Sunday, June 25, 2017

√ Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw

Peringatan Maulid merupakan salah salah peringatan yang dilaksanakan untuk memeriahkan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw, dimana orang islam pada hari tersebut mengadakan banyak sekali macam acara keagamaan menyerupai berselawat kepada nabi Muhahammad Saw disamping juga ada yang mengadakan ceramah agama mengenai sejarah dan kelahiran nabi Muhammad Saw tersebut. Kegiatan maulid ini terus berlangsung samapai dengan kini bahkan acara dari program acara tersebut juga berbeda beda terganttung kebiasaan masyarakat di daerah mereka masing masing namun tetap dengan mempunyai tujuan yang sama ialah memuliakan hari kelahiran rasulullah Saw. Bahkan di negara kita sendiri di Indonesia hari kelahiran nabi besar Muhammad Saw ini ditentukan sabagai hari libur Nasional.

 Peringatan Maulid merupakan salah salah peringatan yang dilaksanakan untuk memeriahkan ha √ Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw
Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw

Jika kita telusuru kebelakang, Kegiatan maulid ini memang tidak pernah diadakan pada masa nabi Muhammad Saw masih hidup bahkan tidak pernah juga diadakan pada masa sahabat khulafaurrasyidin. Makanya sebagian ulama ada yang ber beda pendapat wacana acara Maulid ini sebagai menyampaikan bila Maulid ini termasuk dalam katagori bid’ah, namun jumhur ulama menyampaikan bila maulid termasuk dalam bid’ah hasanah, ialah acara yang tidak pernah dilakukan pada masa rasulullah namun menawarkan nilai kebaikan dari acara tersebut lantaran acara ini sanggup menumbuhkan kecintaan kita kepada rasulullah disamping juga menanankan rasa cinta tersebut kepada anak cucu kita.

Menurut sejaran yang ada, program Maulid pertama kali diadakan pada masa pemerintahan Sultan Shalahuddin Al-Ayubi atau dikenal juga dengan nama Saladin bagi kalangan barat. Pada masa tersebut kekuatan orang islam sudah sangat melemah bahkan semakin diperangi oleh kaum salibis eropa, memang secara politis umat Islam terpecah-belah pada masa itu dan terbagi dalam banyak kerajaan dan kesultanan. Meskipun pada ketika itu ada satu khalifah ialah Dinasti Bani Abbas di kota Baghdad sana, namun kekhalifahan ini hanya sebagai lambang persatuan spiritual saja. 


Melihat kenyataan tersebut dimana kekuatan orang islam semangkin tercerai berai maka Sultan Salahuddin Al –Ayubi tetapkan untuk mengadakan Maulid pertama kalinya dengan tujuan untuk menggalang kembali kekuatan dikalangan umat islam dalam memerangi kaum Salibis dari Eropa. Dimana pada ketika itu tepatnya Pada tahun 1099 M tentara salib telah berhasil merebut Yerusalem dan menyulap Masjidil Aqsa menjadi gereja. Kakalahan ini disebabkan lantaran pada ketika itu kekuatan umat islam sudah mulai melemah lantaran pada jiwa mereka sudah memudar nlai nilai keislamannya bahkan kehidupan merekapun sudah mulai jauh dari sunah sunnah rasulullah. Tujuan untuk mengalang kembali kekuatana umat islam ini merupakan tujuan utama  diadakannya peringatan maulid nabi besar muhammad saw oleh Sultan Salahuddin Al-Ayubi tersebut. adapun posisi atupun jabatan sultan al ayyubi pada ketika itu boleh dikatakan setingkat seorang gubernur dari Bani Abbasiah.

Pada ketika pertama kali sultan Aalahuddin Al-Ayubi mengadakan cara maulid nabi tersebut, Baliau Salahuddin meminta persetujuan dari khalifah di Baghdad yakni An-Nashir, ternyata khalifah oke dengan anjuran beliau. Maka Tepatnya pada pada bulan zulhijjah 579H ialah bertepatan dengan ekspresi dominan ibadah haji, sebagai penguasa haji penguasa haramain (dua tanah suci, Mekah dan Madinah) sultan salahuddin al-Ayyubi menawarkan kabar kapada kepada seluruh jemaah haji yang hadir unttuk memberitakan kepada masyarakat bila kembali ke kampung halaman masing-masing segera mensosialkan kepada seluruh umat islam diseluruh dunia, bahwa mulai tahun 580 Hijriah (1184 M) tepatnya pada tanggal 12 Rabiul-Awal akan diperingati sebagai hari kelahiran (Maulid) Nabi dengan banyak sekali acara yang sanggup meningkatkan kecintaan umat kepada baginda rasulullah Saw. Untuk menjalankan kegitan mualid tersebut, Sultan Salahuddin Al-Alyubi mengadakan sayembara bagi semua orang islam dalam pemerintahan baliau untuk menuliskan riwayat dan shalawat kepada nabi Muhammad saw, dan bagi 10 orang yang terpilih akan mendapat hadiah yang telah dipersiapkan oleh sultan Salahuddin Al-Ayyubi. Acara perayaan Maulid yang pertama kalinya tepatnya pada tahun 1184 (580 H) dihadiri oleh banyak kalangan bahkan juga termasuk dari kalangan ulama ulama populer yang ada pada ketika itu. Setelah sultan dan para tim yang ditentukan untuk menyeleksi hasil karangan dari banyak sekali kalangan tersebut lalu mereka memilih yang terbaik dari 10 karangan risalah dan selawat tersebut maka pemenang yang terbaik jatuh pada Syaikh Ja`far Al-Barzanji. Karyanya yang dikenal sebagai Kitab Barzanji.

hingga kini sering dibaca masyarakat di kampung-kampung pada peringatan Maulid Nabi nabi Muhammad saw. Kemudian sultan Sahuddin Al-Ayubi meminta kepada mereka mereka yang sudah terpilih untuk membacakan selawat yang telah mereka tuliskan pada puncak hari acara Maulid selama sepuluh hari sepuluh malam dengan dihadiri oleh semua kaum muslimin baik dari kalangan raknyat ataupun para tentara kerajaaan.

Sebagai hasil dari insiden pelaksanaan program maulid nabi besar Muhammad Saw yang pertama ini, semua raknyat dan tentara yang hadir mencicipi kembali hadirnya sosok rasulullah Muhammad Saw ditengah tengah mereka sehingga atas dasar rasa kecintaan pada baliau itu semangat mereka kembali berkobar kobar untuk berberang melawan kauam salibis sehingga pasukan sultan Salahuddin Al-Ayubi tersebut bisa mengalahakan pasukan salibis yang menyerang orang islam. Akhirnya Sultan Salahuddin bisa menggalang kekuatan dikalngan kaum muslimi, dan tepatnya pada tahun 1187 (583 H) kota Yerusalem sanggup dikuasai kembali oleh Salahuddin dari tangan bangsa Eropa (kaum salibis), dan Masjidil Aqsa menjadi masjid kembali, hingga dengan kini ini.

Sumber http://www.pondok-belajar.com/