Langkah pertama dalam sitokinesis dalam sel binatang yakni perakitan cincin kontraktil. Perbedaan antara proses pada tumbuhan dan binatang muncul dari tahap ini sendiri. Sitokinesis sel binatang dimulai segera sesudah onset pemisahan kromatid pada anafase mitosis. Cincin kontraktil yang terbuat dari filamen miosin II dan aktin non-otot berkumpul di ekuator, yaitu di tengah sel di korteks sel.
Korteks sel berdekatan dengan membran sel. Miosin II memakai energi bebas yang dilepaskan ketika ATP dihidrolisis untuk bergerak di sepanjang filamen aktin ini, sehingga membatasi membran sel untuk membentuk alur pembelahan menuju tengah. Hidrolisis yang terus-menerus mengakibatkan alur pembelahan ini masuk ke dalam, yaitu bergerak ke dalam. Proses ini terlihat dengan dukungan mikroskop cahaya. Ini berlanjut hingga struktur midbody yang terdiri dari materi berprotein padat terbentuk dan proses peresapan lalu secara fisik membelah midbodi ini menjadi dua.
Penyisihan tergantung pada filamen septin di bawah alur pembelahan, yang memperlihatkan dasar struktural untuk memastikan penyelesaian sitokinesis. Setelah ini, mikrotubulus non-kinetokor menata ulang dan menghilang ke dalam sitoskeleton gres ketika siklus sel kembali ke interfase. Posisi di mana cincin kontraktil berkumpul ditentukan oleh spindel mitosis.
Bersamaan dengan perakitan cincin kontraktil selama profase, struktur berbasis mikrotubulus yang disebut spindel sentra terbentuk ketika serat mikrotubulus non-kinetokor dibundel di antara kutub spindel. Sitokinesis harus merupakan mekanisme yang terkontrol untuk memastikan bahwa hal itu terjadi hanya sesudah pemisahan anafase selama pembelahan sel proliferatif normal. Untuk mencapai tujuan ini, banyak komponen dari mesin proses ini sangat diatur untuk memastikan bahwa mereka bisa melaksanakan fungsi tertentu hanya pada tahap tertentu dari siklus sel.
Sumber https://infoana.comm