitung dengan cara pengeluaran akan memperoleh produk nasional bruto. Dalam perhitungan pendapatan nasional di Indonesia, dan dikebanyakan Negara-negara berkembang lainnya dan p0jumlahan banyak sekali jenis pengeluaran dalam masyarakat yang kemudian dikurangi dengan impor diperoleh produk domestic bruto (menurut harga pasar).
Untuk memperoleh produk nasional bruto, kepada produk domestic bruto harus ditambah pendapatan faktor higienis dari luar negeri. Faktor higienis luar negeri ialah (i) pendapatan faktor-faktor produksi sesuatu Negara yang dipakai Negara-negara lain, dikurangi oleh (ii) pembayaran ke atas faktor-faktor produksi Negara lain yang dipakai di Negara itu.
1. Harga berlaku
GNP pada tahu 1990 sebesar 201,251, pada tahun 1995 sebesar 441,148, pada tahun 2000 sebesar 1,297,608, pada tahun 2005 sebesar 2,639,281, dan pada tahun 2009 sebesar 5,417,222
2. Harga konstan
GNP pada tahu 1990 sebesar 251,865 , pada tahun 1995 sebesar 371,869, pada tahun 2000 sebesar 1,297,608, pada tahun 2005 sebesar 1,643,434, dan pada tahun 2009 sebesar 2,067,156
Penentuaan GNP berdasarkan harga berlaku dan harga konstan diperoleh dari GDP dikurangi Net factor income from abroad.
3) Pendapatan nasional (NI)
Pendapatan nasional adalah nilai seluruh produksi yang tercipta dalam sesuatu Negara dalam satu tahun tertentu dan dihitung secara pendapatan. Dalam memperbandingkan nilai pendapatan nasional dari tahun ke tahun lainnya, haruslah dipastikan biar nilai-nilai pendapatan nasional yang diperbandingkan tersebut dihitung berdasarkan harga-harga tetap atau pendapatan nasional riel. Sebaliknya pendapatan nasional yang di nilai berdasarkan harga-harga yang bberlaku pada tahun di mana produksi nasional yang sedang dinilai diproduksikan dinamakan pendapatan nasional berdasarkan harga yang berlaku.
Cara yang paling sederhana untuk memilih pendapatan nasional riel ialah dengan mendeflasikan nilai pendapatan nasional berdasarkan harga yang berlaku dengan memakai indeks harga, menyerupai dengan menggunakan indeks harga konsumen. Yang dimaksud dengan mendeflasikan pendapatan nasional berdasarkan harga yang berlaku ialah menghitung nilai pendapatan nasional riel dari banyak sekali tahun dengan menghilangkan atau menghapuskan efek kenaikan harga-harga yang terjadi dari tahun ke tahun kepada kenaikan pendapatan nasional pada tahun-tahun yang bersangkutan.
Untuk memperoleh suatu pandangan perihal cara menghitung pendapatan nasional riel dari sustu tahun tertentu, berikut ini dikemukakan berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 1990 hingga 2009. Misalkan tahun 2000 sebagai tahun dasar untuk menunjukkan pertumbuhan yang bersama-sama dari produksi barang-barang dan jasa yang terjadi dari tahun-ketahun. Untuk tahun tersebut indeks harga-pada umumnya yang dipakai ialah indeks harga konsumen. Indeks harga konsumen pada tahun 2000 ialah 221 dan pendapatan nasional pada tahun 2000 bernilai 100. Pada tahun 2005 indeks harga konsumen ialah 125 dan pendapatan nasionalnya berdasarkan harga berlaku bernilai 158. Ini berarti dalam tahun 2000 indeks harga konsumen mengalami kenaikann sebesar 76,8 persen.
Dengan demikian kenaikan dari pendapatan nasional diantara kedua-dua tahun tersebut sebagian daripadanya disebabkan oleh kenaikan harga-harga yang berlaku. Oleh lantaran itu untuk mengetahui kenaikan yang bersama-sama dari produksi barang-barang dan jasa pada tahun 2005 kaalu dibandingkan dengan tahun 2000. Nilai pendapatan nasional riel pada tahun 2005 ialah (221/125) x 158 = 279,3. Dari hasil perhitungan ini sanggup disimpulkan bahwa jika pendapatan nasional pada tahun 2005 dihitung berdasarkan harga yang berlaku dalam tahun 2000, maka nilainya 279,3. Ini berarti di dalam tahun 2000 dan 2005 jumlah seluruh produksi barang-barang selesai dan jasa-jasa dalam perekonomian itu telah naik sebesar 58,3. Dengan demikian pendapaatan nasional riel pada tahun 2005 hanyalah : ((279,3-221)/221) x 100 % = 26,38 persen.
4) Pendapatan perorangan atau per kapita (personal income)
Personal income berdasarkan harga pasar dimana dilihat dari per kapita GDP pada tahun 1990 sebesar 1,176, tahun 1995 sebesar 2,334, tahun 2000 sebesar 6,572, tahun 2005 sebesar 12,616 dan pada tun 2009 sebesar 24,262. Sedangkan dari percapita GNP personal income pada tahun 1990 sebesar 1,122, tahun 1995 sebesar 2,265, tahun 2000 sebesar 6,304, tahun 2005 sebesar 12,002 dan pada tahun 2009 sebesar 23,414.