Wednesday, May 30, 2018

√ Teroris

Sebenarnya sudah usang saya ingin mengutarakan semua ini, perihal sebuah peperangan fisik ataupun ideologi yang tiada pernah berhenti. Mungkin sebab terlalu banyak pertimbangan hingga hingga dikala ini saya gres dapat menulis. Ya,  dari dulu ceritanya selalu sama siapa yang kaut maka beliau yang berkuasa dan siapa yang lemah maka mereka harus musnah. Entah apa yang menjadi tujuan simpulan dari semua ini, tapi yang niscaya peperangan tak akan pernah selesai. Bahkan kawasan disaat kita bangkit kini inipun telah menjadi medan  suatu perang pedoman yang bertema “Terorisme”.
Saat kita mendengar atau mengetahui sebuah kata “Terorisme” mungkin  yang terlintas di benak kita ialah nama-nama menyerupai Amrozi, Imam Samudra, Ali gufrhon (tokoh bom bali I), Nurdin M Top, atau bahkan Umar Patek yang semuanya itu ialah orang Islam. Namun apakah kalian sadar bahwa terkadang  teladan fikir kita sering tidak berimbang dan kehilangan rasionalitas dalam menanggapi suatu permasalahan. Dan saya sangat yakin ini semua merupakan akhir dari serangan ideologi yang dilancarkan oleh mereka yang tidak suka kedamaian.
Jika dilihat dari definisinya Terorisme ialah acara yang melibatkan unsur kekerasan atau yang menimbulkan efek ancaman bagi kehidupan insan yang melanggar aturan pidana (Amerika atau negara kepingan Amerika), yang terang dimaksudkan untuk mengintimidasi penduduk sipil, memengaruhi kebijakan pemerintah, memengaruhi penyelenggaraan negara dengan cara penculikan atau pembunuhan (Black’s Law Dictionary). Atau menurut Webster’s New World College Dictionary (1996), definisi Terorisme ialah “the use of force or threats to demoralize, intimidate, and subjugate.” Sedangkan menurut US Federal Bureau of Investigation (FBI) t3r0risme ialah penggunaan kekuasaan tidak sah atau kekerasan atas seseorang atau harta untuk mengintimidasi sebuah pemerintahan, penduduk sipil dan elemen-elemennya untuk mencapai tujuan-tujuan sosial atau politik .
Hanya dengan melihat definisinya saja (dari sudut pandang Global) bekerjsama banyak sekali suatu kejahatan yang dapat kita klasifikasikan dalam tindakan t3r0risme, contohnya kezaliman terhadap aneka macam ras, termasuk bangsa Yahudi pada masa kekuasaan Adolf Hitler. Dan agresi t3r0risme yang dapat kita saksikan  dikala ini yaitu aksi tentara Israel yang memb0mardir negara Palestina mulai tahun 2001  yang telah merenggut nyawa ribuan warga sipil. Bahkan berdasarkan mantan Menteri Pendidikan Israel Shulamit Aloni, "teror yang dipakai Israel di wilayah Palestina lebih jelek dari t3r0risme Palestina”. Atau invasi militer besar-besaran yang dilakukan tentara AS dan Inggris di Timur Tengah sehingga memporak-porandakan negeri Irak dan Afghanistan yang semuanya ialah negara Islam.
Tapi kenapa selama ini kata Teroris hanya disematkan kepada mereka yang beragama Islam. Bukankah mereka yang membantai ribuan warga Palestina, Afganistan dan Irak  juga sangat layak untuk disebut t3r0ris?
Okelah disini telah  terbentuk Densus 88 (Datasemen Khusus 88 AT) yang memberantas t3r0ris dinegeri ini. Atau bahkan invasi militer yang di lakukan AS untuk menghancurkan jaringan Al Qaeda yang mereka anggap sebagai jaringan t3r0ris nomer satu di dunia. Tapi apakah ada satu pun pasukan yang dibuat oleh PBB yang benar-benar memberantas para zionis Israel biadab yang telah membunuh ribuan anak Palestina ?
Inilah suatu ketidak adilan yang tidak pernah dapat di hentikan. Amerika yang katanya negara sentra Demokrasi dengan segala kelicikan dan kemunafikannya telah mendzolimi warga Islam hampir di seluruh dunia. Dan disaat ada warga muslim yang ingin membalas sakit hatinya buru-buru mereka Cetok dengan Cap TERORIS.
Apakah ungkapan TERORISME memang sengaja di ciptakan oleh Amerika dan sekutunya sebagai senjata politik untuk menjegal setiap lawannya (Islam dan Komunis)? -Allahu A’lam
Aku hanya mengingatkan kalian sahabatku umat muslim di Indonesia untuk berhati-hati dengan segala budi kancil Amerika dan Sekutunya yang menjerumuskan kita kesikap anarkis terhadap saudara sendiri. Jangan hingga kalian yang mempunyai niat ikhlas menegakkan kebenaran dan agama malah terpancing untuk menciptakan teror di negara sendiri. Siapa lagi yang akan menjaga keutuhan negara kita kalau bukan kita sendiri warga negara Indonesia. Dan jikalau ingin berjihad melalui perang maka dikala ini tanah palestina dan Afghanistan ialah tempatnya.
Dan Yakinlah Kawan Segala Fitnah Dan Tipu Daya Musuh Kita Pasti Akan Hancur Terkikis Oleh Kebenaran Yang Sejati
Sumber http://kickfahmi.blogspot.com