Friday, August 17, 2018

√ Al Qiyadah Wal Jundiyah





Kewajiban Beramal Jama’i

Pada dasarnya setiap muslim wajib berusaha mewujudkan daulah islamiyah alamiyah atau
khilafah islamiyah (suatu Negara islam internasional). Tujuan ini tidak akan tercapai kalau tidak
mempunyai struktur yang rapi dan kuat. Dan juga tak bisa dilakukan perseorangan atau segelintir
orang saja. Maka disinilah kiprah adanya jam’ah melalui amal jama’i. Misalnya ikhwanul
musliminyang ingin mengembalikan daulah islamiyah dan menerapkan aturan Allah di muka
bumi. Jamaah ini tak hanya dibatasi di mesir saja tapi juga di seluruh dunia sebab islam itu dien
ditujukan untuk seluruh umat manusia.

Jamah harus mempunyai manhaj, pemimpin dan anggota
Suatu organisasi atau bangsa akan berhasil kalau pergerakannya dilakukan dengan manhaj tsb dan
akan terus berusaha mencapai tujuan denga taat kepada pemimpin. Suatu jamaah nggak mungkin
bergerak tanpa adanya pemimpin dalam hal mengontrol, nmenentukan tujuan dan kebijakan
sebab pemimpin dalam hal ini sanggup berfungsi selain yang disebutkan sebelumnya juga berperan
sebagai penengan dalam perselisihan yang terjadi dalam jama’ah.

Pemimpin
Pimpinan dalam suatu jamaah menyerupai kepala bagi tubuh yang berperan sebagai sumber informasi,
sebagai orang yang berfikir dan mengkaji seluruh problem yang ada dan memberikan
solusinya.Pemimpin yang mempunayi kekuatan yang priam akan sangat menentukan jama’ah
yang ada akan tetapi sebaliknya jamaah akan kesulitan dalam mencapai tujuannya kalau seorang
pemimpin kurang cakap dalam memanagement jamaahnya.Hal yang harus diperhatikan dalam
menentukan pemimpin yakni hindarilah adanya pilih kasih dalm menentukan seorang pemimpin serta
jangan menentukan pemimpin yang ambisius dan sangat berhasrat untuk mendapatkan posisi tsb
sebab pemimpin dalam hal ini bebrbeda dengan pemimpin di keduniawian.
Hasan al Bana pernah menyampaikan bahwa kedudukan pemimpi dalam ikhwanul muslimin adalah
sebagai ayah dalam menyerupai ikatan hati dan sebagia guru dalam menagajarkan ilmu yang
bermanfaat, sebagai syekh dalam mengajarkan pendidikan ruhani dan sebagai pimpinan dalam
mengendalikan policy dalam dakwah. Dengan dakwah kita sanggup memadukan semua hal tsb.

Keanggotaan
Pada dasarnya setiap muslim yakni satu angkatan bergerak dan berjuang bersama untuk islam
dalam mewujudkan daulah islamiyah dengan berpegang Kitabullah dan Sunaturrasul.pada masa
Rasulullah telah membentuk generasi muslim dg pemikiran Al Alquran pertama, dan ternyata inilah
pondasi utama yang besar lengan berkuasa yangakan menentukan tingkatan selanjutnya. Imam hasan Al bana telah
menerapkan manhaj dan uslub ini dengan mempersiapkan anggota jamaah secara tajarud
(berangsur2) yaitu dengan tahap pengenalan (ta’arif), tahap pembentukan (takwin), dan tahap
pemahaman (tanfiz). Dan juga dilengkapi dengan syarat dan ciri2nya.
Dimana ciri2nya yakni akidahnya lurus, ibadahnya benar, berakhlak mulia, berpikiran cerdas,
bijak, berbadan sehat, dan kuat, sertya berkhasiat bagi manusia, disiplin dalam segala hal, dapat
menjaga waktunya, bermujahadatun nafs, dan mempunyai asasi seorang p0juang muslim. Selain itu
juga ada ada bentuk sumpah setia, kewajiban yang harus dilaksanakan dalam menggariskan 10
rukun bai’ah.dan juga ada 10 wasiat serta latihan2nya.
Semua ini penting sebab dengan pemimpin yang superkuat sekalipun kalau jamaahnya lemah
maka program2 besar pasti akan sulit untuk dijalankan.

Amanah dan tanggung jawab pemimpin
Pada dasarnya insan diciptakan di muka bumi ini yakni sebagai pemimpin. Dan seorang
pemimpin dalam suatu jamaah mempunyai amanah yang sangat besar dan dibebani pula
tanggung jawab yang besar. Semakin banyak jamaah maka semakin besar pula tanggung jawab
yang dipikulnya apalgi akan lebig besar pula hal yang akan dipertanggungjawabkan kepada
Allah SWT terhadap apa yang telah dipimpinnya.

Beban amanah dan tanggung jawab seorang pemimpin ini akan menjadi semkain berat akan
tergantung dari hal-hal sbb:
1. besar tidaknya tujuan dari suatu jamaah dimana jamaah ini mempunyai tujuan yaitu
mewujudkan daulah islamiyah.
2. Tergantung luasnya tempat yang dipimpinnya.
3. Tergantung banyaknya jumlah anggota yang ada pada jamaah tersebut diman semakin
banyak jamaah akan semakin berat amanh dan tanggung jawabnya.
4. Karena pemimpinlah yang memperlihatkan kode dan program2 terhadapa jalan dakwah ke
depan.serat juga pemimpinlah yang mengatut dan mengalokasikan waktu, tenaga ,
pikiran dan harta untuk pergerakan dakwah kedepan.
5. Tergantung dari produktivitas yang dilakukan oleh jamaah tersebut.
6. Amanah akan semakin berat kalau problem yang ada di dunia ini semakin kompleks, saling
berkait dan harus segera ditangani.
7. Amanah juga akan semakin berat kalau seluruh umat muslim menaruh cita-cita meletakkan
cita2 umat kepadanya.
8. Amanah juga akan semakin berat kalau semakin panjangnya jalan dakwah yang harus
dilalui serta banyaknya rintangan, onak duri dan kendala yang harus dilalui.
9. Amanah juga akan semakin berat kalau huruf tahap dakwah yang sedang dilaluinya serta
ditambah banyaknya ancaman yang harus dihadapi silih berganti.
Maka dari itu semakin kita tahu besarnya amanah seorang pemimpin maka sebaiknya para
anggota dan pemimpin sanggup menyadari semua itu dan sanggup menyiapkan diri secara matang
pada sat ia akan menerimanya.

Hal yang membantu terlaksananya kiprah pemimpin
1. Ikhlas sebab Allah semata serta selalau jujur dan benar kepadaNya. Karena jujur dan
nrimo merupakan kunci dari pertolongan dan taufik dari Allah SWT.
2. Peka terhadap penjagaan dan pengawasan dari Allah SWT yang terus menerus terhadap
seluruh waktu dan amal usahanya.
3. Memohon pertolongan dan pinjaman Allah dalam segala kegiatan dan aktivitasnya.
4. Pemimpin harus mempunyai tanggung jawab yang besar yang sanggup mendorongnya untuk
selalu menjaga diri dan dalam memegang amanahnya.
5. Pemimpin harus mempunyai perhatian khusus terhadap pendidikan atau tarbiyah,
menyiapkan kader dan calon pengganti.
6. Terjadinya rasa kasih sayang dan ukhuwah islamiyah yang mantap diantara jamaah,
khususnya anggota dan pemipin.
7. Pimpinan harus benar2 merencanakan acara yang tepat, menentukan tujuan, tahapan,
cara, sarana dan persiapan2 sesuai dengan kemampuan.
8. Para pimpinan tingkat cabang atau tempat dan setiap anggota jamaah harus mampu
mencicipi bagaimana beratnya amanah dan tanggung awab pimpinan sentra dalam
menjalankan kewajibannya.
9. Pemimpin harus mempunyai cita2 dan tekad juang.

3 faktor keberhasilan Hasan al Bana
· Dakwah ini merupakan kekuatan dakwah Allah yang paling tinggi dan mulia
· Tujuannya murni dan terbebas dari tujuan kotor dan kepentingan pribadi
· Ketergantungan dakwah ini hanyalah pada pertolongan Allah

Pesan Hasan Al Bana:
Pada pada dasarnya jamah ikhwan akan kalah bukan sebab sedikitnya jumlah kalian, banyaknya jumlah
musuh, kurang lengkap dan canggihnya peralatan kalian bahkan kalau seluruh isi bumi berkumpul
dan menentang kalian, kalian tidak akan kalah kecuali ttg apa yang telah ditentukan oleh Allah
untuk kalian. Tetapi kalian akan hancur kalau hati2 kalian rusak.
Akhlak dan sifat2 yang harus dimiliki oleh pemimpin
· Senantiasa mengharapkan darul abadi dengan nrimo sebab Allah smata
· Mempunyai daya ingat yang kuat, bijak, cerdas, dan berpengalaman luas serta mamapu
menganalisis permasalahan yang ada
· Berperangai santun, penyayang
· Bersifat lemah lembut
· Berani dan sportif, tidak pengecut dan membabi buta shg membahayakan jamaah
· ShidiQ, benar dalam berkata, sikap, dan perbuatan
· Tawadhu, merendahkan diri dan tidak membanggakan diri kepada manusia( Asy Syuara
215), tawadhu juga bisa berarti tunduk dan mematuhi Haq
· Memaafkan, menahan amarah, dan bersikap ihsan.
· Menepati komitmen dan sumpah setia
· Sabar, sebab jalan dakwah sangat panjang dan tidak ringan maka dari itu kesabaran akan
sangat membantu dalam pergerakan dakwah ini
· Iffah dan Kiram, sifat yang melambangkan kesucian jiwa dan tidak gampang tunduk
terhadap hawa nafsu yang cenderung mengotori jiwa
· Wara dan Zuhud, dua sifat yang sanggup menjauhkan dari peroalku syubhat dan
meninggalkan hal hal yang tidak mengandung dosa sebab takut terjebak ke dalam dosa
· Adil dan jujur, termasuk kepada diri sendiri serta pemimpin mau mengaku kesalahannya
sendiri.
· Tidak mengungkit2 dan menyombongkan diri
· Memelihara hal2 yang dimuliakan oleh Allah SWT. Pemimpin dalam suatu jamaah harus
bisa mengawasi dan penjaga yang selalu awas.
· Berlapang dada dan tidak melayani pengumpat dan pengadu domba.tekad bulat, tawakal,
dan yakin.
· Sederhana dalam segala hal, sebab dengan bersifat sederhana sanggup menghindarkan
ancaman dan penyelewengan materi sanggup memupuk kesatuan shaff
· Bertahan dalam kebenaran dengan teguh dan pantang mundur
· Menjauhi perilaku pesimis dan over estimate, sebab sifat pesimis sanggup melemahkan
jamaah dan juag Allah tidak akan meminta hasil yang didadapat akan tetapai proses.
Begitu pula sifat over estimate sangat tidak pantas dimilki oleh mukmin sebab akan
menjadikan keputus asaan yang besar kalau ternyata mengalami kegagagalan.

Tabiat gerakan dan medannya
Sehubungan dengan watak dan gerakannya, seorang pemimpin jamaah harus memperhatikan
hal2 sbb:
1. Harus beriltizam dengan tujuan berdirinya jamaah ayitu tegaknay Dien Allah di muka
bumi dengan daulah Islamiyah.
2. Memelihara keuniversalan tujuan dan medan gerakandengan seluruh konsekuensinya
tanpa melupakan salah satu aspeknya.
3. Perlu menjaga watak tahapan dakwah Islamiyah dengan segala tuntutannya.

original by : 
ferry pratama ( ferry.pratama@gmail.com)




Sumber http://frequencia89.blogspot.com