Masalah utama yang ditemui hewan-hewan yang tinggal di gurun dalam usaha mereka untuk bertahan hidup ialah susukan ke air minum dan suhu ekstrem – baik panas maupun dingin. Untuk memerangi kesulitan lingkungan ini, binatang gurun telah berevolusi pembiasaan morfologis, fisiologis dan sikap untuk membantu mereka bertahan hidup.
Banyak binatang yang hidup di gurun malam hari, menghabiskan hari-hari mereka terlindung dari matahari dan malam mereka mencari makan. Hewan yang lebih kecil sering menggali di bawah tanah pada siang hari untuk menghindari matahari. Hewan lain, menyerupai kanguru di Australia, menghabiskan sebagian besar hari-hari mereka di bawah naungan pohon.
Burung bisa dibilang penghuni padang pasir yang paling sukses alasannya ialah mereka bisa melarikan diri dari panasnya siang hari di lantai gurun dengan terbang ke udara yang lebih masbodoh di ketinggian yang lebih tinggi. Mereka juga mempunyai laba alasannya ialah jauh lebih efektif dalam menemukan dan bepergian di antara sumber air daripada binatang yang tidak terbang.
Akses ke air ialah persoalan berulang bagi binatang yang hidup di gurun. Sebagian besar binatang sangat efisien dengan penggunaan air mereka dan mendapat sebagian besar air mereka dari masakan mereka. Banyak spesies mempunyai urin pekat untuk mengurangi kehilangan air. Unta ialah mamalia ikon dari padang pasir panas dan diubahsuaikan secara brilian untuk tinggal di sana. Urin mereka sangat terkonsentrasi, feses mereka kering dan mereka sanggup dengan luar biasa menahan kehilangan sampai 40% dari berat tubuh alasannya ialah kehilangan air tanpa sekarat alasannya ialah dehidrasi.
Banyak reptil dan invertebrata unik juga mengakibatkan gurun sebagai rumah mereka. Ular dan kadal sangat umum di gurun panas tetapi tidak ditemukan di gurun dingin. Kalajengking ialah satu kelompok invertebrata yang ditemukan secara langsung di lingkungan gurun.
Sumber https://infoana.comm