Saturday, June 16, 2018

√ Gimana Sih Itu Pacaran Islami?

 Biasanya orang yang ngomong menyerupai itu niscaya punya pacar √ Gimana Sih Itu Pacaran Islami?

Banyak orang yang bilang menyerupai ini, yaelah hari gini masih jomblo aja, karatan lu lama-lama. Biasanya orang yang ngomong menyerupai itu niscaya punya pacar, trus yang dibilangin itu orang-orang yang katanya fakir asmara alias jomblo menyerupai saya. Yah, emang jomblo salah? Justru jomblo itu istimewa.

 Biasanya orang yang ngomong menyerupai itu niscaya punya pacar √ Gimana Sih Itu Pacaran Islami?

Disini saya akan membahas wacana apakah benar bila pacaran itu tolong-menolong dilarang? Atau adakah pacaran yang islami? Begini, berdasarkan saya pacaran itu banyak yang salah, gak ada yang namanya pacaran islami selama itu didasari sama nafsu. Pacaran itu sanggup berdosa, apakah ada dosa yang islami?

Pacaran emang sanggup bikin kita semangat ke sekolah, semangat buat menjalani hari-hari, tapi niat kita semangat ke sekolah niat kita semangat menjalani hari-hari bukan berasal dari sesuatu yang baik selain itu yang bikin kita semangat itu adalah, pengen ngeliat si beliau itu nafsu, pengen dekat-dekat dengan si beliau itu nafsu. Sesuatu yang diawali dengan nafsu biasanya berakhir mudarat loh.

Banyak ada orang yang mengatasnamakan agama untuk pacaran, kita pacaran kan gak melanggar agama, masing-masing jaga diri kok. Oke, memang di Al-Qur'an gak ada yang bilang pacaran itu haram, tapi Allah udah bilang berkali-kali bila mendekati zina itu haram..

Katakanlah kepada orang pria yang beriman: ”Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu yakni lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat" QS An–Nur (24):30

Oke kini saya mau nanya, emang ada pacaran yang gak mendekati zina? Ada kok. Apaan coba? Baru mau nembak aja itu udah hasutan setan, kenapa gak coba nembak si beliau lewat ortunya aja? Takut kan? Takut ortunya ngelarang apalagi hingga marah-marah. Yah terperinci masuk akal bila ortunya marah, toh yang diminta itu salah. Karena itu hasutan dari setan, kita pengen melaksanakan sesuatu yang dilarang.

Orang renta mungkin melarang anaknya pacaran, bila memang ada pacaran yang bener kenapa ortu gak ngajarin aja pacaran yang bener? It's simply, alasannya yakni gak ada pacaran yang bener.

Pacaran islami, pacaran itu mendekati zina, mendekati dosa, malah bila diteruskan sanggup jadi dosa besar. Jadi pacaran islami itu gak ada? Memangnya ada maksiat yang islami?

Oke kini begini, kenapa pacaran itu dilarang!?

Untuk mengenal lawan jenis kita itu memang perlu dan itu penting, tapi itu dilakukan untuk PDKT sebelum persiapan nikah, artinya rencana nikah udah ada. Kayak beli jeruk di pinggir jalan, sebelum beli kita boleh nyobain jeruk itu, semoga kita tau jeruk yang kita beli nanti rasanya kayak apa, nah PDKT sebelum nikah kayak gitu, namanya Ta'aruf. Apa bedanya ta'aruf ama pacaran?

Yah terperinci beda, pacaran itu bukan untuk mengenal lebih jauh sebelum nikah, soalnya pacaran dilakukan sebelum ada rencana menikah. So what the mission of pacaran? Pacaran itu intinya muncul alasannya yakni adanya niat kita supaya orang yang kita suka gak di rebut sama orang lain, tapi bukan mengikatnya dengan ijab kabul tapi di ikat dengan hubungan yang namanya pacaran. Kita pengen memaksakan takdir supaya si beliau jadi jodoh kita, pengen pacaran semoga nanti gak jauh-jauh buat cari jodoh.

Mungkin tidak semua, tetapi pacaran akan berujung pada sesuatu yang kurang baik, dan tidak sedikit yang berujung keburukan bahkan malapetaka. Dalam islam memakai nafsu pandangan saja dosa, melihat sesuatu yang tidak semestinya dosa, artinya untuk sesuatu sekecil itu saja dosa apalagi bila hingga pacaran, bukan hanya melihat, bicara dan mendengarnya sanggup jadi dosa. Dalam pikiran kita yang ada cuma bagaimana caranya supaya sanggup bersahabat si dia. Pengen bersahabat dia itu artinya kita bernafsu, yaiyalah itu nafsu.

 Biasanya orang yang ngomong menyerupai itu niscaya punya pacar √ Gimana Sih Itu Pacaran Islami?

Kalau pengen pacaran, mending ditahan dulu niatnya itu, pacaran lebih seru kalo udah nikah. Pengen jalan gak perlu takut di razia, takut sama ortu, apalagi takut zina, bila udah nikah gak ada yang namanya zina sama pasangan kita. Kata orang pacaran itu sanggup bikin kita berpikiran dewasa, bullshit, yang ada beradegan dewasa, kita gak akan pernah cukup umur bila otak kita masih dikendalikan nafsu. Yang ada nanti kayak anak SD ini nih.

 Biasanya orang yang ngomong menyerupai itu niscaya punya pacar √ Gimana Sih Itu Pacaran Islami?

Ngelawan nafsu untuk pacaran memang susah, tapi bayangin aja, misal kau pacarin si dia, kini kita anggap beliau bukan jodoh kamu, apa kau gak kasihan sama jodoh si beliau nantinya? Meskipun kau bilang gak ngapa-ngapain tapi bila beliau udah meluangkan kasih sayangnya ke kamu? Bayangin aja gimana bila jodoh kau yang kayak gitu, gak yummy kan? Bawaannya pengen cemburu.

Ada juga alasan lain kenapa saya bilang bila mending gak usah pacaran. Pacaran itu sanggup bikin orang lain illfeel sama kita, yahh terperinci illfeel soalnya pacaran itu terkesan lebay, mungkin alay. Kalau nelpon suaranya pelan semoga gak di dengar orang, bila ketemu pengennya dekat-dekat mulu kayak surat dan tukang posnya. Mungkin buat kita biasa-biasa aja, tapi coba bayangkan bila di posisi teman kita yang ngeliat kita pacaran. Geli' tau.

 Biasanya orang yang ngomong menyerupai itu niscaya punya pacar √ Gimana Sih Itu Pacaran Islami?

Pacaran dengan si beliau bukan berarti kita berjodoh dengan si dia. Meskipun udah bertahun-tahun pacaran niscaya akan tetap tidak hening soalnya khawatir nantinya gak akan berjodoh. Makanya mending di ikat aja cepat-cepat dengan nikah. Nanti bila di rebut orang sakit juga loh.

 Biasanya orang yang ngomong menyerupai itu niscaya punya pacar √ Gimana Sih Itu Pacaran Islami?

Terakhir dari saya, jangan suka menganggap dosa menyerupai pacaran yakni dosa yang ringan, yang namanya dosa akan tetap menerima ganjaran di hari kiamat. Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: "Sesungguhnya seorang mukmin memandang dosa-dosanya seolah-olah ia sedang duduk di bawah gunung dan ia takut gunung tersebut jatuh menimpanya. Dan seorang fajir (yang selalu berbuat dosa) memandang dosa-dosanya menyerupai seekor lalat yang lewat di hidungnya kemudian ia berkata demikian (mengipaskan tangannya di atas hidungnya) untuk mengusir lalat tersebut". HR. Bukhari.

So jangan menganggap dosa akan gampang di ampuni dan jangan pernah meremehkan dosa. Mungkin itu aja dari saya, bila pengen berkomentar silahkan ngomong aja lewat kotak komentar dibawah atau lewat halaman contact blog ini yang sanggup kalian buka di hidangan blog dibagian paling atas. Thanks udah baca artikel ini, hingga jumpa!
Sumber http://www.maringngerrang.com/