Wednesday, February 6, 2019

√ Pengertian Penyerbukan (Polinasi)

Penyerbukan yaitu perkecambahan serbuk sari pada stigma. Penyerbukan merupakan proses pemindahan serbuk sari dari organ jantan ke organ betina dari bunga yang sama atau berbeda. Organ jantan, antera menghasilkan butiran serbuk sari yang mengandung materi genetik jantan. Antera terletak di ujung tangkai yang dikenal sebagai benang sari.


Stigma yaitu organ yang mengandung bab betina, yang mendapatkan butiran serbuk sari. Ini ada di ujung organ betina yang disebut putik. Ini akan membantu dalam mengirimkan sel sperma dari stigma ke ovarium yang mengandung sel telur atau ovula.


Penyerbukan terjadi di dalam bunga (fertilisasi sendiri), atau sanggup ditumbuhkan pada bunga yang berbeda pada tumbuhan yang sama atau berbeda. Hampir 25% dari tumbuhan ini menghasilkan dua bunga yang berbeda-bunga jepit dan bunga pistillate, pada bunga yang sama.


Contoh dari jenis ini yaitu tumbuhan jagung, yang mempunyai bunga jepit dan bunga berputik pada tumbuhan yang sama. Jenis spesies menyerupai ini disebut monoecious.

Meskipun sisa 4% spesies menghasilkan, meramalkan dan melilitkan bunga pada tumbuhan yang terpisah, sehingga ini dianggap dioecious (dua rumah). Penyerbukan sanggup terdiri dari dua jenis: Penyerbukan sendiri dan Penyerbukan silang.


Penyerbukan sendiri – Stigma (bagian betina) mendapatkan serbuk sari dari bunga tumbuhan yang sama. Ini biasa terlihat di Arabidopsis thaliana, Capsella rubella, Bulbophyllum bicoloratum. Ini juga dari dua jenis: autogami dan geitonogami.


Dalam autogami, serbuk sari dipindahkan dari bunga yang sama ke stigma, sedangkan dalam geitonogami, serbuk sari dipindahkan dari satu bunga ke bunga lain dari tumbuhan berbunga yang sama.


Penyerbukan silang – Stigma mendapatkan serbuk sari dari tumbuhan lain dari spesies yang sama. Metode ini biasa dipakai dalam meningkatkan variasi tanaman, terutama sayuran, buah-buahan dan tumbuhan berbunga.


Pemindahan serbuk sari dari antera ke stigma oleh banyak sekali distributor menyerupai serangga, kupu-kupu, ngengat, dll. Agen lainnya yaitu angin, burung, dan binatang. Proses polinasi ditemukan oleh Christian Sprengel pada era ke-18.



Sumber https://infoana.comm