Tuesday, August 28, 2018

Flying-V, Pesawat Kala Depan Berbentuk Karakter V Yang Lebih Efisien

Selama ini kita hanya melihat pesawat dengan penerbangan komersial dengan bentuk burung besi berwarna putih dengan dua sayap melintang di sisi kiri dan kanannya. Tapi guys, baru-baru ini, melalui sebuah kemitraan yang gres saja terjalin antara Universitas Teknologi Delft dan KLM Royal Dutch Airlines diumumkan akan ada pesawat dengan bentuk lain yang siap dikembangkan menjadi pesawat komersial.


Dikutip dari Big Think, Universitas Teknologi Delft (TU Delft) telah mengumumkan bahwa mereka bermitra dengan KLM Dutch Royal Airlines pada desain pesawat jenis gres yang dijuluki “Flying-V.” Pesawat ini bergotong-royong merupakan gagasan dari seorang mahasiswa Berlin Technical University yang berjulukan Justus Benad.

Gagasan Flying-V ini bergotong-royong ia kembangkan dikala mengerjakan tesisnya. Lalu gagasan tersebut dikembangkan Delft Technical University di Belanda, uang kemudian bekerja sama dengan KLM.


Pesawat tersebut dinamai dengan nama Flying-V, lantaran berbentuk abjad V. Pesawat ini hanya terdiri dari 2 sayap tanpa adanya tubuh pesawat. Dari kabin penumpang, ruang kargo dan tangki materi bakar semuanya berada dikedua sayap Flying-V ini sehingga menghemat ruang dalam pesawat. Lebar sayap pesawat Flying-V juga akan sama dengan Airbus 350, meskipun panjangnya sekitar 20 meter lebih pendek. Sehingga memungkinkan bandara yang ada untuk mendapatkan kedatangan pesawat tanpa perlu mengubah gate, landas pacu, maupun hangar.


Selama ini kita hanya melihat pesawat dengan penerbangan komersial dengan bentuk burung be Flying-V, Pesawat Masa Depan Berbentuk Huruf V Yang Lebih Efisien


photo via : www.tudelft.nl


Meskipun akan lebih pendek, namun Flying-V akan bisa mengakomodasi jumlah penumpang yang sama yaitu sekitar 314 penumpang dan mempunyai kapasitas materi bakar minyak sekitar 160m 3. Dengan jumlah materi bakar ibarat itu, pesawat ini akan bisa terbang lebih jauh. Sebab ukuran keseluruhan pesawat yang lebih kecil akan mengurangi resistensi aerodinamis. Intinya Flying-V dinilai sebagai armada pesawat ekonomis materi bakar jikalau dibandingkan dengan pesawat pada umumnya, namun dengan kapasitas penumpang yang hampir sama.


Sebab pesawat ini diklaim memakai materi bakar 20 persen lebih sedikit dari pada Airbus A350-900 dan bisa menampung 314 penumpang. Sementara Airbus A350 mempunyai kapasitas muatan sebanyak 300-350 penumpang.


Dikutip dari Kumparan, Pemimpin proyek TU Delft, Roelof Vos menyampaikan bahwa penemuan ini sangat dibutuhkan, terutama untuk mencapai efisiensi yang lebih besar sementara para peneliti menyebarkan teknologi untuk pesawat listrik skala besar. Sebab, pesawat dengan materi bakar yang lebih sedikit tentunya juga akan menghasilkan polusi yang lebih sedikit pula.




class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">



Para peneliti berharap mereka bisa menerbangkan Flying-V dalam September tahun ini. Sementara tiruan dari desain kabin gres akan dibuka untuk umum di Bandara Schipol Amsterdam pada Oktober 2019 sebagai perayaan ulang tahun KLM yang ke-100.




class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">



Selama ini kita hanya melihat pesawat dengan penerbangan komersial dengan bentuk burung be Flying-V, Pesawat Masa Depan Berbentuk Huruf V Yang Lebih Efisien


photo via : futurism.com


Sementara untuk penggunaan komersial bagi traveler, Flying-V dibutuhkan sanggup dioperasikan pada tahun 2040 dan 2050 mendatang. Vos juga mengungkapkan bahwa desain Flying-V masih membutuhkan pengujian ketat. Pasalnya dengan bentuknya yang V semua penumpang akan ditempatkan di kedua sayapnya.


Hal ini akan menciptakan para penumpang semakin mencicipi pergerakannya dibanding dikala penumpang ditempatkan di tubuh pesawat yang ada ditengah. Contohnya ibarat dikala kau menaiki wahana kora-kora. Kamu yang berada paling depan dan belakang pastinya lebih mencicipi ayunan yang ekstrim daripada mereka yang duduk di tengah. Begitupula jikalau kau menaiki Flying-V ini.


Saat Flying-V berbelok tentunya salah satu sayap akan condong kebawah dan sayap lainnya akan condong ke atas. Dan hal itu akan sangat dirasakan oleh penumpang lantaran penumpang berada di sayap tersebut. Maka dari itu, pesawat Flying-V masih dalam tahap pengembangan dan harus diuji ketat sebelum dioperasikan untuk umum.


Wah bagaimana berdasarkan kalian guys? Tertarik untuk menjadi penumpang pesawat ini?






Sumber http://blogunik.com