Saturday, June 24, 2017

√ Hal Kecil Yang Menjadi Target


Les Bahasa Jepang





“Les Bahasa Jepang yuk”. Ajakan sobat saya di ketika semester mengerjakan kiprah akhir. Waktu terasa lebih bebas alasannya yakni di semester simpulan pelajaran kuliah sangat sedikit dan dosen pembimbing kiprah simpulan susah diajak bertemu. “Kenapa mesti Jepang? Bahasa mandarin kayaknya lebih banyak digunakan” balasku. “Biar bisa nonton anime tanpa subtitle hahahaha” balas sobat saya yang mengajak les bahasa Jepang dan yang mengenalkan saya dengan anime. Awalnya saya hanya membaca manga, itu pun hanya dua sampai tiga manga kemudian dikenalkan anime oleh sobat saya. “Yang saya gres cari-cari di internet hanya bahasa Jepang, kalo Mandarin mungkin nanti laah.” kata sobat saya. “Hmm, emang udah cek kawasan juga?” balasku. “Udah empat kawasan sih. Ada yang daftar bareng temen, biaya registrasi jadi gratis.” Hmm, kalo saya minta tolong mencari kawasan les mandarin akan merepotkan dan perjuangan sobat saya telah tiba ke beberapa kawasan les Bahasa Jepang jadi sia-sia, mukanya juga berharap saya mengikutinya. “Ok lah, tapi kelasnya gimana? Aku belum pernah berguru sama sekali soalnya.” Balasku menyetujui ajakannya. “Ada kelas pemula dan persiapan JLPT. Pemula paling cuma katakana hiragana doang gampanglah, sendiri juga bisa. Aku udah pernah les sih pas di Jogja beberapa bulan. Langsung persiapan JLPT N5 yuk.” Apa itu JLPT N5? Dan beliau udah pernah les. Terus saya akan masuk les dengan enggak tahu apa-apa. Sambil bertanya-tanya dalam hati, mungkin nanti ada jawabannya pikir saya.









Belajar Hiragana Katakana





 Ajakan sobat saya di ketika semester mengerjakan kiprah simpulan √ Hal Kecil yang Menjadi Target
Gambar 1. Memiripkan hiragana dengan romanji.

Setelah mendapat semua balasan dari google pertanyaan-pertanyaan yang saya bingungkan tadi. Jika dilihat sekilas hiragana dan katakana, saya merasa oke dengan sobat saya bahwa katakana dan hiragana sanggup dipelajari sendiri. Beberapa hari kemudian kami mendaftar les di salah satu kawasan yang kami sepakatin, bersahabat dengan kos dan ada promo daftar bareng temen. Setelah saya tanya kembali, ternyata persiapan JLPT N5 memerlukan kelancaran membaca hiragana dan katakana. Les dimulai ahad depan. Hanya dengan satu minggu, saya menantang diri saya untuk bisa membaca dan menulis hiragana dan katakana. Saya menyusun jadwal dalam satu minggu, tiap malam dua jam berguru hiragana dan katakana. Melihat hiragana beberapa kali, saya menyadari kalau hiragana ibarat dengan bentuk romanji.


Kemiripan tersebut membantu saya mengingat nama dari tiap bentuk hiragana. Hiragana dan katakana bentuknya juga tidak berbeda jauh. Namun penggunaan katakana untuk kata serapan pada bahasa Jepang, kata yang dibuat oleh katakana pada umumnya bahasa Inggris sehingga saya merasa praktis mengetahui arti dari kata dibuat katakana. Berbeda dengan hiragana di mana memang bukan kata serapan, di mana tiap kata yang dibuat harus dihapal maknanya. Saya memperbayak berguru menulis hiragana dibanding katakana. Saya membeli buku kotak-kotak besar untuk berlatih menulis. Saya mengulangi penulisan hiragana dan katakana terus menerus selama satu ahad penuh.









Memulai Les Persiapan N5





Setelah satu minggu, saya dan sobat saya karenanya memulai les bahasa Jepang kami. Pelajaran kelas persiapan JLPT terdiri dari kanji, kosa kata, tatabahasa dengan membaca, dan mendengarkan. Satu ahad terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama biasanya kanji dan kosa kata. Pertemuan kedua kanji dan tata bahasa dengan membaca. Pelajaran mendengarkan menjadi pelajaran sambilan kata sensei saya. Karena kelas bahasa Jepang pertama kali saya, saya merasa sangat canggung ditambah belum semua teman-teman sekelas masuk kelas perdana les bahasa Jepang itu. Saya merasa perlunya kemampuan lancar membaca hiragana dan katakana di dalam les persiapan ujian JLPT N5, sangat fundamental dan penting. Saya hanya berlatih dalam satu ahad sehingga terkadang masih sedikit lupa. Saya membawa tabel hiragana dan katakana saya sebagai batuan bila saya kesusahan. Pelajaran kanji yang saya rasa sangat susah alasannya yakni sehabis berguru cara menulis kanji dan pola kosa katanya, diberi waktu lima menit untuk menghapal. Setelah menghapal hanya lima menit, mini tes pun dilaksanakan. Berlatih hiragana dan katakana secara teratur seminggu penuh pun belum menciptakan lancar dalam mambaca sehingga tes kanji sangat menciptakan saya kewalahan.









Dilema Kanji





 Ajakan sobat saya di ketika semester mengerjakan kiprah simpulan √ Hal Kecil yang Menjadi Target
Gambar 2. Memiripkan bentuk kanji天 dengan aksara m.

Kewalahan yang dibuat oleh kanji dimulai dari banyak sekali hal. Yang pertama penulisan di mana kanji mempunyai jumlah ukiran yang lebih banyak dari hiragana, urutan penulisannya juga ada. Cara baca kanji juga terdiri dari dua yaitu on yomi dan kun yomi. Dan beberapa kanji mempunyai on yomi dan kun yomi-nya lebih dari satu. Bahkan ada nanori (名乗り)yang mana cara membaca kanji untuk nama. Metode kemiripan bentuk kanji dengan romanjinya berlaku untuk beberapa kanji saja, sebagai pola “天” dengan cara baca on yomi “テン” di mana bentuk katakana “テ” saya rasa ibarat dengan aksara “T” sehingga saya mengigat kanjinya yakni “Ten” secara romanji. Namun untuk kun yominya saya rasa perlu dihapalkan alasannya yakni lebih dari satu yaituあま dan あめ mungkin bisa memiripkan bentuk kanji天 dengan aksara m dibalik.
Tapi kanji itu ada banyak sekali. Untuk pemula saja sudah butuh seratusan kanji. Memirip-miripkan bentuk dengan aksara romanji malah makin menciptakan bingung. Metode berguru apa yang pas saya rasa untuk menghapal kanji menjadi pertanyaan besar sehabis saya les bahasa Jepang kurang lebih dua minggu. Bertanya kepada sensei solusi yang didapat hanya berupa kata mengulang terus-menerus dengan membaca. Jumlah pengulangan juga dipengaruhi oleh kemampuan otak masing-masing pelajar. (Tambahan: sebetulnya ada sih metode “radicals and mnemonics” bila dijelaskan akan terlalu panjang hehe. Silahkan dicari saja maka sebetulnya urutan menggores kanji itu sangat menarik).









Melewati Les Persipan Ujian JLPT N5





Tempat les merancang durasi les persiapan JLPT berjangka waktu kurang lebih dua bulan. Setelah les persiapan JLPT kebetulan pas dengan jadwal ujian JLPT di Indonesia. Awalnya saya hanya santai aja saja, sekedar les bahasa Jepang tanpa ada memikirkan untuk mengikuti ujian JLPT. Saya juga merasa kemampuan membaca goresan pena hiragana dan katakana masih kaku. Di dalam kelas ada enam orang, dua orang wanita dan empat orang laki-laki. Seperti pada umumnya wanita dalam kelas, kedua wanita ini mempunyai prestasi super ketika setiap mini tes dan kuis. Teman saya juga sudah menghapal beberapa kosa kata alasannya yakni sudah pernah les sebelumnya sehingga membantu proses membaca. Kemampuan saya yang masih terbatas menciptakan saya semakin kewalahan ketika mini tes bukan hanya kanji namun kosa kata dan tata bahasa juga. Saya pikir perlunya ada motivasi untuk sanggup lebih giat. Saya menciptakan sasaran kecil sebagai motivasi layaknya misi dalam game yaitu mengalahkan nilai kuis kanji kedua wanita satu kelas saya. Yap, hanya kanji, alasannya yakni saya merasa itu saja sudah cukup. Nilai kuis kanji kedua wanita tidak pernah sempuran, benar semua. Hal itu menciptakan saya menentukan sasaran menciptakan nilai kanji sempurna. Metode yang saya pilih yakni mengulang membaca dan menulis terus menerus, metode sangat fundamental dan membosankan. Namun sehabis melaksanakan terus-menerus saya menyadari menggores urutan kanji ibarat menggambar sehingga saya merasa tidak membosankan. Tiba saatnya kuis kanji. Soal-soal kanji yang diberikan ketika itu terasa praktis bagi saya sampai menciptakan membaca katakana lebih susah dibanding dengan kanji, atau mungkin alasannya yakni kanji N5 yah. Dan karenanya saya mendapat nilai tepat dalam satu kali kuis saya. Akan tetapi nilai kuis kanji kedua wanita dikelas saya juga tepat pada ketika itu hahaha.









Ujian JLPT N5





Setelah berhasil terbiasa mendapat nilai tinggi dalam kuis kanji walaupun kadang tidak sempurna, saya menjadi teratur untuk belajar. Kecepatan membaca hiragana, katakana, dan kanji masih belum begitu lancar menciptakan saya ragu untuk mengikuti ujian JLPT. Namun kata sensei dengan kemampuan saya ketika itu sudah cukup untuk melewati N5. Dengan keraguan dalam diri sendiri, saya mendaftar ujian JLPT N5 bersama sobat saya. Namun sobat saya tidak sanggup mengikuti ujian ketika harinya ujian dikarenakan ada urusan mendadak di luar kota. Saya tetap ujian walaupun saya berharap temen kuliah saya sanggup ikut jikalau gagal jadi gagal bersama sehingga hati terhibur hahaha. Tibalah saatnya ujian. Saya mengerjakan soal ujian kanji dengan membaca satu kalimat penuh sehingga memakan waktu cukup lama. Tanpa disadari saya menghabiskan banyak waktu ujian, sehingga saya tidak menjawab lima soal terakhir kanji. Melanjutkan soal-soal berikutnya saya mengerjakannya dengan lancar, untungnya. Perlu beberapa bulan untuk menunggu pengumuman hasil ujian JLPT. Menceritakan kesalahan saya yang membaca semua kalimat ketika mengerjakan kanji sehingga tidak menjawab soal terakhir menciptakan sensei menjadi khawatir saya tidak lulus. Tiba hasilnya pengumuman, dengan menghabiskan keberuntungan yang ditabung selama setahun penuh. Saya lulus dengan nilai cukup untuk lulus hahaha walaupun tidak menjawab lima soal kanji terakhir. Tapi baiknya jangan ditiru, jawablah semua soal ketika ujian JLPT. Jika waktu sudah mau habis tetep diisi saja alasannya yakni tidak ada nilai minus kalau menjawab salah.









Tujuan berguru bahasa Jepang





 Ajakan sobat saya di ketika semester mengerjakan kiprah simpulan √ Hal Kecil yang Menjadi Target
Gambar 3. Full kanji sajian pada game Kantai collection. (Sumber game Kantai collection)

Pertama kali berguru bahasa Jepang, orang yang mengajar akan bertanya tujun berguru bahasa Jepang apa. Kalau sobat saya yang mengajak les menyampaikan supaya bisa menonton anime tanpa arti mungkin bisa menjadi salah satu tujuan belajar. Teman-teman sekelas les saya selain satu orang sobat kuliah yakni anak Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas di mana kesan saya melihat mereka berguru ibarat disuruh tanpa ada rasa tujuan yang mereka mau dari diri sendiri. Saat pertama kali les ditanya tujuan les bahasa Jepang apa, teman-teman lain bilang ingin kuliah di Jepang dan bekerja di Jepang. Tapi saya dengan praktis menyampaikan semoga bisa bermain game bahasa Jepang tanpa melihat kamus. Satu kelas tertawa dan saya juga tersenyum. Saya mengingat dulu saya berguru bahasa Inggris ketika kelas tiga SD tidak menarik alasannya yakni disuruh orang bau tanah dan dibilang semoga sukses di masa depan. Tujuan yang bersifat belum terperinci menciptakan saya kurang memahami buat apa mengikuti les bahasa, di mana kesannya kurang menarik. Namun ketika saya dikenalkan game perang starcraft yang memakai bahasa Inggris saya merasa karenanya berguru mempunyai tujuan yang sangat bermakna bagi saya. Yang awalnya saya hanya mengetahui kata “welcome” ketika memasuki game alasannya yakni goresan pena yang ada di keset kaki pada umumnya dan “exit” untuk keluar game yang tulisannya sering saya lihat di pintu tangga darurat. Dengan berbekal kamus dan kiat-kiat sehingga saya lancar membaca deskripsi dari tiap pasukan yang ada dalam game. Game Jepang ketika ini pada umunya sudah banyak menampilkan sajian dalam katakana sehingga sangat praktis untuk dipahami, namun untuk beberapa game memakai kanji untuk sajian sehingga tombol-tombol sajian terlihat ramping dan rapi namun menciptakan saya kewalahan mengerti tiap tombolnya hahaha.
Tujuan yang kau inginkanlah yang menciptakan kau jadi ingin melaksanakan sesuatu. Tujuan tidak harus besar namun dari hal-hal sederhana. Setelah tujan sederhana tercapai kita akan ketagihan untuk mencapai tujuan-tujuan sederhana lainnya sampai semua hal-hal sederhana menjadi sangat besar hehehe. Tentukan tujuan yang kau inginkan dan kau akan menyadari begitu banyak hal yang harus dipelajari. Dan satu lagi, ada aspek saya rasa yang menghipnotis semangat, yaitu interaksi dengan sobat dan guru kita. Belajar sendiri terkadang menciptakan cepat mengantuk, namun ketika berguru bersama mungkin menciptakan berguru sangat menarik.


 Ajakan sobat saya di ketika semester mengerjakan kiprah simpulan √ Hal Kecil yang Menjadi Target
Gambar 4. Full katakana sajian pada gameプリコネR. (Sumber game Princess ConnectReDive)

 


 


 


(Tambahan: Saya gres ujian N3 enggak tahu lulus apa tidak hahaha alasannya yakni sambil kerja sih. Di kawasan kerja juga enggak ada yang bisa bahasa Jepang. Saat ini kemampuan bahasa Jepang saya gunakan buat main game, membantu terjemahin manga dan lagu buat temen yang minta bantuan. Kedepannya mau ngapain bawa asyik aja, mungkin melamar kerja di Jepang kali ya hahaha. Saya masih pengen berguru bahasa Mandarin dan bahasa aba-aba sampai goresan pena braile sih alasannya yakni pensaran. Prinsip dasarnya tentukan tujuan kau dan lakukan 練習 (れんしゅう) latihan, 復習 (ふくしゅう) review, 繰り返す (くりかえす) mengulang. Oh iyaa 調べる (しらべる) mencari tahu kalu enggak tahu hehehe.


おしまい









Penulis: KeNath (Kevin Nathanael Sibarani)







Sumber https://wkwkjapan.com