Protein sebetulnya mempunyai 4 level struktur! Protein dibuat dari rangkaian asam amino, dan rantai ini (juga dikenal sebagai polipeptida) membentuk struktur utamanya. Tergantung pada asam amino ini dan interaksi melalui ikatan hidrogen di antara mereka, dua jenis struktur sekunder sanggup dibentuk, yaitu alfa-heliks dan beta-sheets. Struktur ini kemudian dilipat menjadi struktur tiga dimensi.
Lipat ini didorong oleh interaksi hidrofobik. Struktur dijaga tetap utuh melalui jembatan garam (kombinasi ikatan hidrogen dan ikatan ionik) dan ikatan disulfida. Akhirnya, banyak sub unit berkumpul dan membentuk struktur kuaterner. Struktur ini bertindak sebagai satu unit dan melaksanakan banyak sekali fungsi.
Ini berarti bahwa urutan asam amino memilih struktur protein fungsional. Berikutnya yaitu hubungan antara struktur dan fungsi! Protein tidak mengikat secara acak sasaran mereka. Mereka mempunyai situs aktif spesifik yang dipakai untuk mengikat dan melanjutkan pekerjaannya.
Jadi, pada akhirnya, kalau strukturnya berubah, itu akan mengubah bentuk situs yang aktif. Ini akan menghentikan protein untuk sanggup melaksanakan tugasnya! Juga, dalam kasus tertentu, perubahan struktur akan mengubah fungsi dan menyebabkan masalah, alasannya mungkin mengikat sasaran yang tidak dimaksudkan untuk protein tertentu!
Sumber https://infoana.comm