Wednesday, August 30, 2017

√ Model Konseptual Teaching And Learning Dalam Model Pembelajaran K13


MENGINTEGRASIKAN MODEL KONSEPTUAL TEACHING AND LEARNING  DALAM MODEL PEMBELAJARAN K13. Sebelum menjelaskan konsep pembelajaran koseptual terlebih dahulu, saya ingin menjelaskan pendekatan pembelajaran. Pendekatan yang saya maksudkan disini boleh dibilang approach (pendekatan) secara umum, yang dipakai oleh seorang pendidik dalam melaksanakan proses berguru mengajar di dalam kelas. Konstektual ada sebuah pendekatan pembelajaran yang kontektual (dimana menu meteri pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan daerah tinggal anak). Anak dibutuhkan secara eksklusif sanggup melaksanakan aktifitas tertentu ataupun guru menyediakan meteri bimbing atau media bimbing yang bisa diamati oleh anak dan sesuai dengan kontek lingkungan akseptor didik mereka.
Penerapan k13 menunjukkan sedikit kemajuan yang manis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebagaimana yang kita ketahui kalau penggunaan model pembelajaran dalam Kurkulum tiga belas (K.13), sudah ditentukan secara eksklusif dalam penerapan kurikulum ini. Adapun jenis model pembelajarn yang dipakai dalam k13 ini yaitu model Pendekatan Saintifik, Problem-based Learning, Project-based Learning, Inquiry Learning, dan Discovery Learning. Adapun penggunaan dari kesemuaan model pembelajaran ini harus diubahsuaikan dengan KD yang ada, sehingga penyampaian meteri bimbing akan meliputi secara keseluruhan yang tersirat dari KD tersebut.

Sebagai seorang guru yang kreatif, kita tentu tidak akan hanya terperangkap pada tahapan ataupun jenis acara yang telah ditentukan dalam setiap jenis pendekatan tersebut. Namun ada baiknya kita akan berusaha melaksanakan penemuan tersendiri dengan melibatkan banyak sekali model pembelajaran lainnya kedalam model yang tekah ditentukan tersebut, namun tetap tidak lari dari konsep dasarnya. Sebagai contoh kita bisa menggabungkan model pembelajarn problem based learning dengan model pembelajaran kontektual learning. Dimana kita fahami kalau model pembelajaran yang berbasis problem based learning ini yaitu dengan menyediakan banyak sekali permasalahan sebagai bahan pembelajaran dengan tujuan supaya siswa bisa menuntaskan permasalahan tersebut, disamping juga dibutuhkan supaya siswa mendapat pengalaman tertentu dalam melaksanakan penyelesaian persoalan tersebut. Supaya acara pembelajaran kita jadi menarik, kita sebaiknya mengintegrasikan beberapa model pembelajaran lain kedalam model pendekatan problem based learning tersebut, ibarat contohnya dikala kita menyajikan topik permasalahan tertentu kepada akseptor didik, seorang pendidik harus menciptakan acara khusus dalam melaksanakan proses pembelajaran problem based learning ini, ibarat mengitegrasikan beberapa tahapan model pembelajaran think pairs chair, dimana kita meminta semua murid malakukan pembicaraan/percakapan secara berpasangan dalam melaksanakan penyelesaian dari persoalan tersebut sehingga anak akan lebih tertarik dalam berguru dan kita sebagai pendidikpun akan semakin terinovasi untuk melaksanakan hal-hal lainnya dikala melaksanakan proses berguru mengajar didalam kelas.

Ini bukan hanya berlaku untuk jenis model problem based learning saja, namun kita bisa menggabungkan keseluruhan model tersebut (Saintifik, Problem-based Learning, Project-based Learning, Inquiry Learning, dan Discovery Learning) dengan mengitegrasikan mode-model lainnya, sehingga pembelajaran jadi lebih menarik dan tidak kaku hanya dengan mealkukan/menerapkan tahapan tahapan yang telah ditentukan, akan  tetapi harus diingat kalau model yang kita integrasikan tersebut tidak melangkahi/berseberangan dengan maksud ataupun tujuan dari model yang telah ditentukan tersebut, sehingga apapun jenis aktifitas yang dilakukan tetap merujuk kepada dasar acauan contoh yang ada. 
sekian citra sedkit ini supaya bisa menambah ilmu bagi pembaca sekalian dan terimakasih atas kunjungannya supaya ada manfaat dari goresan pena kecil ini.


Sumber http://www.pondok-belajar.com/