Tuesday, April 17, 2018

√ Trichogramma Sp : Musuh Alami: Parasitoid

Trichogramma sp merupakan musuh alami dari hama penggerek padi, juga pada hama penggerek tebu dan jagung. Trichogramma sp ini salah satu parasitoid telur, artinya trichogramma sp ini menyerang telur hama penggerek padi. Proses penyebaran atau aplikasi dari trichogramma sp ini dengan memakai kertas pias. trichogramma sp pengendali dari hama penggerek padi, bukan untuk memusnahkan.
Teknik implementasi dari pengendalian ini memakai kertas pias. Istilah Pias yang dipakai disini yakni suatu lembar kertas yang ditempeli sejumlah telur inang. Untuk aktivitas ini yang materi dan alat yang dipakai yakni kertas manila, lem cair dan telur corcyra sp. yang sudah bersih. Telur corcyra sp. ini sebagai inang bagi trichogramma.
Cara trichogramma sp mengendalikan OPT ini yakni trichogramma sp terbang mencari kelompok telur pencetus yang masih gres untuk diparasit (memasukkan sel ke dalam kelompok telur dan makan isi telur, ketika habis menjadi dewasa, akan babat dan mencari kelompok telur pencetus dan seterusnya).
Pengendalian hama terpadu (PHT) merupakan salah satu ciri dari pertanian berlanjut. Pertanian berlanjut yakni pertanian yang selalu berfikiran jangka panjang. Dengan memakai biro hayati sebagai musuh alami hama, yaitu trichogramma sp. Maka lingkungan akan tetap seimbang dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut merupakan suatu laba para petani supaya tetap eksis dan terus berlanjut dalam berbudidaya tanaman.

Biologi Trichogramma nana

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phillum : Arthopoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Subordo : Clistrogastra
Family : Trichogrammatidae
Genus : Trichogramma
Spesies : Trichogramma nana Zehnt

Morfologi
Parasitoid telur Trichogramma nana mempunyai panjang badan 0,75 mm dengan badan berwarna hitam dan mata merah yang khas. Tarsus dengan tiga ruas. Sayap depan sangat lebar dengan rambut-rambut yang membentuk garis, vena marginal dan stignal membentuk kurva tunggal. Sayap belakang sempit dan berambut apabila dipelihara pada suhu 30o C dan kelembapan 80% badan berwarna cokelat kehitaman, rambut-rambut pada sayap depan panjang, ovipositor keluar di ujung abdomen. Imago jantan mempunyai antenna berbentuk clavus dengan 30-40 rambut, tiap rambut panjangnya 3 kali lebar antenna. Ovipositor pada betina hampir satu setengah kali lebih panjang daripada tibia belakang yang memungkinkan betina untuk meletakkan telur ke dalam telur yang tertutup bulu. Ukuran telur sekitar 0,31mm. rasio jenis kelamin cukup umur jantan dan betina yakni 1:2,3. Parasitoid ini merupakan parasitoid yang hidup berkelompok.

Daur Hidup
Larva Trichogramma terdiri dari tiga instar. Setelah mencapai instar 3 (3-4 hari sesudah telur terparasit), telur penggerek batang berubah warnanya menjadi gelap atau hitam. Larva kemudian berkembang menjadi pupa. Setelah 4-5 hari, pupa bermetamorfosis imago, dan keluar dari telur inang dengan menciptakan lubang lingkaran pada kulit telur. Daur hidup semenjak telur diletakkan sampai imago muncul sekitar 8 hari. Setiap betina biasa menghasilkan telur sebanyak 50 butir. Perkembangbiakan dengan perkawinan atau parthenogenesis. Parasitoid betina yang kawin menghasilkan keturunan betina dan jantan, sedangkan yang tidak kawin akan menghasilkan jantan saja.
Pada ketika pemarasitan, parasitoid Trichogramma nana betina akan menguji telur dengan memukulnya memakai antenna, menggerek masuk ke dalam telur inang dengan ovipositornya dan meletakkan satu atau lebih telur tergantung ukuran telur inang. Pada ketika Trichogramma nana betina menemukan inangnya, biasanya akan tinggal akrab atau menetap pada inangnya untuk periode yang panjang selama terjadinya pemarasitan.
Populasi parasitoid dipengaruhi oleh keberadaan inang dan kondisi lingkungan. Populasi inang yang rendah menjadikan parasitoid tidak berkembang, parasitoid cukup umur aktif pada siang hari dan terbang menuju ke arah sumber cahaya. Tingkat pemarasitan di lapangan berkisar antara 40%.


Sumber http://kickfahmi.blogspot.com