Thursday, July 19, 2018

√ Apa Penyebab Kotoran Indera Pendengaran Dan Dampaknya

Kotoran indera pendengaran (serumen), melayani fungsi penting dalam tubuh. Ini membantu menghilangkan sel-sel kulit mati, kotoran, rambut, dan kotoran lainnya dari jalan masuk telinga. Kotoran indera pendengaran menurunkan risiko abuh dan mencegah jalan masuk indera pendengaran merasa tidak nyaman dan gatal. Ini juga membantu mengurangi iritasi yang disebabkan air saat memasuki jalan masuk telinga.


Namun, dimungkinkan bagi badan untuk memproduksi terlalu banyak kotoran telinga, memungkinkannya membangun dan menutup jalan masuk telinga. Penyumbatan juga sanggup terjadi jikalau seseorang membersihkan indera pendengaran memakai kapas, lantaran ini sanggup mendorong kotoran indera pendengaran lebih jauh ke dalam jalan masuk telinga. Istilah medis untuk penyumbatan kotoran indera pendengaran yaitu impaksi serumen. Orang biasanya sanggup mengobati kondisi ini di rumah memakai produk rumah tangga sederhana.


Selama kotoran indera pendengaran keluar dari jalan masuk indera pendengaran sendiri, itu tidak menjadikan masalah. Tapi kadang-kadang, itu sanggup didorong jauh di dalam jalan masuk indera pendengaran dan gagal keluar. Ini sanggup mengakibatkan kotoran indera pendengaran menumpuk di dalam jalan masuk telinga, yang dikenal sebagai impaksi kotoran telinga.


Mungkin ada beberapa alasan di balik penumpukan kotoran indera pendengaran berlebih di dalam jalan masuk telinga. Tetapi lebih umum, itu disebabkan oleh penggunaan ujung-Q atau kapas, yang mendorong lilin lebih dalam ke jalan masuk telinga. Oleh lantaran itu, penyeka kapas atau genggaman rambut dihentikan dipakai untuk menghilangkan kotoran indera pendengaran dari dalam jalan masuk telinga.


Jenis cerumen yang kering lebih cenderung terjepit di jalan masuk telinga. Ini mungkin menjadi alasan mengapa orang lanjut usia lebih rentan terhadap problem kotoran indera pendengaran lantaran kotoran indera pendengaran menjadi kering dengan bertambahnya usia. Masalah kotoran indera pendengaran juga umum di antara individu yang memakai penyumbat indera pendengaran dan alat bantu dengar.


Seseorang juga sanggup mengalami efek kotoran indera pendengaran saat indera pendengaran gagal melaksanakan fungsi regulernya atau lantaran kelainan struktural jalan masuk telinga. Beberapa orang sanggup mempunyai jalan masuk indera pendengaran yang sempit. Kadang-kadang, struktur jalan masuk indera pendengaran sanggup sedemikian rupa sehingga kotoran indera pendengaran tidak sanggup keluar secara alami.


Terlepas dari ini, kehadiran rambut yang berlebihan di jalan masuk indera pendengaran dan perkembangan pertumbuhan tulang jinak atau osteomata di cuilan luar jalan masuk indera pendengaran sanggup meningkatkan risiko pengembangan penumpukan kotoran telinga.



Sumber https://infoana.comm