Orang pernah percaya bahwa makhluk hidup sanggup muncul dari benda mati atau benda tidak hidup. Ini yaitu prinsip pendiri teori generasi spontan. Salah satu pendukung teori ini yang terkenal yaitu Aristoteles.
Teori ini kemudian ditantang. Orang pertama yang menyangkal teori ini yaitu Francesco Redi [1626–1697]. Dia mengatakan bahwa belatung tidak muncul dari daging yang amis tetapi dari telur lalat. Dermaga Antonio Micheli [1679-1737] juga menentang gagasan yang terkenal ketika itu. Berdasarkan temuannya, spora jamur yang beliau tempatkan pada melon menghasilkan jenis jamur yang sama. Ini meyakinkannya bahwa jamur tidak muncul dari generasi spontan. Meskipun demikian, teori ini tetap mendapat santunan luas hingga percobaan 1859 oleh Louis Pasteur.
Louis Pasteur [1822–1895] yang dikenal alasannya yaitu karya ilmiahnya yang penting dalam vaksinasi, fermentasi mikroba, dan pasteurisasi, menghentikannya melalui eksperimennya pada tahun 1859. Ia mengatakan bahwa tidak ada yang berkembang dari labu steril dan tertutup. Mikroorganisme tumbuh di labu terbuka dan disterilkan. Dia juga memakai labu leher belibis dengan kaldu yang sanggup difermentasi.
Struktur labu memungkinkan udara masuk sementara partikel-partikel debu dibentuk melekat pada tabung panjang yang melengkung dan alhasil dicegah supaya tidak mencapai kaldu. Meskipun udara memasuki termos, tidak ada yang tumbuh di kaldu. Sebaliknya, mikroorganisme tumbuh di kaldu ketika labu dimiringkan ke samping. Ini menimbulkan kaldu menyentuh dinding tabung yang tercemar debu. Ini membantah anggapan bahwa mikroorganisme sanggup terbentuk secara impulsif dari udara. Sebaliknya, mikroorganisme pada debu menimbulkan pembusukan kaldu. Melalui eksperimennya, pendukung generasi impulsif berkurang.
Dengan kemajuan alat dan teknik laboratorium yang terus-menerus, generasi impulsif telah sangat dibantah. Saat ini, prinsip-prinsip generasi impulsif menjadi lama dan teori biogenesis menjadi diterima secara luas.
Sumber https://infoana.comm