Tuesday, July 31, 2018

√ 8 Imbas Negatif Bioteknologi Konvensional Dan Modern

Bioteknologi telah banyak membantu insan dalam menyediakan kebutuhan hidupnya. Contoh sederhananya bisa dilihat pada penerapan bioteknologi di bidang pertanian, kesehatan, sampai industri pengolahan pangan. Namun, tahukah Anda bila di samping memberi manfaat, bioteknologi ternyata juga sanggup memperlihatkan beberapa pengaruh negatif bagi banyak hal terutama yang terkait dengan kehidupan umat manusia. Apa saja dampak negatif bioteknologi tersebut?

Dampak Negatif Bioteknologi

Dampak negatif bioteknologi memang cenderung lebih sedikit bila dibandingkan dengan bermacam-macam manfaat yang bisa kita peroleh darinya. Namun, hal ini bukan berarti bahwa kita tidak perlu mengkhawatirkan dampak-dampak tersebut. Jika dibiarkan, dampak-dampak negatif bioteknologi ini bisa saja menjadi problem besar. Oleh alasannya ialah itu, kita harus mengenalinya sebagai langkah awal terjadinya problem besar yang mungkin saja akan timbul akhir penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

telah banyak membantu insan dalam menyediakan kebutuhan hidupnya √ 8 Dampak Negatif Bioteknologi Konvensional dan Modern

1. Alergi

Dampak negatif bioteknologi yang pertama contohnya ialah terjadinya reaksi alergi. Dampak ini timbul akhir penyisipan gen abnormal pada mahluk hidup yang menjadi makanan manusia. Oleh alasannya ialah itu, gen abnormal yang disisipkan melalui rekayasa genetik perlu diuji dan diteliti dalam jangka waktu yang usang untuk memastikan keamanannya bagi manusia. Contoh kasus alergi contohnya terjadi pada konsumsi obat antibiotik pada ibu hamil yang bisa mengakibatkan bayi dalam kandungannya mengalami gangguan pertumbuhan.

2. Keracunan

Gen abnormal yang mengkontaminasi produk makanan ibarat kuman Burkholderia cocovenenans pada pembuatan tempe bongkrek juga merupakan pola pengaruh negatif bioteknologi yang perlu diwaspadai. Efek dari racun biologis yang dihasilkan kuman ini bisa menciptakan terganggunya sistem pernafasan dan bahkan mengakibatkan tamat hidup bagi orang yang mengkonsumsinya.

3. Kepunahan Plasma Nutfah

Keanekaragaman plasma nutfah secara berangsur-angsur mulai menurun akhir adanya teknologi rekayasa genetik dalam memproduksi aneka macam varian hibrida tanaman. Varian lokal ditinggalkan alasannya ialah petani lebih menentukan membudidayakan tumbuhan dengan penampilan fisik dan fisiologis yang lebih baik. Ini merupakan pengaruh negatif bioteknologi yang juga perlu diwaspadai. Pemberdayaan melalui konservasi plasma nutfah yang mulai punah akhir hadirnya gen-gen unggul tumbuhan gres merupakan salah satu tindakan aktual yang sanggup dilakukan.

4. Kerusakan Ekosistem

Kondisi keseimbangan ekosistem juga mulai terganggu dengan bioteknologi konvensional dan modern yang mulai diterapkan remaja ini. Contoh yang sudah terjadi contohnya tumbuhan kapas BT yang merupakan hasil rekayasa genetik telah bisa membunuh hama ulat yang memakannya. Bukan hanya itu, racun dalam tumbuhan unggul ini juga mengakibatkan matinya banyak larva kupu-kupu dan serangga-serangga lainnya yang tidak bertindak sebagai hama tanaman.

5. Dampak Negatif Lainnya

Selain mengakibatkan 4 pengaruh negatif di atas, bioteknologi juga telah mengakibatkan beberapa pengaruh lain yang antara lain:
  1. Terjadinya pencemaran biologis yang berupa penyebaran tak terkendali dari organisme transgenik.
  2. Kerusakan tatanan sosial di masyarakat contohnya ketika kloning pada insan tak terkendali lagi.
  3. Munculnya penyakit-penyakit gres maupun kerentanan terhadap penyakit tertentu akhir pemanfaatan produk-produk transgenik.

Nah, demikianlah beberapa pengaruh negatif bioteknologi yang perlu kita waspadai. Setelah mengetahui dampak-dampak negatif ini, kita harusnya semakin berhati-hati, baik dalam menerapkan aneka macam teknologi tersebut, maupun ketika memakai produk-produk yang dihasilkannya. Semoga bermanfaat.
Sumber http://www.ebiologi.net