Tuesday, August 1, 2017

√ Penggunaan Media Gambar Dalam Mengajar Anak-Anak

1) Pengertian Media Gambar
Gambar yaitu tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan) yang dibentuk dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas (Depdikbud, 2004: 2031). Selanjutnya Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007: 26) menyimpulkan bahwa media gambar yaitu penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari, contohnya yang menyangkut manusia, peristiwa, benda-benda, tempat, dan sebagainya.

 yang dibentuk dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas  √ Penggunaan Media Gambar Dalam Mengajar Anak-Anak
Penggunaan Media Gambar Dalam Mengajar Anak-Anak

Diantara media pembelajaran yang ada, media gambar yaitu media yang paling umum dipakai. Ini disebabkan karenakan siswa lebih menyukai gambar daripada goresan pena itu sendiri, apalagi jikalau gambar dibentuk dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik dan menari, niscaya sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Media gambar lebih gampang dimengerti dan sanggup dinikmati, gampang didapatkan dan dijumpai, serta banyak memperlihatkan klarifikasi bila dibandingkan dengan bahasa verbal (kata -kata). Hujair AH Sanaky (2009: 69) mengem ukakan adanya perbedaan antara media gambar atau foto dengan verbal, antara lain sebagai berikut: (1) verbal (kata-kata), kelemahannya terletak pada keterbatasan daya ingat dalam bercerita dan menjelaskan (2) media gambar atau foto, memvisualkan apa adanya secara detail, , sehingga mungkin ada hal -hal yang tercecer atau terlupakan dalam memberikan pesan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka sanggup disimpulkan bahwa media gambar yaitu penyajian visual dua dimensi biasa dijumpai dan biasa digunakan dalam kegiatan berguru mengajar. Kelebihan Media gambar yaitu gampang dimengerti dan dinikmati dalam pembelajaran, disamping juga bisa mengatasi kesulitan menampilkan benda aslinya ke dalam kelas saat proses berguru berlangsung.

2) Fungsi Media Gambar
Pemakaian media dalam kegiatan berguru mengajar sanggup membangkitkan impian dan minat siswa, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam kegiatan berguru dan membawa dampak psikologis terhadap siswa. Selain itu, media dinilai bisa membangkitkan gairah berguru siswa, dan memungkinkan siswa berguru sanggup berdiri diatas kaki sendiri sesuai dengan minat dan kemampuannya.

(Baca Langkah Menulis Sebuah Puisi)
(Baca Pengertian dan Hakikat Penulisan Teks Argumentasi)

Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007: 28) medai gambar berfungsi untuk membangkitkan motivasi dan minat berguru siswa dan sebagai alat komunikasi dalam memberikan pesan (materi pembelajaran) yang lebih konkret kepada siswa, sehingga lebih gampang dipahami dan dipelajari. Hamalik (dalam Dwi Octaria Mekarsari, 2009: 20) menyampaikan secara garis besar fungsi utama penggunaan media gambar yaitu sebagai berikut:

a) Fungsi sosial, artinya memperlihatkan informasi yang autentik dan pengalaman banyak sekali bidang kehidupan dan memperlihatkan konsep yang sama kepada setiap orang.
b) Fungsi edukatif, artinya mendidik dan memperlihatkan dampak positif pada pendidikan.
c) Fungsi ekonomis, artinya memperlihatkan produksi melalui training prestasi kerja secara maksimal.
d) Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan menyebabkan ciptaan baru, termasuk teladan perjuangan penciptaan teknologi kemediaan yang modern.
e) Fungsi politis, kuat pada politik pembangunan.

Alfiah dan Yunarko Budi Santosa (2009: 19) menyampaikan bahwa nilai atau fungsi media gambar secara umum yaitu sebagai berikut.
a) Gambar menciptakan isi pelajaran gampang dipahami
b) Gambar sanggup mengatasi batas ruang dan waktu
c) Gambar sanggup mengatasi keterbatasan pandangan
d) Gambar bersifat konkret
e) Gambar harganya murah dan gampang di dapat
f) Gambar menumbuhkan motivasi belajar
g) Gambar sanggup memperjelas masalah

Menurut Ansori (2004: 15) keberadaan gambar tidak hanya berfungsi sebagai hiburan. Namun lebih dari itu, gambar mempunyai fungsi yang lebih besar. Salah satu fungsinya diantaranya bagaimana penyampaikan ide-ide lainnya. Oleh lantaran itu gambar patut menerima perhatian dalam kondisi ini, dan diikuti penilaian bukan saja pada daya tariknya melainkan pada segi bahasanya.

3) Kriteria Pemilihan Gambar dan Prinsip-Prinsip Pemakaian Gambar dalam Pembelajaran
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2009: 74) ada lima kriteria dalam menentukan gambar-gambar yang memenuhi persyaratan bagi tujuan pengajaran, yaitu harus memadai untuk tujuan pengajaran, kualitas artistik, kejelasan dan ukuran yang cukup, validitas, serta menarik. Kriteria-kriteria tersebut sanggup dijelaskan menyerupai berikut ini.

a) Gambar fotografi harus cukup memadai, artinya gambar yang disajikan pantas untuk tujuan pengajaran, yaitu harus menampilkan penggalan informasi, gagasan, atau satu konsep terang yang mendukung tujuan serta kebutuhan pengajaran di kelas.

b) Validitas gambar, artinya gambar-gambar yang representatif dari bidang studi tertentu yang menampilkan pesan yang faktual/benar berdasarkan ilmu, merupakan gambar-gambar yang sempurna untuk maksud pengajaran yang sahih dan tepat.

c) Gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu. Gambar-gambar yang memenuhi persyaratan mutu seni hendaknya juga memenuhi faktor-faktor sebagai berikut:
(1) pewarnaan yang efesien, berarti penggunaan warna-warna secara
serasi merupakan ciri kedua dari kualitas artistik dari gambar tersebut.
(2) komposisi yang baik, merupakan ciri-cir dari jenis mendasar efektivitas gambar yang baik atau pengorganisasian ke seluruh unsur-unsur gambar yang baik tersebut.
(3) teknik, artinya teknik pemotretan yang unggul bernilai lebih dari komposisi dan pewarnaan.

d) Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas. Jika ukuran gambar terlalu kecil, maka akan sulit diamati, pemahaman dan daya tarik terhadap gambar merosot dan perhatian siswa kepada gambar pun hilang.

e) Menarik atau memikat perhatian anak-anak, artinya gambar-gambar yang nyata dan hidup mempunyai sentra minat yang baik, dan hal-hal yang sangat bersahabat dengan kehidupan siswa merupakan gambar yang memikat. Hujair AH. Sanaky (2009: 71) menyatakan bahwa media gambar atau foto yang baik sebagai media pengajaran harus memenuhi lima syarat, yaitu:
Harus autentik, artinya gambar haruslah secara jujur melukiskan situasi menyerupai apa adanya atau sesuai dengan benda aslinya.
(i). Sederhana, artinya komposisinya hendaklah cukup terang memperlihatkan poin-poin pokok dalam gambar. (ii). Ukurannya relatif, tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, tetapi sesuai dengan kebutuhan. (iii). Gambar atau foto harus mengandung unsur gerak atau perbuatan, artinya gambar atau foto yang baik tidaklah memperlihatkan suatu objek atau kejadian dalam keadaan diam, tetapi memperlihatkan suatu aktivitas, kegiatan, atau perbuatan tertentu. (vi). Gambar atau foto yang elok belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka gambar atau foto yang baik sebagai media pembelajaran, hendaknya elok dari segi sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Berkaitan dengan kriteria pemilihan gambar yang sesuai untuk tujuan pengajaran, maka Sri Anitah (2008: 9-10) menjelaskan beberapa ciri-ciri gambar yang baik sebagai berikut.

1) Cocok dengan tingkatan umur dan kemampuan pebelajar.
2) Bersahaja artinya tidak terlalu rumit/kompleks, lantaran dengan gambar itu pebelajar menerima citra yang pokok dan sesuai dengan keadaan.
3) Realistis, adapun maksudnya yaitu gambar itu menyerupai benda yang sebetulnya atau sesuai dengan apa yang digambarkan (real), sudah tentu perbandingan ukuran juga harus diperhatikan dalam penyajiaan tersebut.
4) Gambar sanggup diperlakukan dengan tangan kita. orang beranggapan bahwa gambar yaitu sesuatu yang suci, tetapi sebagai media pembelajaran gambar harus sanggup dipegang dengan tanggan, diraba oleh pebelajar di kelas.

Setelah mengetahui syarat dan kriteria pemilihan gambar yang baik sebagai media pengajaran, perlu juga diketahui beberapa prinsip untuk mempergunakan gambar-gambar fotografi tersebut sebagai media visual pada setiap kegiatan proses pembelajarn. Adapun Prinsip-prinsip tersebut antara lain sebagai berikut:
Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pelajaran yang spesifik (khususu), yaitu dengan cara menentukan/memilih gambar tertentu yang sanggup mendukung penjelasaninti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran yang disajikan. Gunakanlah gambar-gambar itu seperlunya saja, jikalau terlalu banyak gambar tersebut tidak efektif. Jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif dan effektif, lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar-gambar yang serabutan tanpa melaksanakan proses pemilahan.

Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, alasannya keefektifan pemakaian gambar-gambar fotografi di dalam proses belajar-mengajar memerlukan keterpaduan. Kurangilah pemakaian kata-kata pada gambar, oleh lantaran gambar-gambar itu justru sangat penting dalam membuatkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru. Mendorong siswa untuk bertanya secara kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan didorong untuk membuatkan keterampilan berbahasa mulut dan goresan pena mereka, seni grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya selama proses berguru tersebut. melaksanakan penilaian kemajuan pembeljaran di dalam kelas, ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan media gambar-gambar, baik secara umum maupun khusus (Sempit) (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2009: 76).

Sumber http://www.pondok-belajar.com/