Guys, pernah gak sih terlintas dipikiran kalian kenapa warna pink atau merah muda menjadi warna yang identik dengan para cewek? Warna pink yang menarik dan indah selalu dikaitkan dengan sosok perempuan yang girly dan feminim. Meski tak jarang laki-laki menggunakan pakaian berwarna pink, tapi kebanyakan dari mereka justru menerima hinaan. Pasalnya perjaka yang menggunakan sesuatu yang pink niscaya diklaim sebagai laki-laki yang kemayu. Makara sanggup dibilang jikalau yang pantas menggunakan pink itu hanya wanita.
Dibalik itu semua, warna yang kerap kali diidentikkan dengan perempuan ini ternyata mempunyai sejarah yang sangat panjang dan berliku guys. Dikutip dari Tribunnews.com, pada awalnya warna pink merupakan warna maskulin yang sering diperuntukan untuk anak laki-laki. Alasannya adalah, warna pink yaitu warna yang lebih berpengaruh sehingga lebih cocok untuk anak laki-laki. Kesan berpengaruh ini dianggap muncul dari warna dasar merah. Merah memperlihatkan keberanian. Sedangkan warna biru yang lebih lembut cocok untuk anak perempuan sebab dianggap mempunyai kesan lembut.
Warna pink awalnya di identikkan untuk Laki-laki
photo via : www.cbc.ca
Edisi Juni 1918 majalah profesional Earnshaw’s Infant Department juga menyarankan semoga anak perempuan menggunakan warna biru yang dianggap lebih halus, sedangkan anak laki-laki sebaiknya menggunakan warna merah muda sebab terkesan lebih kuat. Pada tahun 1927, majalah Time mencetak grafik yang memperlihatkan warna yang sesuai untuk anak perempuan dan anak laki-laki berdasarkan toko-toko pakaian anak terbesar di Amerika. Toko-toko tersebut pun menganjurkan untuk memakaikan pakaian pink untuk anak laki-laki dan biru untuk anak perempuan, menyerupai dilansir dari Liputan6.com.
Para perempuan mulai tertarik dengan warna pink sesudah perang dunia ke-II
photo via : mimiberlin.com
Lalu kapan warna pink mulai diidentikkan dengan wanita? Dikutip dari Kompas.com, sesudah perang dunia ke-II, simbol untuk lai-laki dan perempuan ini berubah. Yakni ketika Dwight Eisenhower dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, sang ibu negara ketika itu, Mamie Eisenhower tampil dengan gaun pesta bertatahkan rhinestone dan berwarna merah muda.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Momen ini menjadi sangat penting sebab semasa perang banyak perempuan hanya menggunakan busana yang simpel dan praktis. Mamie yang merupakan penggemar warna merah muda juga sering tampil di banyak sekali program kenegaraan dalam balutan warna tersebut. Surat kabar yang beredar juga mulai menyebutnya sebagai “Mamie Pink”.
Posisinya sebagai ibu negara, tentu saja apa yang ia lakukan dan ia pilih niscaya jadi sorotan publik. Termasuk hobinya menggunakan warna pink ini. Sedikit demi sedikit, merah gampang pun menjadi warna yang dikenakan oleh perempuan elegan.
Pink mulai identik dengan perempuan sesudah munculnya film Funny Face
photo via : thesouloftheplot.wordpress.com/
Meskipun warna pink mulai dipakai banyak wanita, namun, belum mejadi simbol perempuan secara umum sampai risikonya film Funny Face yang dibintangi Audrey Hepburn dirilis ke pasaran pada tahun 1957. Dalam film yang sangat popular tersebut, seorang editor majalah yang terinspirasi oleh editor Vogue, Diana Vreeland, menyanyikan lagu berjudul Think Pink. Salah satu liriknya mengatakan, “buang hitam dan bakar biru”, dua warna yang paling sering dikenakan perempuan pada masa itu. Sejak itulah, wanita, fiksi maupun nyata, mulai terlihat mengenakan warna merah muda dan warna tersebut menjadi identik dengan gender wanita.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Warna pink juga mulai dikaitkan dengan perempuan sesudah muncul dua lukisan berjulukan The Blue Boy dan Pinkie
Selain itu, ada juga sumber yang menyebutkan jikalau warna pink mulai identik dengan perempuan sesudah munculnya dua lukisan pada masa 18 yang dinamakan dengan “The Blue Boy” dan “Pinkie” yang dilukis Milioner Amerika Henry Huntington. Seberti namanya, lukisan The Blue Boy memperlihatkan seorang anak lelaki ningrat yang terlihat gagah dengan pakaian ningrat berwarna biru. Sedangkan lukisan Pinkie memperlihatkan seorang gadis berbalut dress berwarna soft pink lengkap dengan aksesoris kepala berwarna senada. Sejak ketika itu, pink identik dengan perempuan dan biru identik dengan laki-laki.
Penelitian tahun 2011
photo via : sheknows.com
Dikutip dari Idntimes.com, ada sebuah studi yang meneliti kelanjutan pemilahan warna berdasarkan gender tersebut. Studi itu memperlihatkan bahwa bayi di bawah usia 2 tahun tak terpengaruh warna biru atau pink ketika disodori mainan. Namun demikian, ketika usianya sudah melebihi 2 tahun, balita mulai menentukan warna berdasarkan gendernya. Perempuan cenderung menentukan warna pink, sedangkan laki-laki cenderung menentukan biru. Hal ini bukan terjadi karena naluri, melainkan kebiasaan yang diterapkan ibunya ketika si anak masih bayi.
Saat ini, warna pink telah mendarah daging dengan hal-hal yang berbau perempuan dan femininitas bahkan telah menjadi simbol pemersatu untuk memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan. Warna pink juga sering dipakai dalam banyak sekali pergerakan perempuan di seluruh dunia. Makara gak heran jikalau warna pink dimaknai sebagai warna yang lembut namun mempunyai kekuatan layaknya menyerupai perempuan. Lembut dan ringkih diluar namun berpengaruh didalam.
Kenapa sanggup warna pink begitu menempel dengan gender wanita?
photo via : wholesale7.net
Setelah mengetahui kapan kiranya warna pink itu identik dengan wanita, saatnya kita mengetahui lebih lanjut kenapa sanggup warna pink itu sangat menempel dengan gender wanita? Apa kiranya yang menciptakan warna pink ini identik dengan wanita? Karena menyerupai yang kita tahu, kebanyakan laki-laki sangat membenci warna pink.
Menurut banyak sekali sumber, menyebutkan jikalau pink dalam bahasa Belanda itu berarti roze. Kalau bahasa prancis, biasanya dibilang la rose yang punya arti bunga mawar. Kalau di negara kincir angin, warna pink identik sama kesan romantisme, rasa rileks, dan sifat feminin yang menggambarkan aksara seorang perempuan pada umumnya. Bukan cuma di Belanda, kesan menyerupai itu hampir dirasakan juga di negara-negara lainnya. Maka warna merah muda melambangkan perempuan dengan simbol kelembutan dan romantisme.
Kesan Menenangkan, Hangat dan Lembut.
Selain itu, dikutip dari Kaskus.com, secara psikologis, warna pink mempunyai arti yang menenangkan, menawarkan perasaan hangat dan kesan lembut, serta sanggup mengurangi perasaan murka dan agresif. Makara perempuan yang menentukan warna pink sanggup memperlihatkan secara tidak sadar bahwa dirinya sosok yang lembut, kalem, dan sabar.
Namun apapun maknanya, stigma bahwa warna pink yaitu warna perempuan sebetulnya kurang baik juga. Hal ini menciptakan para laki-laki yang menggunakan baju pink sebab tuntutan fashion, di-bully dengan kalimat yang menyinggung hati. Dilihat dari sejarah juga sesungguhnya tidak ada warna yang benar-benar terkait dengan jenis kelamin anak dan insan pada umumnya. Apalagi sebetulnya warna ini awalnya lebih identik dengan cowok. Nah bagaimana berdasarkan kalian guys?
Sumber http://blogunik.com