Thursday, January 5, 2017

√ Menentukan Daun Sirsak Yang Cocok Untuk Materi Baku Herbal

Beberapa tahun belakangan ini daun sirsak ramai dibicarakan orang sebagai obat alternatif untuk penyakit kanker. Selain itu ada banyak penyakit lain yang dipercaya sanggup disembuhkan dengan daun sirsak. Beberapa diantaranya yaitu darah tinggi, diabetes, wasir, dan asam urat. Terlepas dari iklan yang sedikit b0mastis, pada kenyataannya seruan industri herbal terus meningkat.


Penanganan pasca panen yang baik diharapkan supaya daun sirsak memenuhi sarat untuk dijadikan materi baku herbal. Daun tersebut harus mempunyai kandungan zat aktif yang optimal dan selama penanganan pasca panen tidak terjadi kerusakan atau penurunan kualitas. Karena khasiatnya terdapat dalam zat aktif yang terkandung didalamnya.


Berbagai penelitian medis menawarkan bahwa tumbuhan sirsak kaya akan zat-zat yang mempunyai kegunaan bagi kesehatan. Beberapa diantaranya berperan sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi. Namun bila penanganannya salah sanggup jadi zat aktif tersebut rusak dan daun akan kehilangan manfaatnya.


Anatomi tumbuhan sirsak


Sirsak (Annona muricata L.) merupakan tumbuhan tahunan yang sanggup berbuah sepanjang trend asalkan kecukupan airnya terpenuhi. Tanaman ini berasal dari tempat Amerika Tengah, dibawa ke Indonesia oleh bangsa Belanda. Tanaman ini tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang beriklim kering hingga basah.


Selama ini tumbuhan sirsak dimanfaatkan buahnya yang berwarna hijau ditumbuhi duri halus dipermukaannya, daging buahnya berwarna putih. Rasa buah sirsak yang telah matang manis menyegarkan namun sedikit asam. Daging buahnya lembek dan dipenuhi serat yang lembut. Selain dikonsumsi langsung, buah sirsak banyak dijadikan makanan olahan menyerupai jus atau diambil sarinya.


Baru-baru ini industri herbal memanfaatkan daun sirsak untuk keperluan pengobatan, meskipun secara tradisional telah digunakan masyarakat semenjak lama. Daun sirsak berbentuk lingkaran telur memanjang dengan ujung yang lancip. Permukaan daun bab atas sedikit mengkilap sedangkan bab bawahnya lebih gelap. Warna daun sirsak hijau muda hingga hijau pekat. Semakin renta daun, semakin pekat warnanya.


Pemanenan daun sirsak


Daun sirsak yang layak panen bentuknya mulus, tidak rusak secara fisik. Selain itu juga bebas serangan hama, menyerupai daun keriting atau bercak-bercak penyakit. Pilih daun yang telah berwarna hijau pekat untuk dipanen, tapi hindari daun yang terlalu tua.


Apabila daun terlalu renta dikhawatirkan kandungan zat aktif yang diharapkan telah menurun, begitupun dengan daun yang terlalu muda. Para praktisi pengobatan dan industri herbal biasanya menentukan daun sirsak pada lembar ke 4-6 dari pucuk. Daun yang ada pada posisi tersebut dianggap mempunyai kandungan zat aktif yang paling baik.


Cara memetik daun sebaiknya dilakukan dengan tangan. Daun dipetik dari pangkalnya, pemetikan jangan hingga melukai batang. Kemudian daun yang ada pada baris ke-6 hingga pangkal batang sebaiknya dipapas juga. Pemapasan ini mempunyai kegunaan untuk merangsang pertumbuhan buah.


Beberapa tahun belakangan ini daun sirsak ramai dibicarakan orang sebagai obat alternatif  √ Memilih daun sirsak yang cocok untuk materi baku herbal

Posisi terbaik daun untuk materi herbal. (foto: syahroni/alamtani.com)


Penanganan pasca panen


Setelah daun dipanen segera lakukan pembersihan dengan air mengalir. Bersihkan daun dari kotoran dan debu. Pada tahap ini sekaligus juga lakukan sortasi untuk memisahkan daun yang anggun dengan daun yang cacat. Kemudian tiriskan dalam keranjang hingga air luruh semuanya. Untuk mempercepat sanggup dilakukan penyekaan dengan kain lap kering.


Selanjutnya yaitu proses pelayuan, caranya tebarkan daun diatas lantai pada ruangan yang ternaungi dari hujan dan sinar matahari. Penumpukan daun jangan terlalu tinggi, kira-kira 1 cm saja. Apabila tumpukan daun terlalu tinggi akan terjadi pemanasan yang berlebih dan daun akan gosong berwarna kehitam-hitaman. Biarkan daun selama satu malam, balik tumpukan daun tersebut setiap 6 jam.


Setelah proses pelayuan, jemur daun-daun tersebut dibawah matahari. Apabila matahari bersinar terik penjemuran cukup satu hari saja. Namun bila matahari kurang terik, teruskan penjemuran pada hari berikutnya hingga kadar air yang terdapat pada daun berkisar 12%, dalam cuaca mendung biasanya berkisar 2-3 hari. Atau sanggup juga memakai mesin pengering. Hasil tamat pengolahan daun sirsak untuk materi baku herbal warnanya hijau kecoklatan. Daun yang telah kering masih mempunyai kelenturan, cirinya apabila daun tersebut diremas tidak hancur dan ketika dilepas akan kembali ke keadaan semula.


Langkah terakhir melaksanakan sortasi pada daun yang telah kering. Pilah daun-daun yang berjamur, tandanya ada bercak-bercak putih. Bersihkan daun yang mulus dari kotoran, kemudian kemas dalam karung plastik yang berpori. Daun sirsak yang telah dikemas siap untuk dikirim ke industri herbal.


Kandungan zat aktif


Seperti jenis daun herbal lainnya, daun sirsak memilki sejumlah zat aktif yang biasa digunakan untuk pengobatan banyak sekali penyakit. Beberapa zat aktif yang ada pada daun sirsak diantaranya:



  • Acetogenin. Zat ini diketahui 10 ribu kali lebih besar lengan berkuasa dalam membunuh sel-sel kanker dibanding adriamycin, zat aktif yang biasa digunakan dalam kemoterapi. Hebatnya lagi zat ini hanya akan menyerang sel yang pertumbuhannya tidak normal (sel kanker) tidak menyerupai obat-obat yang digunakan dalam kemoterapi.

  • Steroid/triterpenoid. Dalam dunia medis zat ini biasa digunakan untuk menciptakan obat-obatan kontrasepsi, anabolik dan antiinflamasi.

  • Flavonoida. Fungsi flavonoida ialah pengatur tumbuh, pengatur fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus. Dalam pertanian sering digunakan untuk bioinsektisida pengusir serangga.

  • Glikosida Antrakuinon. Merupakan salah satu jenis kuinon alam yang biasa digunakan sebagai pencahar.

  • Terdapat juga sejumlah zat penting yang berperan sebagai obat dan mempunyai kegunaan bagi kekebalan badan menyerupai annocatacin, muricapentocin, annocatalin, annomuricin, annohexocin, anomurine, anonol, annomuricin, gigantetronin, caclourine,  linoleic acid dan gentisic acid. 


Produk olahan daun sirsak


Rebusan daun sirsak. Air rebusan daun sirsak dipercaya sanggup digunakan untuk pengobatan kanker. Caranya yaitu dengan merebus daun 10 lembar daun dalam 3 gelas air. Perebusan dilakukan hingga air tinggal satu gelas. Kemudian daun dipisahkan dari air rebusan dengan disaring. Rebusan daun diberikan pada penderita sebanyak 2 kali sehari. Setelah minum rebusan daun sirsak sipenderita akan merasa panas, menyerupai pengaruh kemoterapi.


Teh daun sirsak. Di industri herbal, daun sirsak disajikan dalam bentuk teh. Biasanya dikemas dalam kantong-kantong kecil untuk ukuran satu gelas, menyerupai kantong teh pada umumnya. Khasiat teh daun sirsak dipercaya sanggup menyembuhkan kanker, menurunkan kolesterol, tekanan darah tinggi dan penyakit gondok. Selain untuk pengobatan, teh daun sirsak juga sanggup dikonsumsi sebagai pelengkap untuk menjaga kebugaran.


Kapsul daun sirsak. Selain dalam bentuk teh, daun sirsak biasa diekstrak (diambil sarinya) dan dibentuk menjadi kapsul. Dalam setiap kapsul mengandung senyawa anopentosin, acetoginin, murikatosin, murikapentosin dan anomurisin. Zat-zat tersebut dipercaya sanggup menyembuhkan 12 jenis kanker diantaranya kanker payudara, servik, miom, kista dan juga kanker paru-paru, kanker usus besar.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com