Materi yakni zat yang mempunyai kelembaman dan menempati ruang fisik. Dalam kimia, materi terdiri dari banyak sekali jenis partikel, masing-masing dengan massa dan ukuran. Contoh partikel material yang paling dikenal yakni elektron, proton dan neutron. Kombinasi partikel-partikel ini membentuk atom. Ada lebih dari 100 jenis atom, masing-masing jenis merupakan unsur kimia yang unik. Kombinasi atom membentuk molekul. Atom dan / atau molekul sanggup bergabung bersama untuk membentuk suatu senyawa.
Materi sanggup ada di beberapa keadaan, juga disebut fase. Tiga keadaan paling umum dikenal sebagai padat, cair dan gas. Unsur tunggal atau senyawa materi mungkin ada di lebih dari satu dari tiga keadaan, tergantung pada suhu dan tekanan. Keadaan materi yang kurang dikenal termasuk plasma, busa dan kondensat Bose-Einstein. Keadaan ini terjadi dalam kondisi khusus.
Berbagai jenis materi sanggup bergabung untuk membentuk zat yang mungkin tidak ibarat materi orisinil apa pun. Misalnya, hidrogen (unsur gas) dan oksigen (unsur gas lainnya) bergabung membentuk air (senyawa cair pada suhu kamar). Proses kombinasi tersebut disebut reaksi kimia. Reaksi kimia melibatkan interaksi antara elektron-atom atom, tetapi tidak mempengaruhi inti atom.
Dalam beberapa situasi, materi diubah menjadi energi oleh reaksi atom, juga dikenal sebagai reaksi nuklir. Jenis reaksi ini intinya berbeda dari reaksi kimia alasannya melibatkan perubahan inti atom. Contoh paling umum dari reaksi atom yakni fusi hidrogen yang terjadi di dalam matahari. Tekanan besar di dalam matahari, dan di dalam bintang-bintang lain, memaksa atom-atom hidrogen bersama untuk membentuk atom-atom helium. Dalam proses ini, beberapa massa diubah menjadi energi sesuai dengan Rumus
E = mc 2
di mana E yakni energi dalam joule, m yakni massa dalam kilogram, dan c yakni kecepatan cahaya, yaitu sekitar 2,99792 x 10 8 meter per detik dalam ruang hampa udara.
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah mengkonfirmasi keberadaan zat yang disebut antimateri. Elektron mempunyai kembaran antipartikel yang disebut positron, dengan massa yang sama tetapi bermuatan listrik berlawanan. Demikian pula, proton mempunyai kembar antimateri yang disebut antiproton, dan neutron mempunyai kembar antimateri yang disebut antineutron.
Jika partikel materi bertemu dengan anti partikelnya, keduanya dikonversi seluruhnya menjadi energi sesuai dengan rumus di atas, di mana m yakni massa adonan partikel dan anti partikel. Sejumlah kecil antimateri telah diisolasi dalam kondisi laboratorium, tetapi belum ada yang berhasil membuat problem materi / reaksi antimateri yang terkendali, atau bahkan reaksi tak terkendali dengan ukuran signifikan.
Sifat-sifat Materi
Dan sesudah mengetahui apa itu pengertian dari materi, kali ini akan membahas perihal sifat-sifat yang terdapat pada materi, berikut daftarnya:
1. Sifat materi Fisika
Apa itu sifat fisika? Sifat fisika yakni sifat yang mempunyai ikatan antara penampilan atau keadaan fisik, misal titik leleh, daya hantar, bau, warna, indeks bias,dan wujud.
Sifat fisik yakni sifat yang sanggup diukur atau diamati tanpa mengubah sifat kimiawi zat tersebut. Beberapa pola sifat fisik adalah:
- warna (intensif)
- massa jenis (intensif)
- volume (luas)
- massa (luas)
- titik didih (intensif): suhu di mana suatu zat mendidih
- titik leleh (intensif): suhu di mana suatu zat meleleh
2. Sifat materi Kimia
Sifat kimia, salah satu sifat yang mempunyai ikatan antara materi kimia dan sanggup dialami oleh suatu materi. Hal tersebut sanggup terbakar, bereaksi, sampai berkarat.
Ingat, definisi sifat kimia yakni mengukur sifat itu harus mengarah pada perubahan struktur kimia zat. Berikut yakni beberapa pola sifat kimia:
- Panas pembakaran yakni energi yang dilepaskan dikala suatu senyawa mengalami pembakaran tepat (pembakaran) dengan oksigen. Simbol untuk panas pembakaran yakni ΔHc.
- Stabilitas kimia mengacu pada apakah suatu senyawa akan bereaksi dengan air atau udara (zat yang stabil secara kimia tidak akan bereaksi). Hidrolisis dan oksidasi yakni dua reaksi semacam itu dan keduanya merupakan perubahan kimia.
- Kemudahan terbakar mengacu pada apakah suatu senyawa akan terbakar dikala terkena api. Sekali lagi, pembakaran yakni reaksi kimia — umumnya reaksi suhu tinggi dengan adanya oksigen.
- Keadaan oksidasi yang disukai yakni keadaan oksidasi berenergi terendah yang akan dicapai oleh suatu logam untuk mencapai (jika elemen lain hadir untuk mendapatkan atau menyumbangkan elektron).
Berikut ini kami sebutkan pola sifat materi kimia:
- Reaktivitas dengan materi kimia lainnya
- Toksisitas
- Bilangan koordinasi
- Sifat gampang terbakar
- Entalpi pembentukan
- Kalor pembakaran
- Status oksidasi
- Stabilitas kimia
- Jenis ikatan kimia yang akan terbentuk
Sifat Ekstensif dan Sifat Intensif
Dalam sifat materi juga terdapat sifat ekstensif dan sifat intensif. Apa itu sifat ekstensif dan sifat intensif? Akan di kupas satu persatu untuk mengetahuinya. Yang pertama, sifat ekstensif yakni sifat yang bergantung pada jumlah volume, massa, dan entapi.
Dan yang kedua, sifat intensif yakni sifat yang tidak bergantung pada jumlah mencakup rasa, warna, wujud sampai jenis.
Penggunaan Sifat materi Kimia
Para ilmuwan memakai sifat kimia materi untuk memprediksi apakah sampel akan berpartisipasi dalam reaksi kimia. Sifat materi kimia sanggup dipakai untuk mengklasifikasikan senyawa dan menemukan aplikasi untuk mereka.
Memahami sifat materi kimia suatu materi membantu dalam pemurnian, pemisahan dari materi kimia lain atau dalam identifikasi dalam sampel yang tidak diketahui.
Sifat Kimia versus Sifat Fisik
Sementara sifat materi kimia hanya diungkapkan oleh sikap suatu zat dalam reaksi kimia, sifat fisik sanggup diamati dan diukur tanpa mengubah komposisi sampel. Sifat fisik mencakup warna, tekanan, panjang, dan konsentrasi.
Sumber https://infoana.comm