Pelarut polar mempunyai konstanta dielektrik yang tinggi dan mempunyai satu atau lebih atom elektronegatif menyerupai N, H atau O. Alkohol, keton, asam karboksilat, dan amida yakni teladan umum dari gugus fungsional yang ada dalam pelarut polar. Pelarut polar terbuat dari molekul polar dan hanya sanggup melarutkan senyawa polar.
Pelarut Polar dibagi lagi sebagai pelarut protik polar dan pelarut aprotik polar. Air dan metanol yakni molekul protik polar alasannya mereka bisa membentuk ikatan hidrogen dengan zat terlarut. Di sisi lain, aseton dikatakan sebagai pelarut aprotik polar alasannya mereka tidak bisa membentuk ikatan hidrogen dengan zat terlarut, tetapi membuat interaksi dipol-dipol dengan zat terlarut ionik.
Pelarut non-polar mengandung ikatan dengan atom elektronegatif yang sama menyerupai C dan H. Ini terdiri dari molekul non-polar dan sanggup melarutkan senyawa atau zat terlarut non-polar. Contoh pelarut non polar yaitu: Cl2, PCl5, H2, N2.
Sumber https://infoana.comm