Tuesday, August 8, 2017

Dampak Media Umum Terhadap Akseptor Didik


Teknologi pada ketika ini sangat berkembang dengan pesat. Hal tersebut sanggup kita lihat dengan banyaknya inovasi alat-alat elektronik baru. Banyaknya minat masyarakat menciptakan perusahaan-perusahaan elektronik semakin bersemangat dalam menyebarkan produk-produknya. Salah satu perusahaan yang begitu cepat dalam menyebarkan produknya yaitu perusahaan handhpone. Hal ini sanggup kita lihat dengan bertambah canggihnya fitur-fitur yang ada didalamnya. Tahun 1990-an HP hanya sanggup dipakai untuk menelepon dan mengirim pesan, namun seiring berjalanya waktu HP sanggup dipakai untuk hal-hal lain ibarat mengakses media sosial.





Saat ini media umum yaitu salah satu kebutuhan yang tidak sanggup dipisahkan dengan setiap orang. Bahkan ketika ini para penerima didik juga sudah memakai media umum baik untuk kebutuhan pendidikan atau hanya dipakai untuk bersenang-senang saja. Namun kenyataan yang sering kita jumpai adalah, banyaknya penerima didik yang memakai HP untuk kesenangan dirinya. Hal tersebut sanggup berdampak pada perilaku dan moral dari penerima didik, lantaran dalam media umum sanggup berisi konten-konten negatif ibarat hoax, kekerasan, situs p0rn*, dan konten-konten negatif lainya. Hal-hal tersebut banyak beredar di media umum baik lewat instagram, google, whatsap, facebook, dan media umum lainya.





Mirisnya, semua media umum tersebut yaitu yang dipakai oleh penerima didik sehari-harinya. Tanpa kita sadari hal tersebut sanggup menjadi penyebab rusaknya perilaku dan moral dari penerima didik. Sudah banyak masalah yang menimpah para penerima didik akhir salah dalam penggunaan media sosial. Kasus-kasus yang sering menimpa para penerima didik mencakup masalah pembunuhan, masalah pelecehan secusal, masalah tawuran antar sekolah, dan kasus-kasus lainya. Di propinsi jawa timur, lebih tepatnya di kabupaten magelang pernah terjadi masalah tawuran antara siswa SMK. Parahnya masalah tersebut dipicu lantaran adanya permintaan dan tantangan di media sosial. Hal ini sudah menjadi bukti gotong royong media umum sanggup berdampak pada perilaku dan moral para penerima didik.





Namun hal-hal yang bersifat merusak moral dan perilaku para penerima didik sanggup kita cegah dengan kontribusi dan pengawasan dari masyarakat sekitar maupun orang tua. Sebab pemerintah juga sudah mengupayakan semoga tidak terjadi kejahatan-kejahatan yang bermula dari media umum dengan mengeluarkan UU ITE yang menjelaskan dengan tegas larangan kepada setiap orang, untuk mendistribusikan/membuat sanggup diaksesnya info elektronik/dokumen elektronik yang mempunyai muatan penghinaan/ pencemaran nama baik. Untuk itu salah satu solusi yang baik semoga mencegah rusaknya moral dan perilaku para penerima didik, sanggup dimulai dari orang terdekat ibarat pengawasan dan pembatasan dari orang bau tanah terhadap penggunaan alat elektronik dan media umum yang dilakukan oleh anaknya semenjak dini. Tak hanya itu, tugas masyarakat sekitar juga sangat penting semoga anak tidak terpengaruh dengan kejamnya media sosial.





Selain solusi diatas ada solusi-solusi yang sanggup dilakukan oleh orang bau tanah untuk meminimalisir semoga si buah hati tidak terpengaruh dampak jelek medsos. Diantaranya ialah orang bau tanah sanggup membatasi pemakaian wifi atau paket internet, alasannya yaitu kalau tidak ada paket internet/wifi, maka anak tidak akan sanggup mengakses medsos. Mengajarkan anak membaca pada ketika usia dini juga salah satu cara semoga anak tidak terpengaruh, alasannya yaitu biasanya anak memakai hp pada ketika boring. Namun kalau anak tersebut sudah suka dengan membaca maka pada ketika ada waktu luang, si anak akan menentukan memakai waktunya untuk membaca daripada memakai hp untuk mengakses media sosial. Itulah sedikit solusi yang sanggup dilakukan untuk mencegah ataupun meminimalisir semoga anak tidak terpengaruh dampak jelek dari media sosial.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com