Thursday, May 31, 2018

√ Cara Memakai Jangka Sorong Dan Bagian-Bagiannya

cara memakai jangka sorong yang benar, silakan simak pembahasan kami berikut ini untuk menambah wawasan Anda.

Cara Menggunakan Jangka Sorong

Jangka sorong atau sering juga disebut caliper, diciptakan pertama kali oleh Pierre Vernier, seorang ilmuan berkebangsaan Prancis pada tahun 1631. Jangka sorong dipakai untuk mengukur besaran panjang dengan ketelitian 0,1 mm, lebih rendah dibandingkan mikrometer sekrup.

Jangka sorong pada masa pertamanya hanya berbentuk analog menyerupai penggaris yang mempunyai 2 rahang pencapit. Seiring perkembangan zaman, kini jangka sorong juga sanggup ditemukan dalam bentuk digital dengan tingkat ketelitian yang lebih akurat.

 salah satu alat yang sanggup dipakai untuk mengukur besaran panjang suatu benda √ Cara Menggunakan Jangka Sorong dan Bagian-Bagiannya

Penggunaan jangka sorong digital sesungguhnya tidak perlu dipelajari alasannya ialah kita sanggup pribadi mengetahui ketebalan suatu benda dengan hanya melihat angka yang ditunjukan pada display-nya. Namun, pada penggunaan jangka sorong analog (manual), cara pembacaan skala perlu diketahui alasannya ialah pengguna pemula sering kali resah dan salah tafsir memilih nilai skala panjang benda yang diukur. Oleh alasannya ialah itu, di kesempatan ini kami hanya akan membahas wacana cara memakai jangka sorong analog (manual) tersebut.

Bagian Bagian Jangka Sorong

Nah, sebelum membahas wacana cara memakai jangka sorong, terlebih dahulu mari kita pahami bagian-bagian dari alat ini semoga Anda tidak salah dalam mengikuti arahan penggunaan yang akan saya sampaikan nanti. Seperti sanggup dilihat pada gambar di atas, bagian-bagian jangka sorong ialah sebagai berikut:
  1. Gigi luar. Fungsi bab ini ialah untuk mengukur panjang benda dengan cara dijepit atau diapit.
  2. Gigi dalam. Fungsi bab ini ialah untuk mengukur panjang atau diameter sisi dalam benda dengan cara diulur, contohnya : diameter dalam lubang pipa.
  3. Pengukur kedalaman. Fungsi bab ini ialah untuk mengukur kedalaman lubang atau celah dengan cara menancapkannya.
  4. Ukuran skala utama (cm). Fungsi bab ini ialah untuk membaca hasil pengukuran pada satuan cm.
  5. Ukuran skala utama (inch). Fungsi bab ini ialah untuk membaca hasil pengukuran pada satuan inch.
  6. Patokan pembacaan skala nonius (mm). Berfungsi sebagai patokan pembacaan skala dengan satuan mm.
  7. Patokan pembacaan skala nonius (inch). Berfungsi sebagai patokan pembacaan skala dengan satuan inch.
  8. Pengunci. Untuk mengunci jangka.

Cara Menggunakan Jangka Sorong

Setelah tahu apa saja bagian-bagiannya, kini Anda sanggup pribadi mempraktikan cara memakai jangka sorong yang langkah-langkahnya telah kami susun sebagaimana berikut:
  1. Pertama, tentukan terlebih dahulu cara pengukuran yang paling sempurna menurut 3 fungsi bab pengukur yang terdapat pada jangka sorong.
  2. Bila yang diukur ialah ketebalan atau diameter luar suatu benda, maka kita gunakan rahang bawah untuk menjepit benda tersebut.
  3. Bila yang diukur ialah diameter dalam suatu benda (misalnya diameter dalam pipa), maka kita gunakan rahan atas dengan cara mengulurnya.
  4. Dan bila yang diukur ialah kedalaman, maka kita gunakan penusuk (pengukur kedalaman) yang terletak diujung jangka sorong.

Setelah memilih cara pengukuran yang tepat, selanjutnya kita tarik atau ulur rahang geser sesuai dengan bendanya. [Baca Juga : Cara Menggunakan Neraca Ohaus]

Kunci rahang geser semoga ia tidak bergerak. Kemudian bacalah skala yang ditunjukan sebagai hasil pengukuran.

 salah satu alat yang sanggup dipakai untuk mengukur besaran panjang suatu benda √ Cara Menggunakan Jangka Sorong dan Bagian-Bagiannya 

Cara Membaca Skala Jangka Sorong

Bagian inilah yang perlu menerima perhatian lebih dari cara memakai jangka sorong yang benar. Agar tidak salah membaca, simak dengan secama referensi di bawah ini.

Pada referensi gambar di atas, kita melihat bahwa skala utama (cm) membuktikan angka 2,4 cm lebih sedikit (ditunjukan dengan garis 0 pada skala nonius). Nah, kelebihan ini, kita sanggup ketahui dari nilai skala yang ditunjukan skala nonius yang berimpit dengan skala utama, dalam referensi ini ialah 0,7 mm. Baru lalu kita sanggup ketahui hasil pengukuran dengan menjumlahkan antara nilai skala utama (2,4 cm ) dengan nilai skala nonius (0,7 mm = 0,07 cm) maka akhirnya = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47 cm. [Baca Juga : Cara Menggunakan Mikrometer Skrup]

Nah, bagaimana? Cukup gampang bukan? Saya yakin, kalau Anda memperhatikan dengan secama dan teliti, Anda akan sanggup mempraktikan cara memakai jangka sorong ini dengan benar. Semoga sanggup dipahami ya! Salam.
Sumber http://www.ebiologi.net