Tuesday, June 26, 2018

√ Hibridisasi Tanaman Padi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Padi merupakan tumbuhan pangan berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan sub tropis. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi ialah Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos dan Vietnam (BPP Teknologi).
Upaya perakitan varietas padi di Indonesia ditujukan untuk membuat varietas yang berdaya hasil tinggi dan sesuai dengan kondisi ekosistem, sosial, budaya, serta minat masyarakat. Sejalan dengan berkembangnya kondisi sosial ekonomi masyarakat, seruan akan tipe varietas yang dihasilkan juga berbeda (Susanto et al, 2003).sampai dengan tahun 1970-an, jadwal pengembangan varietas unggul padi sawah lebih ditekankan pada perbaikan varietas lokal, terutama untuk memperpendek umur tanaman, sehingga dalam satu tahun sanggup dilakukan panen dua hingga tiga kali.
Untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan beras dimasa kini dan yang akan datang, perbaikan potensi hasil padi mutlak diperlukan. Wujud konkret terobosan perakitan varietas padi untuk masa yang akan tiba ialah pengembangan padi bibit unggul dan tipe gres (Daradjat et al dalam Susanto et al, 2003).

1.2  TUJUAN
Makalah pemuliaan tumbuhan “ padi ” ini bertujuan untuk mengetahui :
-          Sejarah singkat dan Jenis tumbuhan padi
-          Manfaat tumbuhan dan Senrta tumbuhan padi
-          Syarat pertumbuhan dan pedoman budidaya padi
-          Panen dan pasca panen padi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian padi
Padi ( Oryza sotiw L.) ialah suatu rumput semiaquatic, [yang] tahunan yang mungkin sepanjang bukit dikaki gunung dari  Himalayas dan berafiliasi gunung meliputi di (dalam) Bagian tenggara Asia dan Selatan. Suatu detik/second menanami jenis,     glaberrima Steud., perihal minoi arti penting, [yang] mungkin originatcd di dalam Niger Delta sungai Afrika Barat ( Lu dan Pendudu, 1978). Beras kini mengakar sekitar 137 juta ha di (dalam) lebih dari 100 negara-negara, [yang] kebanyakan di (dalam) garis balik dan subtropics dan predominantlf di (dalam) Asia, Beberapa juta hektar ditanami di (dalam) tempat berhawa sedang hingga kepada suatu batas 53' Lat. Beras ialah materi pokok yang utama makanan lebih dari 1.3 milyar (Am.) orang dan ialah suatu penting pecahan dari diet itu lebih dari hall/aula lhe populasi rvorld's

2.2 MATERIAL  YANG BERKENAAN DENGAN ORANG TUA
Jenis itu Oryza mempunyai sekitar 23 jenis dirumuskan dengan baik ( Chatterjee, 1948; Sampath, 1962), tetapi hanya dua ditanami, Oryza glaberrima mengakar area yang terbatas di (dalam) Afrika. jenis ditanami Yang utama, Oryza air liur, ialah yang dikelompokkan ke dalam tiga varietal jenis: indicas, yang (mana)  mendominasi di (dalam) tronics dan subtropics; japonicas, tumbuh hanya di (dalam) [yang] subtropic dan yang hangat/dengan kepala dingin dan j4vanicas, menemukan kebanyakan di (dalam) Indonesia.
            Sampath (1966) Padi yang dibagi ke dalam empat rangkaian. Yang ditanami beras kepunyaan rangkaian itu Sativae yang (mana)  meliputi O.perennr Moench, O.Nivara Sharma et Shastry, O.breviligulata A. Cheval. et Roehr, dan O.glaberrima, menyerupai halnya itu O. sativa kompleks. khush ( 1975) mendiskusikan kekerabatan timbal balik di dalam the-series. oryza sariva telah murka pada sakit lainnyaanggota (menyangkut) rangkaian itu Sativae, tetapi F,,S ialah sering steril. Nereiitreless, pertunjukan ketangkasan virus perlawanan penuh rumput, negara Pilipina dan di tempat lain.
2.3  KULTUR TANAMAN
a.    Field
 Menggenangi lahan itu normarty memperkecil nutritionar  ( l 976) mendiskusikapraktek produksi sesuai.Beras cultivars bertukar-tukar widery di (dalam) seniitivas ke photoperiod dan tempera- ture' jumlah maksimum. tumbuhan]; hari tength oi perihal tb jam adalah. Hari lebih panjang boleh semakin menunda atau menghalangi berbunga, tergantung pada kepekaan dari  cultivar. Highry iensitive tumbuh conrinuousry di bawah hari lingth. sensitip culrivars bervariasi dari r) b i4 hoirs dan aepenas oii tnJiJira. atau asal (Vergara dan Pendudu,1976).

b.    Tempat pertuimbuhan (Greenhouse)
Medium penanaman Yang terbaik ialah lahan diambil secara langsung dari sawah dan menjaga flooded untuk memperkecil perihal gizi probtems. Didalam lahan lembab. Benih akan temu nutritionat requirementt atau semaian bibit, setelah penggenangan yang (mana)  adalah ir sebaiknya Jeficiency tanda-tanda berkembang.
-          Padi
Selama yang mana pranr akan photoinducri'e photoinducri'e resDond ke siklus, terbentang dari 14 - 63 dibutuhkan ro menghipnotis berbunga, tergantung pada Pendudu, 1976). Beras bertukar-tukar secara luas di (dalam) kepekaan ke temperaturv  mempengaruhi anthesis dan menabur benih Adair Chandraralna (1961) laporan yang diringkas pada [atas] udara remperature membatasi tor anthesis-. Ia juga melaporkan itu antheiis terjadi cakupan 40 /kepada] 9590 dengan jumlah maksimum pada 70 ke gooo. Noguchi ( t9:6j speci- fied 30 C dan 8090 retarive kelembaban [sebagai/ketika] ideat ror nyirriaiiaiiin. Vosrriaa
 ( 1977) specified22C [sebagai/ketika] temperatur [yang] rendah yang kritis untuk anilrerir, akan 36
 [seperti;sebagai;ketika] temperatur tinggi yang kritis, dan 30 [bagi/kepada] 3 j C [sebagai/ketika] jumlah maksimum itu.




2.4  KARAKTERISTIK BUNGA PADI
Padi ialah suatu panen self-poilinated, arthough beberapa yang ourcrossing ( [yang] usuaily lebih sedikit
 dibanding saya 9o) terjadi ( Beacheil et ar., l93g). Meiosis terjadi penganginan tt" uoot
 langkah di sekitar rhe embun beku manakala auricles.of rhe.flag daun ialah opiosite [adalah]
 bilik jantung/telinga luar ol [adalah]  ne.rr menurunkan reaf. Srage ini ialah follou,id uy . r"rg!,i.e (menyangkut) panicle, *' hich membawa perfecr berkembang di (dalam) . terdiri dari benang sari dik, masing-masing terdiri atas :
 yang berafiliasi dengan suatu firamenr langsing, dan suatu pistir berisi terpasang.
 gaya- membawa suatu featherl cacat dengan  cabang.  kembang secara penuh dikembangkan.

2.5 HIBRIDISASI TIRUAN DAN SELF-POLLINATION
2.6.1 Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan bervariasi dengan metoda menggunakan, tetapi boleh meliputi
suatu Botol termos atau suatu panas  mandi/rendaman pada, gunting ( smair, tajam/jelas, poiniei, dan [tentang] [yang] berkwalitas), tang cantik ( [yang] tidak tajam/jelas), suatu ruang hampa emarcuiatbr, suatu bangku, dan
suatu celemek dengan saku atau suatu smalr kotak [yang] berisi suatu pensil, masa yang akan tiba x I5 cm), jepitan kertas, pena yang merasa , menaruh dalam pot labis, anaetikel
-          Padi
 kantong dengan sidc yang mempertunjukkan thc orang bau tanah (menyangkut) salib dalam batin dan penyerbukan menanggali keluar. pot itu S'Ith lemale [pabrik/tumbuhan] ditempatkan di (dalam) suatu arca dilindungi  dari angin, hujan, dan hama tetapi dengan ekspose kebaikan ke cahaya matahari. bila tepung sari ialah tidak tersedia atau ialah instrfficient dalam kaitan dengan kondisi-kondisi unlavorable,  menanam ma5, diserbukkan pada [atas] subscqucnt ntornings alasannya ialah cacat itu yang emasuulated spikclets usualll'.remain yang mau mendapatkan untuk 4 [bagi/kepada] 5 hari. Abilitl ini menyerbukkan kemudiannya ialah suatu advantaee pelemahan [oleh/dengan] guntingan koran/majalah. bila penyerbukan harus bc dilaksanakan di (dalam) bidang atau di (dalam) situasi lain ada udara apprcciable ntovement, kantong sanggup dibentuk lrom dialisis tuhing dari suatu garis tengah yang lebih kecil dibanding glassine kantong memakai pada betina, dan mereka ditempatkan diatas jantan pada anthesis, jantan memotong dari tumbuhan itu kantong tetap utuh, ditempatkan di (dalam) suatu kotak, dan memindahkan betina itu. Puncak glassine kantong, pada betina itu panicle menjepit, dan blos'ing ke dalam membentuk suatu cilinder. Salah satu jantan panicles dipindahkan dari kotak, pemeliharaan [itu] di (dalam) suatu posisi horisontal. ujung puncak itu Otthe panicle kantong dipegang dorvnu'ind, kemudian [itu] menjepit batal/mulai dan dengan lemah-lembut shapcd ke dalam suatu format lingkar. jantan itu Panicle kantong ditempatkan ke dalam kantong berisi perempuan itu panicle, berpegang kepada batang di atas fcnrale, dan untuk suatu menjadikan tepung sari. tabung ialah berpengaruh dan ringan, dan ialah ideal melindungi betina panicles didalam menabur benih.

2.6.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI
 Floucring biji sanggup diubah manipulasi temperatur dan  photoperiod. yang umum dan mudah mempunyai florvering akan menanam pada biji, padi memerlukan darkroom perawata. Pada IRRI, suatu hibridisasi blok ditanam merobek biji pada, Suatu singte semaian bibit saban bukit dicangkok di (dalam) alur kisah saya x 2 m pada 20 x 20 cm yang mengatur jarak. Tumbuhan berharga kadang kala tumbuh yang secara langsung dari benih di dalam pot. Padi adalah unik antar butir kecil di dalam dengan mudah. dari panicle inisiasi ke kedewasaan. Tangkai kemudi gres kembang;kan dari nodal primordia dan u'ill florver di (dalam) 25 [bagi/kepada] 30 hari sehabis yang orisinil panicles memotong. Ratooning kemampuan ialah suatu cultivar karakteristik hingga taraf tertentu. Ratoon panicles, walaupun [yang] cukup untuk memotong, selalu lebih kecil dan lebih sedikit diinginkan.
Khush (1975) yang didaftarkan dan ciri yang diuraikan yang dikendalikan oleh beras populer gen. juru gambar/tukang cap [yang] dipakai untuk mengidentifikasi bastar meliputi menanam tingginya jangkung dominan, anthocyanin produksi (dominan), earliness, kehadiran awns, glabrous daun-daun terdesak dan endosperm dari lilin. Juru gambar/tukang cap lain yang kadang kala bermanfaat diwarnai apiculi (dominan), clustered spikelets (dominan), emas sarung/bungkus (terdesak/terpendam), dan bentuk spikelet (luas dominan). Fakta bahwa F, bastar perlu tangkai kemudi sedikitnya menyerupai halnya orangtua yang yang heavier-tillering dapat  digunakan untuk mengkonfirmasikan bastar, [yang] terutama manakala jenis jangkung (pada umumnya menurunkan tangkai kemudi) digunakan sebagai betina.
Seperti bunga mekar pagi hari dimulai setelahe maskulasi, sebuah mekar
malai dari induk jantan dipotong dan di bawa ke malai kebiri, tapi
tidak diserbuki, yang., iigma*remairis reseptif selama 4 atau 5 hari, tetapi penerimaan tetes pada tingkat eksponensial sehabis hari pertama. Pollenbiasanya tetap layak untuk waktu yang sangat singkat sehabis dehiscence anter (Jodan, 1938), mungkin kurang dari 5 menit dibawah kondisi yang paling. Namun,Chandraratna(1964) mengutip Noguchi(1931) dan Nogutidan Hamada (1927) yang melaporkan kelayakan dalam kondisi nonspecified selama suatu jam suhu 50o dan mungkin faktor lingkungan lain menentukan jangka waktu  dari
penyerbukan, meskipun Akemine (1914) dan Terada (1928) kembali porting bahwa waktu umumnya sekitar 42 jam. Cho (1955) menemukan bahwa pemupukan diselesaikan dalam waktu 3 jam sehabis penyerbukan.
Waktu bunga mekar bervariasi antara lokasi dan, pada tingkat lebih rendah,
antara kultivar. Penyerbukan hanya harus dicoba selama periode
dehiscencean terpuncak, biasanya sekitar, 2 jam setiap hari. Puncak ini biasanya terjadi pada pertengahan hingga menjelang siang didaerah tropis dan sekitar tengah hari di beriklim daerah.
            Penyerbukan teknik bervariasi antara peternak danbergantung,
sampai batas tertentu, pada kondisi lokal dan fasilitas. Langkah-langkah dan poin-poin penting dari mekanisme yang dipakai pada 1RRI dijelaskan di bawah ini.
Pot berisi tumbuhan perempuan diatur untuk kanal yang gampang selama polli bangsa. Sebuah lingkaran besar atau setengah lingkaran biasanya terbaik. kebiri malai diperiksa untuk setiap kepala sari yang mungkin telah kiri dan bunga kecil apapun kembali dipotong dimana pembukaan kecil. Jika dua malai pada tumbuhan yang sama ialah akan diserbuki oleh jantan yang sama, mereka disatukan oleh pembungkus dua batang sekali dengan salah satu tas glassine dan di ikatkan dengan klip. Tas lainnya ditempatkan diatas kedua malai. Pollen dikumpulkan jus ? sebelum dehiscence antera. Persimpangan tag seharusnya sudah disusun dan dikelompokkan oleh induk jantan. Ada harus setidaknya satu malai jantan untuk tag masing-masing. Malai dari sehat, tanaman wakil yang dipilih yang akan mempunyai sejumlah besar kuncup menjalani dehiscence antera (ditunjukkan oleh beberapa kuncup dibagian atas dengan anther). Batang tersebut dipotong pada panjang yang nyaman di bawah malai dan daun bendera dihapus. Malai dari masing-masing induk jantan telah dikeraskan bantu-membantu dengan karet gelang. Tag yang tepat menempel pada setiap kelompok dari malai dan batang dipotong dengan panjang yang seragam. Batang ialah ditempatkan dalam wadah berisi air untuk mengangkut penyerbukan. Malai jantan ditempatkan dalam pot berisi air, dengan batang tenggelam, dalam sentra lingkaran tumbuhan betina di mana gerak an udara minimal dan kanal mudah. Para malai yang diatur sedemikian rupa sehingga ada orang yang sanggup dihilangkan tanpa
Malai yang diawasi dengan ketat untuk ekstrusi anther dan penyerbukan akan sesegera mungkin. Adalah penting untuk bekerja dengan cepat untuk mengambil laba periode produksi serbuk sari maksimum. Untuk menerapkan serbuk sari, glassine yang tas akan dihapus dari betina tersebut, mekar malai diangkat dari dan itu ialah terguncang atas betina (Gbr. 5).
B. Persiapan Female
            Beras siap untuk emaskulasi ketika malai ialah dari 50 hingga t > 0%
muncul dari boot (Gbr. 1). Bunga individual siap untuk emasculation sehabis munculnya dari boot dan sebelum bunga mekar. Di tempat tropis,
emaskulasi hendaknya tidak dilakukan hingga bunga mekar telah berhenti untuk hari itu, biasanya pada pertengahan siang. Di tempat beriklim sedang, emaskulasi bisa perterbentuk baik pagi-pagi atau sore. Yang optimal kali untuk emaskulasi dan penyerbukan terbaik sanggup ditentukan dengan observasition dan pengalaman disetiap lokasi. Chandraratna (1964, hal 52) jumlah marizes kali bunga mekar (awal-puncak-berakhir) dilaporkan 18 locations di 10 negara.            Metode panas air emaskulasi secara luas dipraktekkan diJepang (Matsubayashi etal, 1965.). Para malai yang direndam selama sedikitnya 5 menit pada air yang diadakan pada suhu konstan 43oC dan kemudian penyerbukan 30 hingga 60 menit. Setiap kelet sebelum dibuka terputus. Suhu air adalah kritis. Sebuah botol termos biasanya merupakan wadah yang paling nyaman, tetapi tidak penting. Metode ini relatif lambat dan serbuk sari harus segera tersedia untuk memperkenalkan kekuncup sebelum mereka menutup. Jika serbuk sari tidak ada gunanya, yang harus dipotong atau secara paksa dibuka kembali nantinya. Teknik emaskulasi paling sederhana dan efisien ialah klip spikelets dan menghapus sisa anther dengan tang atau vakum. Beberapa peternak lebih suka kombinasi dari teknik di atas. Prosedur yang digunakan diIRRI diuraikan di bawah ini. Pemilihan kultivar yang akan mengebiri tergantung pada jadwal tujuan. Sebuah daftar dibentuk yang menawarkan jumlah malai akan kebiri. Satu atau dua yang dibagikan untuk silang tunggal, tujuh untuk
backcross atau topcross, dan untuk sebuah salib ganda.
Individu tumbuhan kondusif dipilih yang sehat dan perwakilan dari kultivar atau baris. Lumpur tersebut dipotong dari seluruh dasar tumbuhan dengan pisau atau sabit dan tumbuhan ini dihapus dari plot. Tanaman ini ditandai dengan jumlah peruntukan dan plot.Tanaman ini ditanah dan air dan ini harus diselesaikan setidaknya 6 jam sebelum emaskulasi untuk mengizinkan pemulihan dari layu sedikit yang mungkin terjadi.
            Malai individu yang dipilih, prefdably mereka yang 50 hingga 60%
muncul (Gbr. 1). Dalam beberapa kultivar, terutama kurcaci jenis, malai mungkin
tidak mencapai 50% sebelum munculnya bunga mekar dimulai. Malai tersebut harus
diambil sebelumnya, namun tingkat keberhasilan akan rendah lantaran desikasi dari
gres terbuka, spikelets tender. Malai yang dipilih dipisahkan dari
pembulatan yang membuatnya gampang untuk mengebiri.daun bendera kembali pindah hati-hati untuk menghindari melanggar batang. Semua kuntum yang telah diserbuki di pecahan atas malai yang terpotong dengan gunting. Spikelets semacam itu muncul tembus dan sering mempunyai anther menempel ke luar. Kuntum muda dari pecahan bawah malai yang dimana ketinggian dari antera kurang dari setengah dari bunga kecil tersebut juga dipotong. Sekitar satu-sepertiga hingga setengah dari setiap kuntum tersisa dipotong melengkung ke mantan mengajukan anther (Gbr. 2). Jika anther harus dihilangkan dengan tang, beberapa peternak lebih menentukan untuk memotong langsung bunga kecil di masing-masing dan melalui sebagian atau seluruh anther. Sligma bisa terluka bila dipotong dibentuk terlalu rendah. Jika dipotong terlalu tinggi, emaskulasi sulit dan pollen mustahil mencapai stigma. Anther dikeluarkan dengan baik forceps atau vakum dengan tang, ujung salah satu cabang dipakai untuk lembut tekan anther terhadap sisi bunga kecil dan mengangkat mereka keluar (Gbr. 3). Sangat hati-hati harus dipakai untuk menghindari kerusakan untuk stigma, dan untuk memastikan bahwa semua enam anther dihapus. Jika vakum digunakan, hisap diadaptasi hingga ada sekitar 500 mm Hg (Bab 6). Hisap yang berlebihan sanggup merusak stigma. Ujung extractor ialah menyentuh untuk bunga kecil dan lembut bergerak hingga bunyi fatwa udara ialah terganggu oleh anther diekstraksi (Gbr. 4). Semua enam kepala sari harus kembali pindah. Setelah semua kuntum pada malai ialah kebiri, tanggal emascupen dan seseorang inisial ditandai pada tas dengan pena atau pensil lilin dirasakan. Sebuah tas ditempatkan di atas malai, maka tepi bawah dilipat di atas, dan kertas yang klip ditempatkan pada lipatan terhadap batang untuk memegangnya kondusif di tempatnya.ListenRead phonetically
Penggunaan konsisten juru cap gen tertentu untuk mengidentifikasi bastar boleh mengakibatkan komersil cultivars dengan cytoplasm yang sama itu. Sebagai contoh, dulu beras yang dikembangkan oleh IRRI ialah hampir langsung sebagai betina di dalam yang berikut karena tingginya jangkung dominan. Sebagai alhasil semua IRRI cultivars, banyak IRRI yang menternakkan bentuk nama cultivars didalam negara-negara yang pertumbuhan padi, dan banyak dikembangkan cultivars dari nasional yang menternakkan jadwal sudahkah samc cytoplasm, dari cultivar ' Cina.'

2.6 HIBRIDISASI ALAMI
Cross-Pollination alami didalam beras ditanami adalah (Beachell : 1938) yang norrully lesi dibanding lgo ( Virmani dan Athwal, 1973). jantan telah dilaporkan didalam beras (Shinjyo dan Omura, 1966; Erickson, 1969; Athwal dan Virmani , 1972 ; Li, 1977), tetapi benih menyerang male-sterile [tumbuhan, bahkan ketika mereka dikepung oleh kebaikan pollinators ( Stansel dan braigmiles, 1966; Athwal dan Virmani, 1972; Carrrahan, 1972) Virrnani dan Athwal (1973,1974) yang diselidiki huruf yang berafiliasi dengan bunga yang inftuence outcrossing, tetapi sistem untuk hybridisasi [yang] alami tinggal [yang] tak memuaskan untuk/karena tujuan praktis. Beras bastar cultivars disebut ditanami secara besar-besaran didalam Republik Orang-Orang Cina/ keramik didalam, 1977. kemandulan jantan cytoplasmic-genetic ialah emjloyea di (dalam) bastar menabur benih produksi, tetapi crossin alami & strpplemented mencoba penyerbukan dan yang ditambahkan dengan  memotong daun-daun bendera dan menyobek sarung pelindung daun yang memasukkan panicle itu.

2.7 PERKEMBANGAN BENIH,  PANEN, DAN PENYIMPANAN
Jika penyerbukan sukses, indung telur perlu mulai untuk membengkak didalam 3 atau 4 hari. Di-Set Sied harus sedikitnya 5090 dan sering juga lebih tinggi bila teknik ialah benih yang silang ialah cukup umur manakala itu loscs warna hijaunya 25 hari penyerbukan. panicles memotong, benih ialah tangan threshed, dan gtume sisa-sisa yang bertahan pada dasar ' ia menabur benih dipindahkan biji telanjang terhitung dan ditempatkan di (dalam) amplop kecil ditandai dengan tujuan perihal keduanya orang bau tanah dan banyaknya benih silang yang tidak tepat meliputi (menyangkut) mengembang;kan benih oleh yang menjepit giumes menjadikan viabli, tetapi abnorinally shaped seeds itu ialah sometimei lebih  tidur dibanding butir [yang] (menyangkut) orangtua wanita.  oleh/dengan penempatan seedi di (dalam) suatu udara kering tungku untuk sekitar 7 hari pada 50 kepada 55 C'. Ciossea seldr disimpan di (dalam) suatu cotd ruang atau lemari es hingga mereka jadilah '. erminated untuk menghasilkan  menanam.Sebab mereka irive tidak (ada) [yang] meliputi bersifat melindungi, bastar itu seeds-may diserang dengan jamur dan organisma lain selama perkecambahan. lt yang is-best ke permukaan mensterilkan benih dan kemudian berkecambah didalam petri pinggan steril. Segera  setelah perkecambahan, sebelum akar itu ertangle, semaian bibit harus ditransfer ke sepatu tumit rata lahan.

2.8 TEKNIK UNTUK SITUASI SPESIAL
Tidak ada reflcrences ditemukan pada atas penggunaan  hormon atau okulasi teknik didalam beras. menyerupai memakai pada IRRI' Watanabe waranabe anJ ioga trs75) embrl'o kultur yang dipakai di (dalam) interspecific didalam connectioninitt. Tangkai akar deveioped di tangkai pohon/bengkak urat yang paling rendah dan ia memanen.



DAFTAR PUSTAKA

Adair. c. R. 1934. Studics on blooming in ricc. J. Am. Soc Agrorr' 26:965-973'
Akemine, M. 1914. Ueber das bluken des reises und einige sich anknupfende
erschernungen. Z' Pflanzenzucht 2:339-375'
Athrr.al,D.S',andS.S.Virmani.tgT2.Cytoplasmicmalesterilityandh.ybridbreed.
ing in rice. p. OrS-OZtl. in nitt Utttaing'ltrt' Rice Res' lnst" Los Bi'nos' Philippines'
L,,',is. and J' w' Jones' 1938' Ex-
Ileachell, H.l\'1.. C. R. Adair' N' E' Iodon' L' L' Da '----i.ni'of
norural crossing in rice' J' Am' Soc' '{gron' 30:743-753'
Carnahan, H. L" J. R. Erickson, S' T' Tseng' and J' N' Rutger' 1972' Outlook for
--"[i,uiil'ii.. in tt" u.a.A.;: oor-eoz. lrr nice breeding. lnt. Rice Res. Inst.'
Los Binos. PhiliPPines.
. Chandraratna, \t. F. 1964. Genetics and breeding of rice' Longman' Green and Co'
Ltd., London.
Chatterjee,D.lg4S'AmodifiedkeyandenunterationofspeciesofOryzasativaL'
lndian J. Agric. Sci. l8:185-192'
Cho,J.lg55.Ct.tologicalstudyofdoublefertilizationinoryzasotivoL,Jpn.J.
Breed.5:l3l-148.
Erickson,J'R'l969.Cytoplasmicmalesterilitl.innce\oryzasativaL).Am.Soc.
Agron. Abstr., P.6.
Herrera,R.tr't.,andW.R.Coffman'1974'Emasculationofricebyvacuumexrraction.
Proc. CropSci' Soc' Philippines 5:12-14'
Jennings, P. R. 1966. Evaluarion of partial.sterility in indica.x japonica rice hy- "
b;iJ;. lnt. Rice Res. lnst. Tech' Bull' 5' Los Bdnos' Philippines'
Jodon, N. E. 1938. Artificial hybridization of rice' J' Anr' Soc' Agron' 30:295-305'
Khush,G.S.l975.Rice.p.3l-58./nR.C.King(ed.)Handbookofgenetics(plants'
plant viruses, and protists)' Plenum Press' N'Y'
----, E' Torres, and R. C' Aquino'-1971' Exploiting wild germplasm PiO'y'o
for improving cuttivaiJ rice' Proc' Crop Sci' Soc' Philippines 2:31l-320'
Kirk, L. E, 1930. Abnormal seed developmeil in sweet clover species crosses-a new
technique fo, e*"r.rl.ring sweet clover floNers' Sci' Agric' 10l'321-121 '
Li,P.l97?.Howwestudiedhybridrice'IlnChinese'Engtishsummary]ActaBot'
Sin. l9:7-10.

Sumber http://kickfahmi.blogspot.com