Wednesday, October 10, 2018

√ Mengapa Enzim Tidak Sanggup Bekerja Optimal Pada Suhu Yang Terlalu Tinggi Dan Terlalu Rendah

Aktivitas enzim sanggup dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, menyerupai suhu, pH, dan konsentrasi. Enzim bekerja paling baik dalam kisaran suhu dan pH tertentu, dan kondisi tidak optimal sanggup menjadikan enzim kehilangan kemampuannya untuk mengikat substrat.


Suhu yang tinggi biasanya mempercepat suatu reaksi, dan suhu yang terlalu rendah biasanya memperlambat reaksi. Namun, suhu yang sangat tinggi sanggup menjadikan enzim kehilangan bentuknya (denaturasi) dan berhenti bekerja dan acara enzim berkurang pada suhu yang terlalu rendah


Suhu memainkan tugas penting dalam biologi sebagai cara untuk mengatur reaksi. Aktivitas enzim meningkat saat suhu meningkat, dan pada gilirannya meningkatkan laju reaksi. Ini juga berarti acara enzim berkurang pada suhu yang terlalu rendah. Semua enzim mempunyai kisaran suhu saat mereka aktif, tetapi ada suhu tertentu di mana mereka bekerja secara optimal.


Suhu optimal


Setiap enzim mempunyai suhu di mana dia bekerja secara optimal, yang pada insan sekitar 98,6 derajat Fahrenheit, 37 derajat Celsius – suhu normal badan manusia. Namun, beberapa enzim bekerja sangat baik pada suhu yang lebih rendah menyerupai 39 derajat Fahrenheit, 4 derajat Celcius, dan beberapa bekerja sangat baik pada suhu yang lebih tinggi.


Sebagai contoh, binatang dari Arktik mempunyai enzim yang diubahsuaikan untuk mempunyai suhu optimal yang lebih rendah sementara binatang di iklim gurun mempunyai enzim yang disesuaikan dengan suhu yang lebih tinggi. Sementara suhu yang lebih tinggi meningkatkan acara enzim dan laju reaksi, enzim masih berupa protein, dan menyerupai semua protein lainnya, suhu di atas 104 derajat Fahrenheit, 40 derajat Celcius, akan mulai memecahnya. Jadi, dua ujung kisaran acara untuk enzim ditentukan oleh suhu apa yang memulai acara dan suhu apa yang mulai memecah protein.



Sumber https://infoana.comm