Pengertian Revolusi Industri, Dampak, Latar Belakang, Tujuan, dan Jalannya : Adalah perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari acara ekonomi agraris ke ekonomi industri yang memakai mesin dalam mengolah materi mentah menjadi materi siap pakai
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Macam – Macam Industri – Pengertian, Klasifikasi, Contoh, Para Ahli
Pengertian Revolusi Industri
Revolusi ialah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi sanggup direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan sanggup dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
Sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari acara ekonomi agraris ke ekonomi industri yang memakai mesin dalam mengolah materi mentah menjadi materi siap pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja insan dari penggunaan tangan menjadi memakai mesin. Istilah “Revolusi Industri” diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan kala ke-19.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Revolusi Industri : Latar Belakang, Jalannya Dan Tujuan Beserta Dampaknya Secara Lengkap
Latar Belakang Revolusi Industri
Pada kala pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh system feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup) Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) tertutup sehabis perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam kala ke 8 hingga kala ke 14.
Dengan meletusnya perang salib (1096-1291) korelasi Eropa dengan dunia Timur hidup kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula menjadi sentra pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem.
Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya acara industri rumahan (home industry). Dari kegaitan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan pertolongan perjuangan dari pemerintah. Gilda hanya memproduksi kalau ada pesanan dan hanya satu jenis barang yang diproduksi contohnya gilda roti, gilda sepatu, gilda senjata dan lain-lain.
Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hausa ialah untuk tolong-menolong melindungi perjuangan perdagangan didukung oleh armada bahari dan pasukan sendiri.
Kemudian pada kala 15 dan 16, ditemukan banyak wilayah gres atau tanah jajahan di Afrika, Asia, dan Amerika oleh pelaut-pelaut Eropa sehingga berkembanglah perdagangan lewat bahari yang kemudian menimbulkan terbentuknya kaum borjuis yang kaya dan sangat kuat di Inggris, Nederland, Prancis, beberapa daerah di Jerman dan Italia. Kemunculan golongan menegah ini, yang menguasai sektor ekonomi dan melahirkan kapitalisme, akhirnya berhadapan dan melahirkan ketegangan dengan tuan tanah yang telah mendominasi sebelumnya.
Revolusi ini ditandai dengan penyebaran Pencerahan, keberhasilan para filsuf dan karya – karya mereka. Mereka berupaya memperluas kemampuannya dalam menguasai alam dan memperbanyak pengetahuannya. Yang terpenting, dalam kaitannya dengan ekonomi, mereka bertekad mengurangi dan mengganti kerja garang atau tenaga insan dengan mesin. Kecenderungan ini terjadi menjelang tahun 1750, di Prancis, Jerman, Nederland dan terutama di Inggris.
Dengan adanya materi mentah yang melimpah dari tanah jajahan ditambah kecenderungan untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang sebesar-besarnya, maka perdagangan yang ada ketika telah menghapus ekonomi semi-statis abad-abad pertengahan menjadi kapitalisme yang dinamis yang dikuasai oleh pedagang, bankir, dan pemilik kapal. Inilah awal dari perubahan yang cepat dan keras dalam dunia ekonomi yang kemudian memunculkan Revolusi Industri, yang bukan hanya bergerak dalam perdagangan, tetapi meluas juga pada dunia produksi.
Sebenarnya, ada 2 faktor yang melatar belakangi terjadinya revolusi industri, yaitu :
Faktor Ekstern
- Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan kala 16 dengan munculnya para ilmuwan menyerupai Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dan lain-lain.
- Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu:
- The Royal Society for Improving Natural Knowledge
- The Royal Society of England (1662)
Faktor Intern:
- Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap
- Berkembangnya acara wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilikmodal
- Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
- Inggris, mempunyai jajahan yang luas
- Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi mutunya.
- Munculnya paham ekonomi liberal
- Munculnya revolusi agraria yaitu perubahan sangat cepat dalam penataan tanah dengan berlakunya metode gres dalam pertanian yaitu dengan:
1.pemagaran dan pengelolaan yang terus- menerus
2.pemupukan
3.irigasi - Pada kala 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan. Di Inggris banyak berdiri kongsi dagang menyerupai : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan Massachussets Bay Co.
Dengan demikian eksekusi pidana bukan merupakan suatu hal yang mengadakan norma aturan sendiri, namun sudah terletak pda norma lain serta hukuman pidana. Diadakan untuk menguatkan ditaatinya sebuah norma-norma lainya itu. Sebagai rujukan norma agama dan kesusilaan.
Revolusi Industri terjadi pada pertengahan kala ke-18. Awalnya didahului oleh revolusi agraria. Ada dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I ialah tahapan terjadinya perubahan penggunaan tanah yang semula hanya untuk pertanian menjadi perjuangan pertanian, perkebunan, dan peternakan yang terpadu. Revolusi Agraria II mengubah cara mengerjakan tanah yang semula tradisional dengan penggunaan mesin-mesin atau mekanisasi. Revolusi Industri terjadi di Inggris lantaran sebab-sebab berikut.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Manajemen Investasi – Metode, Struktur, Teori, Kendala, Tipe, Industri
- Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Glorius tahun 1688 yang mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya menarik pajak menurut atas persejutuan parlemen.
- Inggris kaya materi tambang, menyerupai kerikil bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
- Adanya inovasi gres di bidang teknologi yang sanggup mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi, contohnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan sebagainya.
- Kemakmuran Inggris akhir majunya pelayaran dan perdagangan sehingga sanggup menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia materi mentah yang cukup lantaran Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang menghasilkan materi mentah tersebut.
- Pemerintah menunjukkan pertolongan aturan terhadap hasil-hasil inovasi gres (hak paten) sehingga mendorong acara penelitian ilmiah. Lebih-lebih sehabis dibentuknya forum ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
- Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak semoga sanggup menampung mereka.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Persebaran Industri Di Indonesia Secara Lengkap
Kemunculan dan Wujud
Kemunculan Revolusi Industri
Tidak diketahui kapan tepatnya revolusi industri dimulai. Ada yang beropini bahwa revolusi industri dimulai semenjak Abad Pencerahan, bahkan ada juga yang berpendapat semenjak masa Yunani. Akan tetapi secara umum dikatakan bahwa revolusi industri berawal dari negara Inggris sekitar tahun 1760. Inggris mendahului negara-negara lainnya dalam hal pembangunan pabrik-pabrik yang memakai mesin-mesin berat.
Wujud Revolusi Industri
Pabrik pemintalan kapas
Revolusi industri, pertama kali, ditandai dengan penggunaan mesin untuk pabrik pemintalan kapas. Dari tahun 1760 hingga 1870 banyak disaksikan penggunaan mesin-mesin ini. Salah satu yang dikembangkan ialah mesin pemintal benang yang diberi nama “Jenny” yang diciptakan James Hargreaves, pada tahun 1767, yang diambil dari nama istrinya. Hanya saja, mesin ini ternyata tidak kuat, hingga di temukannya kerangka air oleh Ricard Arkwight dua tahun kemudian. Pada tahun 1779, Samuel Croupton menggabungkan alat pemintal “Jenny”
dengan karangka air menjadi sebuah mesin yang diberi nama “Mule”. Salanjutnya, ditemukan juga mesin tenun oleh Cartwright pada tahun 1785 yang disempurnakan beberapa tahun kemudian.
Mesin Pemintal
Penemuan-penemuan ini, pada gilirannya mendorong munculnya sistem pabrik. Sebab, mesin pemintal benang, kerangka air, penggulung benang dan lainnya ialah mesin-mesin besar dan berat yang tidak bisa dipasang di kedai yang dioperasionalkan oleh seorang pekerja. Artinya, disini perlu dana dan lahan yang besar. Untuk itulah, maka pada pertama kalinya, tahun 1771, Ricard A, penemu mesin kerangka air, mendirikan sebuah pabrik.
Pada perkembangan selanjutnya, dengan ditemukan mesin uap yang bisa dipergunakan sebagai penggerak mesin berat, sistem pabrik menjadi semakin berkembang. Pada gilirannya, sistem kerja mesin-mesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan temuan-temuan mesin gres yang mendorong lahirnya industri-industri besar berikutnya.
Pada tarap berikutnya, munculnya industri-industri besar hasil inovasi mesin-mesin “sederhana” sebelumnya, melahirkan inovasi dalam bidang tranportasi, kereta api, kendaraan bermesin (otomobil), navigasi uap (kapal uap), telegram dan alat-alat pertanian. Kenyataan ini, pada gilirannya juga melahirkan industri gres untuk mendukung penemuan-penemuan tersebut.
Penemuan –penemuan lainya :
- John Kay menemukan kumparan terbang.
- Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan tenaga uap tahun 1785.
- James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun 1796.
- George Stephenson menemukan Kereta Api yang dinamakannya “Rocket” pada tahun 1829.
Mesin Uap Watt
“Rocket” George Stephenson
Penemuan berikutnya tidak hanya dibidang mesin produksi tekstil saja tetapi juga alat transportasi darat, bahari dan udara, elektro yaitu pesawat telepon, telegraph dan radio serta bidang kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris melainkan juga merambah ke negara lain menyerupai Perancis, Italia, Belanda, Amerika Serikat , dst.
Untuk hingga pada tingkat industri modern, pembuatan barang-barang dimulai dari tingkat kerajinan yang secara sedikit demi sedikit berkembang sebagai berikut:
- Domestic System (kerajinan rumah tangga), ciri – cirinya adalah:
– pengrajin membuat barang-barang di rumah masing-masing dan dikerjakan secara manual.
– memakai alat produksi yang masih trasidional milik sendiri.
– hasil produksi dijual kepada pengusaha - Industri Manufaktur
– pekerja bekerja di rumah majikan dengan alat produksi yang masih digerakkan dengan tenaga manusia
– jumlah pekerja sekitar 10 orang
– rumah majikan berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat bekerja sekaligus tempat berjualan. - Factory System
– memproduksi barang-barang secara masal
– memakai mesin
– tempat berproduksi di tempat industri terpisah dengan tempat tinggal dan tempat penjualan barang
Industrialisasi berkembang pesat di Inggris buktinya kalau pada kala 17 Inggris mengimpor materi katun dari India yang disebut Kaliko maka sehabis revolusi industri India berbalik mendatangkan kain buatan Inggris. Pada tahun 1851 ratu Victoria membuka festival mesin-mesin. Selain itu pada peta di bawah ini tampak bertebaran pusat-pusat industri dan pertambangan di seluruh Inggris.;
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Industri – Cabang, Jenis, Tujuan, Faktor, Dampak, Para Ahli
Dampak Revolusi Industri
Dampak revolusi industri bagi umat insan terasa dalam aneka macam bidang, yaitu :
- Munculnya industri secara besar-besaran.
- Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, insan bisa membuat aneka macam produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
- Harga barang menjadi murah. Mengapa bisa murah? Coba bayangkan berapa ongkos produksi sehelai baju yang diproduksi dengan mesin dibandingkan produksi dengan alat-alat tradisional!
- Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri.
- Berkembangnya kapitalisme modern.
- Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan imperialisme modern.
Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris ialah upah buruh yang murah mengakibatkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan kejahatan.
Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan duduk masalah sosial di Inggris melahirkan anutan sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang berikut ini:
- Catholic Emancipation Bill (1829) memutuskan hak yang sama bagi umat protestan dan katolik untuk menjadi pegawai negeri dan anggota DPR . Sebelumnya berlaku Test Act semenjak tahun 1673 yang melarang umat katolik menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka banyak yang pindah terutama ke Amerika.
- Abolition Bill (1833) berisi pembatalan system perbudakan di daerah jajahan Inggris.
- Factory Act (1833) yang menetapkan:
a. Anak-anak yang berusia 9 tahun dihentikan dipekerjakan sebagai buruh perusahaan dan tambang.
b. Anak -anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2 jam mendapat pendidikan dari majikan. - Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum perempuan dan bawah umur untuk bekerja di perusahaan tambang. Mengapa demikian? lantaran keadaan yang menyedihkan menyerupai pada gambar 1.6, mereka bekerja di lorong-lorong pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan tubuh dirantai. Bekerja lebih dari 10 jam per hari dengan honor rendah.
- Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan penganggur semoga tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta perawatan bagi penganggur dan pengemis yang cacat atau sakit.
Adapun Dampak Bidang Ekonomi, Politik dan Sosial dengan adanya Revolusi Industri antara alain
- Bidang ekonomi. Dampak Revolusi Industri dalam bidang ekonomi ialah munculnya pabrik-pabrik, lahirnya pengusaha kaya, biaya produksi rendah sehingga harga barang semakin rendah, upah buruh menjadi rendah, perdagangan dunia semakin maju, tumbuhnya kapitalisme industri yang berpusat pada perseorangan, dan matinya industri rumah tangga.
- Bidang politik Dampak Revolusi Industri dalam bidang politik sebagai berikut.
- Munculnya kaum borjuis lantaran kemajuan industri melahirkan orang-orang kaya gres yang merupakan penguasa industri.
- Tumbuhnya demokrasi dan nasionalisme.
- Munculnya imperialisme modern, yaitu upaya menyebarkan imperialisme yang berlandaskan kekuatan ekonomi, mencari tanah jajahan, materi mentah serta menyebarkan pasar bagi industrinya.
- Berkembangnya liberalisme yang awalnya hanya berkembang di Inggris ketika berlangsung Revolusi Agraria dan Revolusi Industri. Dalam memilih kebijakan politik dan ekonomi, partai liberal sangat berpengaruh.
- Bidang sosial. Akibat berkembangnya industri, sentra pekerjaan berpindah ke kota. Terjadilah urbanisasi besar-besaran ke kota. Para buruh tani pergi ke kota untuk menjadi buruh pabrik. Kota-kota besar pun menjadi padat dan semakin sesak. Para buruh hidup berjejal-jejal di tempat tinggal yang kumuh dan kotor. Tidak hanya itu, dalam pekerjaan, mereka menjadi objek pemerasan majikan. Buruh bekerja rata-rata 12 jamdalam sehari, namun tetap miskin. Kemiskinan berakibat eksklusif pada meningkatnya kejahatan dan ketergantungan pada minuman keras. Dampak lain ialah pengangguran, perempuan dan anak ikut bekerja, dan kurangnya jaminan kesejahteraan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Komoditas Perdagangan – Karakteristik, Jenis, Bahan Bakar, Industri
Jalannya Revolusi Industri
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju lantaran didukung oleh faktor keamanan dan politik Inggris. Faktor penentu lain ialah inovasi yang dilakukan oleh:
- Abraham Darby (seorang insinyur berkebangsaan Inggris) yang berhasil memakai kerikil bara (coke) untuk melelehkan besi dan mendapat nilai besi yang lebih sempurna. Juga inovasi mesin uap oleh James Watt (insinyur berkebangsaan Skotlandia) pada tahun 1763.
- Isaac Merrit Singer dari Amerika Serikat berhasil memperbaiki sebuah mesin jahit rusak dan membuat model yang lebih baik. Ia kemudian mendirikan sebuah industri yang berjulukan I.M Singer and Company. Dalam tahun 1860, perusahaan ini merupakan mesin jahit terbesar di dunia. Para Penemu dan Hasil Temuannya, Penemuan besar yang merupakan awal peradaban modern menonjol pada mesin tenun dan kain.
- Blaise Pascal (seorang filsuf dan mahir matematika berkebangsaan Perancis) menemukan mesin hitung pada tahun 1642. Penemuan besar lainnya ialah inovasi mesin cetak.
- James Watt ialah Bapak Revolusi Industri. Modernisasi kehidupan mendapat arah gres ketika pada tahun 1796 ia memperkenalkan mesin uapnya yang memakai kondensor.
- George Stephenson membuat lokomotif yang pertama kali dikendarai pada jalur yang menghubungkan Liverpool ke Manchester pada tahun 1830. Lokomotif ciptaannya diberi nama Rocket.
- Nicholas Joseph Cugnot (Perancis) dan Gottlieb Daimler (Jerman) berhasil memperkenalkan kendaraan beroda empat yang digerakan dengan tenaga uap.
- Henry Ford dari Amerika Serikat membangun pabrik kendaraan beroda empat di Detroit pada tahun 1876. Perusahaan itu diberi nama Ford Motor Company.
Penemuan-penemuan di atas didukung pula oleh inovasi para pakar di bidang kimia. Di antaranya ialah Charles Goodyear dari Amerika Serikat yang menemukan cara memvulkanisir karet adonan dengan belerang, semoga karet menjadi keras.
Setelah berjalan satu abad, sekitar tahun 1860, Revolusi Industri memasuki fase gres yang berbeda dari apa yang sudah lalu, yang dikenal sebagai Revolusi Industri tahap kedua. Kejadian-kejadian yang terjadi pada periode itu terutama ada tiga hal : perkembangan proses Bessemer dalam membikin baja pada tahun 1856; penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan mesin pembakaran di dalam pada tahun 1876. Ia ialah pencetus dan organisator perusahaan kereta api penumpang.
Perbedaan antara Revolusi Industri tahap kedua ini dibanding tahap pertama adalah:
- Adanya penggantian baja ditempat besi sebagai materi industri pokok
- Penggantian kerikil arang dengan gas dan minyak sebagai sumber pokok tenaga dan penggunaan listrik sebagai bentuk pokok tenaga industry
- Perkembangan mesin otomatis dan peningkatan yang tinggi spesialisasi buruh
- Penggunaan adonan dan metal yang ringan dan hasil industri kimia
- Perubahan radikal dalam transportasi dan komunikasi
- Pertumbuhan bentuk-bentuk gres organisasi kapitalis
tersiarnya industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan bahkan di Timur Jauh.
Tujuan Revolusi Industri
1. Mencari Pemasaran
Industri secara besar-besaran menghasilkan barang sebagai produksi yang cukup banyak. Produksi yang melimpah, perlu diusahakan pemasarannya. Pada mulanya pemasaran dilakukan dalam negeri, kemudian dilakukan antarnegara industri. Ketika industri semakin berkembang pesat dan barang-barang produksi terus bertambah, maka perlu dicari tempat pemasaran lain, yaitu di daerah jajahan. Dengan demikian daerah-daerah jajahan dijadikan sebagai tempat pemasaran.
2. Mencari materi baku / materi mentah
Negara industri menyerupai halnya Inggris mempunyai sumber kerikil bara dan besi untuk membuat mesin-mesin, tetapi mereka tidak mempunyai materi baku lain. Salah satu materi baku yang digunakan ialah kapas, sebagai materi baku untuk membuat tekstil. Karena itu untuk mendapat materi baku tersebut, mereka perlu mencari tempat lain terutama di daerah-daerah koloninya diambil hasil berupa materi baku sebanyak-banyaknya.
3. Tenaga yang murah
Dengan digunakan mesin-mesin. Penggunaan tenaga insan makin berkuran. Banyak barang yang dahulu dikerjakan oleh tukang yang mahir sekarang cukup dikerjakan oleh sembarang orang, bahkan anak-anak. Barang-barang suda dibuat oleh mesin, sedangkan tenaga insan digunakan untuk menjalankan mesin, kesudahannya tenaga buruh menjadi murah. Tenaga murah ini tidak hanya berlaku di dalam negeri Inggris sendiri, tetapi juga daerah koloni Inggris, mencakup Asia dan Afrika.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com