Wednesday, December 26, 2018

√ Pengertian Polimerisasi

Polimerisasi ialah reaksi kimia di mana dua atau lebih molekul bergabung membentuk molekul yang lebih besar yang mengandung unit struktural berulang. Ada banyak bentuk polimerisasi dan sistem yang berbeda ada untuk mengkategorikannya.


Dalam senyawa kimia, polimerisasi sanggup terjadi melalui banyak sekali prosedur reaksi yang bervariasi dalam kompleksitas alasannya gugus fungsional hadir dalam reaktan dan dampak sterik yang melekat. Dalam polimerisasi yang lebih mudah, alkena membentuk polimer melalui reaksi radikal yang relatif sederhana; sebaliknya, reaksi yang melibatkan substitusi pada gugus karbonil memerlukan sintesis yang lebih kompleks alasannya cara reaktan terpolimerisasi. Alkana juga sanggup dipolimerisasi, tetapi hanya dengan proteksi asam kuat.


Karena alkena sanggup mempolimerisasi dalam reaksi radikal yang agak langsung, mereka membentuk senyawa yang mempunyai kegunaan ibarat polietilen dan polivinil klorida (PVC), yang diproduksi dalam tonase tinggi setiap tahun alasannya kegunaannya dalam proses pembuatan produk komersial, ibarat seolah-olah pipa, isolasi dan pengemasan. Secara umum, polimer ibarat PVC disebut sebagai “homopolimer,” alasannya terdiri dari rantai panjang berulang atau struktur unit monomer yang sama, sedangkan polimer yang terdiri dari lebih dari satu unit monomer disebut sebagai kopolimer (atau ko-polimer) ).


Unit monomer lain, ibarat formaldehida hidrat atau aldehida sederhana, bisa mempolimerisasi diri pada suhu yang cukup rendah (sekitar −80 ° C) untuk membentuk trimers; molekul yang terdiri dari 3 unit monomer, yang sanggup bersepeda untuk membentuk siklik cincin struktur, atau mengalami reaksi lebih lanjut untuk membentuk tetramer,  atau 4 senyawa unit monomer. Polimer kecil ibarat itu disebut sebagai oligomer. Secara umum, alasannya formaldehida ialah elektrofil yang sangat reaktif, ia memungkinkan penambahan nukleofilik dari zat antara hemiasetal, yang secara umum berumur pendek dan senyawa “tahap-menengah” yang relatif tidak stabil yang bereaksi dengan molekul lain yang ada untuk membentuk senyawa polimer yang lebih stabil.


Polimerisasi yang tidak dimoderasi secukupnya dan berproduksi dengan kecepatan tinggi bisa sangat berbahaya. Fenomena ini dikenal sebagai polimerisasi berbahaya dan sanggup menyebabkan kebakaran dan ledakan.


Polimer ialah molekul besar atau makromolekul yang terdiri dari unit tunggal berulang, monomer. Mereka mempunyai banyak sekali sifat dan itulah mengapa mereka melaksanakan banyak sekali fungsi dalam organisme hidup dan bahkan dipakai dalam produksi materi yang mempunyai kegunaan ibarat karet dan produk plastik lainnya. Terutama polimer terdiri dari dua jenis, polimer sintetik dan alami (biopolimer). Contoh polimer sintetis ialah polivinil klorida (PVC), polistiren (PS), dan nilon, sedangkan referensi biopolimer ialah asam nukleat, lipid, karbohidrat dan protein.


Biopolimer ialah polimer yang diproduksi oleh organisme hidup untuk melaksanakan banyak sekali fungsi atau mereka diambil dari asupan organisme hidup dalam makanan. Seperti yang kita tahu bahwa unit tunggal molekul yang lebih kecil, monomer membentuk polimer. Polimer yang dibentuk sanggup terdiri dari unit tunggal yang sama (monomer) atau banyak sekali jenis unit tunggal sanggup bergabung untuk membentuk rantai ibarat struktur yang disebut polimer. Polimer yang dibentuk dengan pengulangan polimer sejenis disebut ‘homo-polimer’. Proses yang dilalui monomer menjadi polimer disebut polimerisasi.



Sumber https://infoana.comm