Seleksi buatan dipakai untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan populasi global atau untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan individu. Namun, manfaat atau kerugian dari faktor lain yang berkaitan dengan hasil seleksi buatan sering dilupakan.
Ekosistem pertanian yang menampilkan tanaman tahan hama dan jamur, pada prinsipnya, akan memakai lebih sedikit pestisida. Pengenalan ikan yang dimodifikasi secara genetika yang kecil kemungkinannya menyerap logam-logam berat ke dalam daging mereka ke lautan sanggup meneruskan gen-gen ini ke populasi liar dan meningkatkan laju reproduksi keseluruhan spesies.
Pohon-pohon yang dipilih secara artifisial sanggup menghuni kembali hutan dengan laju yang jauh lebih cepat. Dan kemungkinan untuk menghilangkan Dengue dan malaria melalui seleksi buatan nyamuk steril menjadi kurang fiktif. Seleksi buatan dalam ekosistem mikroba bahkan mungkin menghasilkan mikroorganisme yang berhasil mencerna mikroplastik yang mengotori lautan. Oleh alasannya yakni itu terang bahwa seleksi buatan mempunyai daerah yang penting sekarang, dan di masa depan.
Namun, seleksi buatan juga sanggup dipakai untuk imbas merusak. Seringkali, itu yakni kualitas hidup dari spesies yang dipilih secara artifisial yang terpengaruh, menyerupai nanah pernapasan dan hipoksia pada anjing berhidung pendek, dan pingsan pada kambing. Seleksi buatan juga sangat mengurangi jumlah variasi dalam gen pool – bidang gandum modern mengandung hanya itu, bukan adonan besar rumput liar dan bunga padang rumput yang dikenal sebagai ladang gandum kurun pertengahan. Ini berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati suatu ekosistem. Perkawinan sedarah sanggup memperpendek rentang hidup atau menyebabkan keturunan menyebarkan duduk kasus kesehatan serius yang seringkali tidak ditemukan hingga terlambat.
Masalah utama dengan akhlak seleksi buatan yakni sama dengan duduk kasus akhlak – siapa yang tetapkan mana yang benar dan mana yang tidak? Seberapa pentingkah jenis kucing tiba dalam tiga warna atau empat? Apakah penting jika, dengan menghilangkan satu hama melalui seleksi buatan, kita memperlihatkan kondisi yang sempurna untuk radiasi adaptif oportunistik dari hama lain? Apakah penciptaan satu tanaman global bijaksana, bahkan kalau tanaman ini mengakhiri kelaparan dalam skala global? Apa yang akan terjadi kalau hama menghancurkan tanaman itu? Dan bagaimana para ilmuwan sanggup yakin bahwa adaptasi satu alel tidak akan menghasilkan mutasi berbahaya lebih lanjut ke depan? Seleksi buatan jauh dari konsep baru, tetapi kemajuan terbaru dalam bioteknologi berarti metode pengendalian spesies ini suatu hari akan mempunyai kekuatan untuk tidak hanya mengubah setiap organisme tetapi juga untuk mensugesti spesiasi itu sendiri.
Sumber https://infoana.comm