Batuan beku atau batuan intrusif atau batuan plutonik, ialah satu dari 3 jenis batuan penyusun litosfer bumi. Batuan beku terbentuk dari proses pendinginan dan pengkristalan magma yang dihasilkan di perut bumi. Adapun menurut tempat terbentuknya, contoh batuan beku dalam mulai dari karakteristik dan ciri cirinya, sampai kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Silakan disimak!
Contoh Batuan Beku Dalam
Batuan beku dalam ialah batuan beku yang terbentuk dari proses pembekuan magma lambat yang terjadi di dalam permukaan bumi. Karena terbentuk dengan lambat, batuan beku umumnya mempunyai ciri utama berupa kandungan mineralnya yang relatif besar. Ciri-ciri tersebut sanggup kita temukan contohnya pada beberapa pola batuan beku dalam berikut ini.1. Batuan Diorite
Diorit merupakan salah satu pola batuan beku dalam yang di Indonesia, cukup banyak ditemukan di kawasan Pemalang dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Batuan ini mempunyai beberapa ciri, di antaranya mempunyai tekstur feneris, warnanya gelap, dan mineralnya yang bertekstur bernafsu sampai sedang.Dilihat sekilas, batuan diorite memang sangat seolah-olah batuan gabro. Akan tetapi, kalau ditinjau dari sisi kimia, diorite umumnya mempunyai tingkat keasaman yang lebih tinggi. Alam kehidupan sehari-hari, batuan beku dalam ini umumnya dipakai untuk keperluan hiasan ornamen dinding, pondasi bangunan, dan materi pengeras jalan. [Baca Juga : Jenis Jenis Batuan]
2. Batuan Gabbro
Gabro ialah pola batuan beku dalam yang terbentuk ketika magma cair di dalam permukaan bumi terperangkam sehingga perlahan-lahan menjadi hirau taacuh dan mengeras. Batuan gabro mempunyai beberapa ciri, di antaranya mempunyai tekstur bernafsu dengan warna gelap berisi piroksen, feldspar, atau olivin.Gabro sering ditemukan mengandung nikel, kromium, kobalt, perak, emas, platinum, dan tembaga sulfida. Adapun dalam kehidupan sehari-hari, batuan ini umumnya dipakai untuk watu hias, paving, nisan, dan ornamen dinding.
3. Batuan Granite
Granit ialah kasar, berwarna terang, batuan beku intrusif yang berisi terutama mineral kuarsa, feldspar, dan mika. spesimen atas ialah sekitar dua inci (lima sentimeter) di seluruh. Granit merupakan pola batuan beku dalam yang paling gampang kita temukan. Batu granit mempunyai ciri utama antara lain rata-rata berukuran besar, teksturnya keras dan kuat, dan berwarna hitam. Karena ciri dan sifat tersebut, batuan granit umumnya dipakai sebagai materi kontruksi.4. Batuan Pegmatite
Pegmatite ialah pola batuan beku dalam yang sanggup mengalami metamorfosis sehingga juga termasuk ke dalam pola batuan malihan. Batuan pegmatit mempunyai ciri di antaranya berwarna terang, tekstur sangat kasar, terbentuk di bersahabat batas antara dapur magma dan ruang kristalisasi, serta sering ditemukan mengandung mineral langka. Mineral-mineral pegmatit tersebut antara lain :- Logam-logam ringan (Be silikat, Li silikat, Al silikat),
- Logam-logam berat (Sn, W, Au, dan Mo),
- Unsur-unsur jarang (Niobium, Tantalum, Iodium (Y), Zr, Ce,La, U, Th,Ti), dan
- Batuan mulia (ruby, beryl, sapphire, topaz, rose quartz, turmalin rose, smoky quartz, dan rock crystal).
5. Batuan Peridotit
Peridotit ialah pola batuan beku dalam yang mempunyai nilai hemat sangat tinggi alasannya ialah merupakan batuan induk dari bijih nikel. Batuan ini bersifat ultra basa dengan komposisi perbandingan mineral olivin 70 : piroksen 30. Ciri batuan beku dalam ini ialah ukuran kristalnya cukup besar, berwarna gelap kehijauan, dan teksturnya sangat kasar. Batuan ini kadang juga ditemukan sejumlah kecil mineral amphibole, kuarsa, feldspar,atau piroksen.Nah, demikianlah beberapa pola batuan beku dalam yang sanggup kami jelaskan pada kesempatan ini. Di artikel selanjutnya, kita akan membahas mengenai pola dari batuan beku luar. Untuk membacanya, silakan menuju link ini. Terimakasih. Sumber http://www.ebiologi.net