Endoskeleton yaitu kerangka internal yang mendukung berat tubuh yang lebih besar tanpa menjadi terlalu berat bagi organisme. Sistem Endoskeleton terutama terdiri dari jaringan mineral yang mengatakan dukungan pada struktur internal hewan. Kehadiran sistem Endoskeleton sanggup ditemukan di jaringan dan organ tubuh yang lebih dalam. Pengembangan sistem Endoskeleton tergantung pada jaringan mesodermal dan dibuat oleh notokorda dan tulang rawan dalam kehidupan embrionik makhluk itu.
Tahapan osifikasi intra-membranosa dan osifikasi ekstra-membranosa bertanggung jawab untuk perkembangan selanjutnya. Setelah selesainya sistem Endoskeleton, jaringan tulang, tulang rawan dan tulang rawan sekunder akan muncul. Sistem Endoskeleton di banyak sekali makhluk hidup berbeda satu sama lain di bidang bentuk dan jenisnya, sehingga menghasilkan perbedaan dalam pengembangan dan kompleksitas sistem.
Memberikan dukungan, perlindungan, dan kemampuan untuk bergerak yaitu fungsi utama endoskeleton. Ini mempunyai ciri yang kaku untuk tujuan utama melayani sebagai tempat perlekatan untuk otot dan dengan demikian mentransmisikan kekuatan otot membantu makhluk dalam mekanisme penggerak. Chordata, Coleoidea, Porifera, dan Echinodermatas yaitu tumpuan utama organisme yang mempunyai endoskeleton.
Kelebihan dari endoskeleton termasuk sifat menahan beban yang berpengaruh dan bahkan pertumbuhan, sementara kekurangan termasuk proteksi dan pengungkitan yang lebih sedikit untuk otot. Endoskeleton umumnya ditemukan pada binatang yang lebih besar alasannya yaitu dukungan berat yang lebih baik, alasannya yaitu eksoskeleton sanggup membatasi pertumbuhan alasannya yaitu berat.
Menjadi internal dan ditutupi oleh otot dan jaringan, endoskeleton memperlihatkan sedikit proteksi bagi organisme. Ada juga kawasan yang kurang kaku untuk menarik otot, sehingga kurang maksimal.
Sumber https://infoana.comm