Tuesday, June 5, 2018

√ Guanin: Pengertian, Biosintesis Dan Fungsi

Guanin ialah nukleobasa purin dengan rumus kimia kimia C5H5N5O. Purin ialah senyawa organik aromatik heterosiklik. Sebagai purin, adenin terdiri dari dua cincin karbon: cincin pirimidin dan cincin imidazol. Guanin terjadi pada DNA dan RNA. Ini pasangan basa komplementer dengan sitosin dalam DNA dan RNA melalui tiga ikatan hidrogen. Asam nukleat menyerupai DNA dan RNA ialah polimer nukleotida monomer. Setiap nukleotida terdiri dari asam fosfat, gula (5-karbon), dan basa nitrogen (atau nukleobase). Ada lima nukleobasa yang berfungsi sebagai unit fundamental dari isyarat genetik: (1) adenin, (2) guanin, (3) sitosin, (4) timin, dan (5) urasil. Nukleobas ini sanggup diklasifikasikan ke dalam purin dan pirimidin.


Guanin dan Adenin


Baik guanin dan adenin ialah nukleobasa purin. Guanin sanggup dibedakan dari adenin dengan gugus amina pada posisi 2 dan gugus karbonil pada posisi 6 dari cincin aromatik (pirimidin) heterosikliknya. Seperti disebutkan sebelumnya, pasangan pelengkap guanin dengan sitosin oleh tiga ikatan hidrogen baik dalam molekul DNA dan RNA. Sebaliknya, pasangan komplementer adenin dengan timin dalam DNA dan urasil dalam RNA oleh dua ikatan hidrogen.


Biosintesis


Guanin, menyerupai dengan adenin, berasal dari nukleotida inosin monofosfat (IMP) sebab purin disintesis sebagai ribonukleotida dan bukan sebagai nukleobasa bebas. IMP, pada gilirannya, diproduksi dari ribosa fosfat yang sudah ada sebelumnya yang terutama terbentuk dari asam amino glisin, glutamin, dan asam aspartat. Ribosa 5-fosfat bereaksi dengan ATP untuk menghasilkan 5-Phosphoribosyl-1-pyrophosphate (PRPP). PRRP mempunyai tugas dalam sintesis purin dan pirimidin; itu juga terlibat dalam jalur pembentukan dan evakuasi NAD dan NADP.


PRRP meskipun menjadi berkomitmen terutama untuk biosintesis purin dikala PRRP diubah menjadi 5-fosforibosil amina dengan mempunyai pirofosfat PRRP digantikan oleh gugus amida glutamin. Pada manusia, biosintesis purin terjadi dalam sitosol sel hati. IMP kemudian dikonversi menjadi adenosin monofosfat (AMP) atau guanosin monofosfat (GMP). Namun, GMP terbentuk dikala IMP harus terlebih dahulu dioksidasi menjadi xanthosine monophosphate (XMP) memakai NAD.


Nukleosida Guanin


Guanosin dan Deoksiguanosin ialah nukleosida dari guanin. Guanosin (yaitu guanin terikat pada gula ribosa) yang difosforilasi dengan tiga gugus asam fosfat menjadi guanosin trifosfat (GTP), yang berfungsi sebagai salah satu unit monomer nukleotida yang membangun RNA. Ini juga sanggup bertindak sebagai messenger sekunder dalam transduksi sinyal. Deoksiguanosin (yaitu guanin terikat pada gula deoksiribosa) yang difosforilasi dengan tiga gugus asam fosfat menjadi deoksiguanosin trifosfat (dGTP), salah satu nukleotida yang membangun molekul DNA.


Degradasi


Guanin terdegradasi sebagai berikut: guanin (melalui enzim guanase) »xanthine (melalui enzim xanthine oxidase)» asam urat. Singkatnya, guanin diubah menjadi xantin melalui deaminasi. Xanthine, pada gilirannya, diubah menjadi asam urat oleh enzim xanthine oxidase. Pada insan dan vertebrata lainnya, purin eksogen menyerupai adenin dan guanin terdegradasi di hati. Sebagai hasil dari degradasi purin, asam urat diproduksi sebagai produk limbah. Asam urat dilepaskan dari hati ke anutan darah yang melaluinya mencapai ginjal. Ini kemudian dikeluarkan dari badan melalui urin. Guanin dan hipoksantin sanggup diselamatkan dari katabolisme dan dipakai kembali oleh acara katalitik enzim hypoxanthine-guanine phosphoribosyltransferase (HGPRT).


Fungsi biologis


Guanin ialah salah satu dari lima nukleobasa primer (atau kanonik); yang lain ialah adenin, sitosin, timin, dan urasil. Mereka ialah nukleobasa fundamental yang membentuk isyarat genetik. Asam nukleat menyerupai molekul DNA dan RNA mengandung isyarat genetik untuk protein tertentu menurut urutan nukleobasa. Asam nukleat memegang tugas penting dalam fungsi seluler, faktor keturunan, dan kelangsungan hidup suatu organisme.


Terlepas dari ini, guanin telah dikaitkan dengan kamuflase, tampilan, dan penglihatan. Telah ditemukan terjadi pada iridosit, yang merupakan sel kulit ikan khusus.


Dampak kesehatan


Asam urat ialah produk simpulan metabolisme metabolisme purin, termasuk guanin. Dalam makanan, purin ditemukan dalam jumlah tinggi di hati, ginjal, dan organ internal lainnya. Mereka juga hadir dalam daging, kuliner laut, kembang kol, kacang-kacangan, dan jamur tetapi dalam jumlah sedang. Hyperuricemia (asam urat tinggi) ialah kondisi dikala terlalu banyak kadar asam urat dalam tubuh. Terlalu banyak asam urat dari diet tinggi purin karenanya sanggup menimbulkan asam urat (radang pada sendi) dan watu ginjal. Jadi, orang dengan kondisi menyerupai itu disarankan untuk makan kuliner yang sedikit mengandung purin. Lebih lanjut disarankan untuk menahan, atau menghindari konsumsi, alkohol dan lemak jenuh sebab mereka menghambat metabolisme purin yang tepat.



Sumber https://infoana.comm