Menggunakan Suntik sama infus itu membatalin puasa ataukah tidak ?
Secara umum ada 5 lubang bagi pria dan 6 bagi perempuan. Jika masuk sesuatu yang kelihatan (ainiyah) ke dalamnya, maka batal lah puasanya, Yaitu Lubang: 1.Hidung, 2.Telinga, 3.Mulut, 4.Dubur, 5.Kemaluan dan 6.Susu (bagi perempuan).
Dalam Kitab Sabilul Muhtadin, disebuktkan bahwa tidam membatalkan puasa seseorang lantaran memasukkan jarum suntik, lantaran kulit tidak termasuk lubang yang terbuka.
Pendapat ini didasarkan pada mazhab Imam Syafi'i 'alaihi ridhwanullah wa ardhah. akan tetapi beda halnya Kalau kita meihat kupasan pada mazhab Imam Maliki lantaran ada penambahan poin, ada tambahannya yaitu mata (maka bercelak membatalkan puasa berdasarkan mazhab dia 'alaihi ridhwanulloh wa ardhoh). Wallahu a'lam. Mohon dikoreksi. Maaf tidak menyertakan teks kitabnya.
Adapun aturan suntik bagi orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka boleh bila dalam keadaan darurat. Namun ulama’ berbeda pendapat dalam problem suntik membatalkan puasa atau tidak ?
Pendapat pertama : Membatalkan secara mutlak, lantaran hingga ke dalam tubuh.
Pendapat kedua : Tidak membatalkan secara mutlak lantaran sampainya ke dalam badan bukan melalui lubang ataupun rongga yang terbuka
Pendapat ketiga : diperinci sebagai berikut :
1. Jika suntikan tersebut berisi suplemen, sebagai pengganti makanan atau penambah vitamin, maka membatalkan puasa. Karena ia membawa makanan yang dibutuhkan ke dalam tubuh.
2. Jika tidak mengandung aksesori (hanya berisi obat), maka diperinci :
a. Apabila disuntikkan lewat pembuluh darah maka membatalkan puasa (infus).
b. Disuntikkan lewat urat-urat yang tidak berongga maka tidak membatalkan puasa.
روضة الطالبين وعمدة المفتين – (ج 1 / ص 274)
فصل في مبيحات الفطر في رمضان وأحكامه : فالمرض والسفر مبيحان بالنص والاجماع كان مقيما صحيح البدن ثم شرط كون المرض مبيحا أن يجهده الصوم معه فيلحقه ضرر يشق احتماله على ما ذكرنا من وجوه المضار في التيمم. ثم المرض إن كان مطبقا فله ترك النية بالليل وإن كان يحم وينقطع نظر إن كان محموما وقت الشروع فله ترك النية وإلا فعليه أن ينوي من الليل ثم إن عاد واحتاج إلى الافطار أفطر وشرط كون السفر مبيحا كونه طويلا ومباحا ولو أصبح صائما ثم مرض في أثناء النهار فله الفطر ولو أصبح مقيما صائما ثم سافر لم يجز له فطر ذلك اليوم وقال المزني يجوز وبه قال غيره من أصحابنا.
التقريرات السديدة / 452
حكم الإبرة : تجوز للضرورةو ولكن اختلفوا في ابطالها للصوم على ثلاث اقوال :
1. ففي قول : انها تبطل مطلقا لأنها وصلت الى الجوف.
2. وفي قول : انها لا تبطل مطلقا ، لأنها وصلت الى الجوف من غير منفذ مفتوح.
3. وقول فيه تفصيل – وهو الأصح- : اذا كانت مغذية فتبطل الصوم, واذا كانت غير مغذية فننظر : اذا كان في العروق المجوفة-وهي الأوردة- : فتبطل، واذا كان في العضل – وهي العروق غير المجوفة – فلا تبطل
1.Bagamana hukumnya orang puasa yang diberi injeksi/suntikan?
2.Bagaimana hukumnya orang yang berpuasa dipasang infus?
Untuk menjawab problem tersebut, para ulama mempunyai tanggapan yang berbeda yakni:
1.Orang yang berpuasa dan disuntik, puasanya tidak batal, alasannya yaitu obat yang dimasukan melalui injeksi itu yaitu ke dalam daging, dan tidak ke dalam rongga terbuka. Alasan ini diperkuat oleh Sebagian ulama yang memandang infus tidak membatalkan puasa. Mereka berasumsi lantaran infus tidak dipakai melalui tenggorokan (jauf) yang juga disebut sebagai perut besar. Infus juga tidak menghilangkan rasa lapar dan dahaga dalam artian orang yang diinfus tidak merasa kenyang dan puas. Walaupun pada kenyataannya penggunaan infus menciptakan seseorang lebih berenergi dan hilang dari rasa dahaga, akan tetapi alasan ini semata tidak cukup membatalkan puasa lantaran mandi juga menciptakan orang merasa segar
2. Namun ada pendapat juga yang di jabarkan oleh Sebagian ulama dimana mereka memandang penggunaan infus sanggup membatalkan ibadah puasa, mereka berasumsi bahwa inpus membawa makanan yang dibutuhkan tubuh. jadi ini dijadikan patokan yang sama alasannya yaitu makanan yang masuk ke dlam badan melalui lisan menciptakan puasa batal, infus juga dipandang sama dan sanggup membatalkan puasa lantaran berisikandungan inpus terdidiri dari intisari makanan dan mengirimkannya ke darah kita secara langsung.
Jadi Untuk menyingkapi perbedaan pendapat mengenai ketentuan ini, maka kita diharapkan untuk lebih bijak dalm menghadapi problem yang disangsikan hukumnya tersebut. Cara yang paling kondusif yaitu dengan meninggalkannya, sebagai diajarkan Rasulullah kaitannya dengan perkara syubhat (tidak terperinci halal haramnya). Ini artinya, pendapat infuse membatalkan puasa lebih mencerminkan perilaku berhati-hati (al-ahwath) dalam beragama. jadi bila anda sakit dan membutuhkan perawatan infus maka sebaiknya anda berbuka saja, toh orang sakit menerima keringanan untuk bebuka pada bulan puasa. jadi gunakan keringanan tersebut sehingga kita terhindar dari hal hal yang tidak di inginkan menyerupai kehilangan cairan tubuh ataupun insiden lain yang mungkin menimpa ada bila anda berpuasa dalam keadaan sakit.
Sumber http://www.pondok-belajar.com/