In vivo (bahasa Latin untuk “di dalam yang hidup”) ialah studi di mana efek dari banyak sekali entitas biologis diuji secara keseluruhan, organisme atau sel hidup, biasanya hewan, termasuk manusia, dan tumbuhan, sebagai lawan dari ekstrak jaringan atau organisme mati. In vivo berbeda dengan eksperimen yang dilakukan secara in vitro (“di dalam gelas”), yaitu, di lingkungan laboratorium memakai tabung reaksi, cawan Petri, dll.
Contoh-contoh penyelidikan in vivo meliputi: patogenesis penyakit dengan membandingkan efek dari benjol basil dengan efek racun basil yang dimurnikan; pengembangan non-antibiotik, obat antivirus, dan obat gres pada umumnya; dan mekanisme bedah baru. Konsekuensinya, pengujian binatang dan uji klinis ialah elemen utama penelitian in vivo.
Pengujian in vivo sering dilakukan secara in vitro alasannya lebih cocok untuk mengamati efek keseluruhan percobaan pada subjek yang hidup. Dalam inovasi obat, misalnya, verifikasi kemanjuran in vivo sangat penting, alasannya tes in vitro adakala sanggup menghasilkan hasil yang menyesatkan dengan molekul kandidat obat yang tidak relevan in vivo (misalnya, alasannya molekul tersebut tidak sanggup mencapai lokasi in vivo action, contohnya akhir katabolisme yang cepat di hati).
Sumber https://infoana.comm