Sunday, August 27, 2017

√ Konsep Pendidikan Dayah Terpadu


KONSEP PENDIDIKAN DAYAH TERPADU. Dewasa ini banyak sekali orang renta merasa galau dan gerah dengan melihat teladan kehidupan belum dewasa mereka yang begitu terpengaruh dengan keadaan yang ada disekitar mereka. Tak jarang para orang renta mencoba memikirkan jenis pendidikan yang cocok untuk belum dewasa mereka semoga mereka sanggup menjadi anak yang baik dan patuh dengan hukum yang ada, baik hukum agama ataupun etika istiadat yang ada. Keresahan tersebut tak lain alasannya sampaumur ini begitu banyaknya faktor yang merubah teladan prilaku anak anak mereka kearah yang yang negatif (baik imbas sarana media ataupun lingkungan mereka). 


 Dewasa ini banyak sekali orang renta merasa galau dan gerah dengan melihat teladan kehidupan a √ Konsep Pendidikan Dayah Terpadu
Konsep Pendidikan Dayah Terpadu
Kita lihat bagaimana degradasi moral melanda hampir setiap anak bangsa di seluruh tanah air yang dari hari ke hari semakin meprihatinkan. Bahkan Menteri pendidikan yang kini malah ingin menerapkan pendidikan sehari penuh dengan tujuan untuk menanamkan atau meningkatkan pembelajaran moral dengan kata lain peningkatan pembelajaran karakter.
Disini saya akan mencoba menawarkan sedikit citra mengenai sistem pembelajaran di Dayah Terpadu sebagai alternatif lain untuk memperbaiki akhlaq/ moral akseptor didik secara islami sebagai penerus bangsa kedepan. 

Sebelum menggambarkan konsep pendidikan di Dayah Terpadu (Pesantren), terlebih dahulu saya akan menjelaskan sedikit citra mengenai dayah dan terpadu. Dayah dikalangan masyarakat Aceh merupakan daerah berguru ilmu Agama yang mencakupi ilmu Fiqih, Tafsir, Nahu Saraf, Quran Hadits, Tasawuf,Tauhid Manteq dan lain sebagainya. Bentuk penyajian meteri pembelajarannya yaitu dengan memakai kitab dari tingkatan dasar hingga ketingkatan yang lebih tinggi dengan memakai massa yang tidak terbatas, dengan tujuan mencetak kader ulama di masyarakat.   

Sedangkan terpadu merupakan sistem pembelajaran yang memakai konsep keterpaduan antara berguru pendidikan agama islam  dan pendidikan umum (sekolah).  Boleh dikatakan jikalau konsep terpadu merupakan sistem pendidikan yang mewajibkan akseptor didik untuk mempelajari ilmu agama kepada anak sekolah, alias medidik anak sekolah untuk paham dan tahu mengenai ilmu agama islam. Makara di Dayah Terpadu terdapat pembelajaran ilmu agama dan ilmu pendidikan umum (sekolah). Dayah Terpadu biasanya membagi waktu antara proses pembelajaran sekolah dan dayah (pesantren). Proses pembelajarannya yaitu kalau sistem pendidikan umum (sekolah), berlangsung di pagi hari, sedangkan Dayah berlangsung dari sore hari, malam hari dan di waktu subuh.

Secara umum konsep pendidikan di Dayah terpadu ini hampir sama dengan di pesatren moderen yang ada, namun perbedaanya disini mungkin hanya dari pembelajaran dayahnya saja, dimana kesemuaan guru dayahnya yaitu alumni dayah tradisonal yang telah sanggup mengajari kitab Mahali atau lainya. 
Adapun disiplin ilmu yang dipelajari untuk katagori pembelajaran dayah yaitu umumnya sama dengan yang dipakai di dayah-dayah tradisional yang ada di Aceh. Namun berbeda hanya dari segi keluasan, jumlah dan tingkatan kitab yang digunakan, alasannya di dayah tradisional Pendidikan agamanya lebih tinggi dan lebih luas. Contonya untuk katagori ilmu fiqih, tingakatan kitab yang dipakai hanya pada tingkatan kitab I’anatutalibin atau sanggup jadi lebih rendah lagi hanya sebatas kitab Al-Bajuri. Sedangkan untuk katagori pendidikan umum (sekolah), itu sama dengan pelajaran umum yang ada disekolah sekolah lain. Untuk tingkat sekolah biasanya terdiri dari tingkat SMP/MTs dan SMA/MA. 

Yang menjadi perbedaan dasar dari Dayah Terpadu dengan skolah lain pada umumnya adalah, sistem pembelajarannya, khusus untuk pelajaran Dayah mereka diasuh pribadi oleh Tengku/ustad yang sudah mendapat pendidikan di dayah tradisional dan pembelajarannya berlangsung sama dengan di dayah lain, dengan memakai Balai sebagai daerah berlangsungnya proses pendidikan (pengajian). Sedangkan untuk sistem pendidikan sekolah mereka juga mengunakan sistem yang sama dengan sekolah lain pada umumnya, diasuh oleh guru yang telah mempunyai ijazah pendidikan S1 dan berlangsung didalam kelas. Disamping itu, akseptor didik diasramakan secara khusus, mereka juga melaksanakan banyak sekali acara tertentu menyerupai pembacaan dalail Khairat, Al-Barzanzi, Muhadharah dan banyak sekali acara agama lainnya.

Jadi sistem pendidikan di Dayah Terpadu ini rasanya sangat cocok untuk menjawab tantangan ketika ini dimana sebagian moral anak didik sudah barada pada tahap kritis. Cuma kendalanya jikalau ingin menerapkan sistem pembelajaran yang demikian yaitu mungkin hanya pada pengadaan sarana asrama untuk akseptor didik saja. Namun jikalau sistem sekolah ini diterapkan untuk semua jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan SMA, saya sangat yakin jikalau hasil yang dibutuhkan akan jauh lebih manis dari hasil tentang sekolah satu hari yang sedang dihembuskan kini ini. Mengapa saya berasumsi demikian alasannya saya melihat sendiri dari hasil yang telah diperolah disalah satu Dayah Terpadu yang ada di aceh, dimana sikap susila lulusanya boleh dikatakan agak jauh lebih baik dibadingkan dengan lulusan sekolah umum lainya yang sederajat. 
  




Sumber http://www.pondok-belajar.com/