Monday, August 6, 2018

√ Apa Yang Menghipnotis Kerja Neurotransmiter?

Mungkin aplikasi mudah terbesar untuk inovasi dan pemahaman terang perihal bagaimana fungsi neurotransmiter ialah pengembangan obat-obatan yang berdampak pada transmisi kimia. Obat-obatan ini bisa mengubah imbas neurotransmitter, yang sanggup meringankan tanda-tanda beberapa penyakit.


Agonis dan antagonis: Beberapa obat dikenal sebagai agonis dan berfungsi dengan meningkatkan imbas neurotransmiter tertentu. Obat lain dan disebut sebagai antagonis dan bertindak untuk memblokir imbas neurotransmisi.


Efek eksklusif dan tidak langsung: Obat-obatan yang bekerja neuro ini sanggup lebih lanjut dipecah menurut apakah mereka mempunyai imbas eksklusif atau tidak langsung. Mereka yang mempunyai imbas eksklusif bekerja dengan memalsukan neurotransmiter sebab mereka sangat menyerupai dalam struktur kimia. Mereka yang mempunyai dampak tidak eksklusif bekerja dengan bekerja pada reseptor sinaptik.


Obat-obatan yang sanggup memengaruhi transmisi neurot termasuk obat-obatan yang dipakai untuk mengobati penyakit termasuk depresi dan kecemasan, menyerupai SSRI, antidepresan trisiklik, dan benzodiazepin.


Obat-obatan terlarang menyerupai heroin, kokain, dan ganja juga mempunyai imbas pada neurotransmisi. Heroin bertindak sebagai agonis kerja langsung, memalsukan opioid alami otak cukup untuk merangsang reseptor terkait mereka. Kokain ialah pola obat yang bekerja tidak eksklusif yang mempengaruhi transmisi dopamin.

Mengidentifikasi Neurotransmitter


Identifikasi kasatmata dari neurotransmitter sebetulnya bisa sangat sulit. Sementara para ilmuwan sanggup mengamati vesikel yang mengandung neurotransmitter, mencari tahu materi kimia apa yang disimpan dalam vesikel tidak begitu sederhana.


Karena itu, andal saraf telah membuatkan sejumlah fatwa untuk memilih apakah materi kimia harus didefinisikan sebagai neurotransmitter:



  • Bahan kimia harus diproduksi di dalam neuron.

  • Enzim prekursor yang diharapkan harus ada di neuron.

  • Harus ada cukup materi kimia untuk benar-benar mempunyai imbas pada neuron postsinaptik.

  • Bahan kimia harus dilepaskan oleh neuron presinaptik, dan neuron postsinaptik harus mengandung reseptor yang akan diikat oleh materi kimia tersebut.

  • Harus ada prosedur reuptake atau enzim yang menghentikan agresi kimiawi.



Sumber https://infoana.comm